Part 29

253 27 0
                                    

Vote



~Istirahat kedua~
Bastian ingin keluar ruangan dengan temannya dan memilih untuk pergi ke taman belakang sekolah.

Belum jauh Bastian dan temannya keluar dari ruangan Syifa sudah memanggilnya.

"Bastian," panggil Syifa lalu menghampiri Bastian yang diikuti Aira.

"Iya, apa Syifa?" tanya Bastian dengan semangat.

"Mmm a--a--aku mau .... " ucap Syifa menggantung.

'Mau ngomong apa yaa? Kenapa aku panggil Bastian kalo gak ada yang ingin dibicarakan?' batin Syifa bertanya-tanya dengan sikap anehnya yang mendadak memanggil Bastian tanpa ada alasan.

"Apa?" tanya Bastian penasaran.

"Itu, Ibu mau ngucapin salam balik buat kamu dan makasih katanya udah anterin anaknya pulang," ucap Syifa seketika ingat ucapan Ibunya ketika dia memberitahukan bahwa dia pulang diantar Bastian.

"Iya, sampaiin ke Ibu bahwa  tidak usah berterima kasih karena itu inginku yang mengantarkanmu pulang." ucap Bastian sedikit menggoda.

"Uwoww! Ibu hahaaa .... " ucap Niko tertawa puas dan diikuti Aira dan Andre.

Sedangkan Syifa hanya menahan senyumnya mendengar ucapan Bastian.

"Paan sih! Emang ada yang salah apa?" tanya Bastian kesal.

"Gak kok, gak ada yang salah calon menantu Ibunya Syifa, hahahaa ...." ledek Andre yang diikuti gelak tawa Niko dan Aira.

"Kalian ngomong apaan sih?" tanya Syifa pura-pura tidak mengerti padahal pipinya sudah memerah menahan malu.

"Emang kamu gak dengar tadi mereka ngomong apa Syifa?" tanya Aira yang ikut menggoda Syifa.

Bastian yang melihat Syifa menunduk dengan wajah yang sudah memerah karena perkataan mereka langsung angkat bicara.

"Udah ah, Syifa jangan di godain mulu, kan malu dia," ucap Bastian menghentikan mereka.

"Hmm iya deh, kita diam nih." ucap Andre yang masih menahan tawanya.

'Aissh! Teman Bastian menyebalkan' batin Syifa kesel karena telah dibuat malu.

"Udah ah, aku sama Aira mau ke perpustakaan." ucap Syifa.

"Hanya itu yang ingin aku sampaikan Bas, kalo gitu kami permisi assalammu'alaikum," ucap Syifa sambil tersenyum lalu menarik tangan Aira.

"Wa'alaikumsalam," ucap mereka serentak.

'Wa'alaikumsalam calon istriku' batin Bastian mengulang untuk menjawab salamnya Syifa.

Setelah itu Bastian dan temannya  ke taman belakang sekolah.

Tanpa mereka sadari Fauzan diam-diam menguping pembicaraan mereka di belakang.

'Aku harus cepat mencari cara agar Syifa dan Bastian gak akan pernah dekat lagi' batin Fauzan sambil mengepalkan tangannya.

'Mungkin yang kulakuan ini salah, tapi aku harus bagaimana lagi aku sudah sangat mencintaimu Syifa, hanya aku yang pantas untukmu bukan  Bastian!' lanjut Fauzan dalam batin.

***

Perpustakaan Syifa dan Aira memilih membaca buka novel karena mereka berdua sangat suka membaca novel yang menurut mereka ceritanya yang sangat menarik.

Di sela-sela membaca buka Aira mengajak Syifa berbicara.

"Syifa," panggil Aira pelan.

'Hmm' jawab Syifa hanya berdehem sambil matanya tetap tertuju pada tulisan buku yang ia pegang.

"Kayaknya Bastian suka sama kamu deh," ucap Aira to the point.

Syifa yang mendengar perkataan Aira seketika matanya melotot bulat dan langsung munutup buku yang ia baca.

"Aa-pa Maksudmu Aira?" tanya Syifa terbata-bata, entah kenapa ketika Aira menyebut nama Bastian ada sesuatu yang menggerakkan hatinya.

BERSAMBUNG ....

Rahasia_Takdir (END)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang