#Rahasia_Takdir
#Part12Di perjalanan pulang Pak Darman bertanya pada anaknya Syifa.
"Syifa," panggil ayahnya lembut.
"Iya, Ayah." jawab Syifa.
"Teman Syifa semuanya laki-laki yaa?" tanya ayahnya Syifa.
"Enggak kok, Yah, teman Syifa ada kok yang perempuan namanya Aira, Yah. " jawab Syifa.
"Syukur alhamdulillah kalo ada teman Syifa yang perempuan. Bukannya apa Syifa, ayah hanya ingin Syifa tidak terlalu bergaul dengan laki-laki yang bukan mahramnya." ucap Darman dengan lembut.
"Iya, Ayah. Syifa ngerti kok, ayah gak usah khawatir Syifa bisa jaga diri, lagiankan Syifa juga tahu batas pergaulan laki-laki dan perempuan. Ayah tenang aja teman Syifa yang dua laki-laki tadi tau kok ajaran agama, jadi gak bakalan macem-macem." ucap Syifa menjelaskan.
"Iya, Syifa. Ayah percaya, " ucap Darman lembut.
***
Di perjalanan pulang Bastian ragu, apakah dia akan pulang ke rumah atau keluyuran saja?
"Udah deh lebih baik pulang aja, lagian aku lagian capek terus keluyuran!" gumam Bastian.
Sedangkan Fauzan dia selalu memikirkan sikap Bastian.
'Bastian, kenapa sok dekat banget sih sama Syifa? Apa jangan-jangan Bastian menyukai Syifa? Wah kalo kayak gini gawat dong.' batin Fauzan gelisah.
***
Syifa dan ayahnya sudak sampai di depan rumahnya. Rumah yang tidak terlalu besar itu terlihat sederhana namun sangat indah dipandang mata.
"Assalammu'alaikum, " ucap Syifa sambil membuka pintu.
"Wa'alaikumsalam," jawab seorang wanita paruh baya yang menggunakan hijab lebar dan gamis yang senada warnanya. Wajahnya terlihat masih begitu mudah dan cantik. Siapa lagi wanita ini kalo bukan dari Ibunya Syifa yang bernama Sri Watie.
"Ehh, anak Ibu udah pulang sekolah yaa," lanjut Sri menghampiri anaknya.
"Iya dong, Ibuku sayang." ucap Syifa memeluk ibunya.
(Syifa memang terbilang anak yang manja, yang dilimpahkan kasih sayang dari kedua orang tuanya, terlebih lagi Syifa anak tunggal sehingga orang tuanya fokus memberi kasih sayang dan perhatian hanya untuk Syifa.)
"Udah aja peluknya sayang, udah mandi sana bau. Setelah itu sholat dulu yaa lalu turun ke bawah kita makan bersama. " ucap Sri lembut sambil mengelus kepala putrinya yang ditutupi hijab.
-------------------------------
Bastian juga sudah sampai di rumahnya, kini dia berada di kamarnya sambil melihat langit-langit atas kamarnya.
'Syifa? Nama yang bagus, jika saja Fauzan tadi tidak menyebut namanya, mungkin aku tidak akan tahu siapa namanya sekarang,' batin Bastian.
"Arghh! " Bastian mengacak rambutnya kasar ketika mengingat tatapan Fauzan dan tatapan Syifa tadi.
Lalu Bastian bangun dari ranjangnya menuju cermin yang menampilkan dirinya di sana.
"Aku ganteng, kulit putih, senyum manis, gaya rambut keren, tubuhku maco, pake baju apa aja terlihat cool dan menarik. banyak perhatian cewek diluaran sana beralih padaku," gumam Bastian sambil bergaya dan menunjukkan senyumnya yang menyebabkan gigi ginsulnya keluar saking lebarnya senyum.
"Tapi kenapa Syifa gak tertarik sama aku, malah kayaknya Syifa lebih suka mandangin Fauzan?" tanya Bastian masih menatap dirinya di cermin.
"Hmm ok, fix kayaknya Syifa suka dengan sikap Fauzan bukan penampilannya. Syifa, lihatlah perubahanku nanti, tapi aku harap kau menyukaiku nanti karena tulus dari hati bukan perubahan atau fisik yang aku miliki." Lagi-lagi Bastian bicara sendirian di depan bayangannya di cermin.
Bersambung ....
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia_Takdir (END)✔️
Ficção Adolescente💜ketika hatimu terlalu berharap pada seseorang maka Allah timpakan ke atasmu pedihnya sebuah pengharapan. Supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain Dia, maka Allah menghalangi kamu dari pada perkara tersebut ag...