"Brukk ...." syifa menabrak seseorang.
"Aaaaa ...." Teriak Syifa saat ingin terjatuh ke tanah. Tapi dengan sigap sebuah tangan kekar menangkap tubuh Syifa dengan memegang pinggangnya, sehingga Syifa jatuh dalam pelukan tangan kekar tadi dan posisi lelaki itu ada di atas tubuh Syifa yang sedikit condong miring menghadap Syifa. Sedangkan tangan smSyifa menggenggam erat bahu lelaki itu.
Refleks mata mereka bertemu tatapan yang tajam seperti mata elang dan tatapan yang syahdu dari mata yang berwarna coklat. Membuat kedua insan itu tak sadar dengan tatapan mereka.
Aira yang melihat Syifa menabrak seseorang langsung berlari mendekati Syifa.
"Syifa, kamu gak papakan?" tanya Aira cemas.
"Boss," ucap Andre dan Niko pelan.
"Hmm ... Ehh, iya," ucap Syifa salah tingkah dan langsung melepaskan dirinya dari lelaki tadi yang tak lain adalah Bastian.
'Astaghfirullah, ya Allah ampunilah dosaku' batin Syifa.
(Syifa baru pertama kali dipeluk oleh lelaki yang bukan mahromnya, jadi Syifa merasa bersalah karena telah ceroboh dan membiarkan dirinya berlama-lama dalam pelukan tadi dengan tatap yang sulit dijelaskan).
Lalu Syifa melihat siapa laki-laki yang ia tabrak. Syifa terkejut melihat lelaki yang ia tabrak adalah lelaki yang membuat keributan di kantin tadi.
Syifa yang merasa takut dengan lelaki yang di hadapannya menelan saliva dengan berat dan mengeluarkan berkeringat dingin.
"Ma--maaf sa--saya tidak sengaja," lirih Syifa menunduk sambil terbata-bata.
Melihat ketakutan Syifa membuat Bastian mengangkat alisnya karena bingung.
"Hm iya tidak apa-apa santai saja, ouh yahh kenapa kamu takut?" tanya Bastian yang menatap Syifa yang tertunduk gemetar.
"Ta--takut? Sa--saya tidak takut kok," ucap Syifa berbohong karena takut dia malah marah dengan sikap Syifa padanya.
"Udah gak usah bohong! Lagian apa yang ditakutkan? Aku ini bukan vampir yang bila melihat manusia langsung menghisap darahnya." ucap Bastian sedikit terkekeh.
Melihat Bastian yang terkekeh membuat Aira, Andre dan Niko bingung. Karena sudah hampir setahun Bastian tidak pernah tertawa atau membuat lelucun apalagi dihadapan perempuan.
Bastian hanya bisa tertawa di hadapan Andre dan Niko selebih dari itu tidak pernah.
Syifa yang mendengar suara Bastian yang menertawakannya langsung saja mendongakkan kepalanya dan menatap sinis Bastian.
"Apa yang kamu tertawakan? Di sini gak ada yang lucu!" tegas Syifa, entahlah seketika rasa takut Syifa hilang ia berucap dengan sangat lantang penuh keberanian.
Melihat Syifa yang menatapnya sinis, Bastian pun tak mau kalah ia pun menatap Syifa dengan sinis.
Syifa yang menyadapi tatapannya dengan Bastian lalu menunduk mengucapkan istighfar berkali-kali untuk menahan emosi dan pandangannya.
Tanpa pikir lagi Syifa menarik tangan Aira. "Aira ayuk kita pergi ke kelas,"
Aira hanya menurut dan mengikuti jalan Syifa, tapi Aira sempat menatap Niko dengan sinis sebelum pergi.
Sedangkan Niko juga membalas tatapan sinis itu dengan tatap yang tajam.
Melihat sikap keempat orang itu Ander menjadi bingung, lalu menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Bersambung ....
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia_Takdir (END)✔️
Fiksi Remaja💜ketika hatimu terlalu berharap pada seseorang maka Allah timpakan ke atasmu pedihnya sebuah pengharapan. Supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain Dia, maka Allah menghalangi kamu dari pada perkara tersebut ag...