Part 43

218 22 0
                                    

Vote
.
.
.

Mereka kembali melanjutkan ulangan.

Dalam ruangan yang sepi semuanya fokus mengerjakan soal ulang.

Bastian menyempatkan melihat Syifa yang seperti kesusahan dalam menjawab soal ulang. Seketika melihat ekspresi Syifa Bastian tersenyum hangat.

'Semangat Syifa' batin Bastian lalu kembali fokus pada soal ulangannya.

----------------

Istirahat ~kedua~

Syifa dan Aira  memilih pergi ke perpustakaan tempat yang tenang tanpa ada gangguan ataupun riuh kegaduhan orang di sekitar.

Setelah sampai di perpustakaan Syifa dan Aira langsung duduk, Syifa mulai membaca buku pelajaran yang ia bawa tadi. Dan Aira juga melakukan hal yang sama seperti yang Syifa lakukan.

Di sela-sela belajar Aira memulai pembicaraan.

"Syifa apa kamu dan Bastian baik-baik aja?" tanya Aira menatap Syifa serius.

"Aku gak tahu Ra," lirih Syifa sambil sekilas melihat Aira lalu kembali melihat buku yang ia pegang.

"Apa ada sesuatu yang gak sadar telah menyakiti Bastian?" tanya Aira.

"Aku gak tahu Ra, udahlah Ra aku males bahas Bastian aku males bahas cinta. Mending fokus belajar aja." ucap Syifa.

"Maaf jika aku terlalu memojokkanmu, baiklah kita fokus belajar aja." ucap Aira merasa tidak enak hati dengan Syifa.

Syifa hanya mengangguk menyunggikan sebuah senyuman yang tulus lalu kembali membaca buku.

***

Di taman belakang sekolah Bastian, Andre dan Niko duduk sambil membaca buku pelajaran yang mereka bawa.

"Bas," ucap Niko memulai pembicaraan.

'Hmm' jawab Bastian dengan berdehem.

"Kamu kenapa akhir-akhir ini judes, cuek dan bersikap dingin sama Syifa?" tanya Niko to the point.

"Ngapain sih! Nanya kayak gitu?" tanya Bastian lalu menghadap ke arah Niko.

"Yaa ... aku heran aja Bas, secarakan aku lihat kamu suka sama Syifa, terus Sekarang kenapa kamu jadi gitu dengannya?" tanya Niko.

"Bener kata Niko, Bas. Aku setuju dengan pertanyaan Niko, kamu kan suka sama Syifa terus kenapa sekarang ngejauh gini?" timpal Andre.

"Udah ah! Males tahu gak bahas cinta mulu, lagian siapa yang suka sama Syifa, gak ada tuh aku biasa aja." ucap Bastian berbohong.

"Lho gak usah bohong, kita udah tahu lho suka sama Syifa," tutur Andre.

"Bisa gak sih gak usah ikut campur tentang hati gue apalagi soal cinta, biar aku yang menyelesaikan semuanya. Sekarang kalian mau belajar apa bahas Syifa?!" tegas Bastian mulai emosi.

"Maaf kami lancang, yaudah kita belajar lagi sekarang gak bahas yang lain lagi." ucap Niko dan Andre.

Bastian hanya melihat sekilas ke wajah Andre dan Niko lalu kembali fokus membaca buku.

'Maaf Niko, Andre. Aku tak bermaksud menyakiti kalian termasuk Syifa, aku hanya ingin menangkan pikiranku. Entah kenapa aku merasa mulai sekarang aku harus belajar membiasakan diri tanpa Syifa.' batin Bastian.

***

Di sisi lain Fauzan memilih tetap berada di kelas sambil belajar.

'Aku gak boleh teledur, aku harus melihat gerak-gerik Bastian nanti sebelum dia nembak Syifa aku yang harus duluan nembak Syifa.' batin Fauzan.

'Mending sekarang aku fokus belajar aku gak mau kalah oleh Bastian, aku harus berada di atas nilai yang bagus darinya' lagi-lagi Fauzan membatin.

Sudah beberapa menit berlalu akhirnya lonceng masuk pun berbunyi.

Siswa-siswi bergegas masuk ke ruangan sebelum guru yang mengawas dan memberi lembara ulangan lebih dulu masuk ketimbang mereka.

Bersambung ....

Rahasia_Takdir (END)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang