Pagi ini, Seokjin sengaja menyimpan kamera di atas meja, membiarkannya menyala dan merekam apa yang selanjutnya Seokjin lakukan. Ia akan memberikan kejutan kepada kekasih tersayangnya.
"Yeorin-ah, apa kau tidur dengan baik semalam?" Tanya Seokjin yang berjalan bolak-balik, entah kemana.
"Sangat baik. Kau terus memelukku. Kau?" Tanya Yeorin lagi, matanya masih fokus menonton film action di TV.
"Aku tak bisa tidur. Itu pertama kali aku tidur dengan seseorang, apalagi itu pacarku." Seokjin berpura-pura berjalan menuju kulkas.
Seokjin duduk di samping Yeorin yang sedang fokus nonton film action dan sibuk memakan popcorn yang ia masak sebelumnya. Seokjin mengambil remote dan mematikan TV. Seokjin tahu kalau Yeorin kesal dengan Seokjin yang tiba-tiba saja membuyarkan fokusnya pada televisi itu.
"Yeorin-ah, lihat aku." Ucap Seokjin, sangat serius.
Gadis itu mengganti arah duduknya, menghadap Seokjin namun wajahnya masih kesal karena tidak dapat melanjutkan tontonannya, Yeorin juga tahu jika Seokjin ingin membicarakan sesuatu padanya.
"Ada apa?"
"Kau tahu aku sangat mencintaimu." Ujar Seokjin, menatap dalam mata hitam Yeorin. Menggenggam erat jemari Yeorin.
Yeorin sedikit bingung, apa sebenarnya yang akan dikatakan pria di depannya.
"Aku sangat tahu. Dan aku juga sangat mencintaimu. Ada apa sebenarnya?" Yeorin sudah sangat penasaran.
Pria itu sudah sangat deg-degan. Otak pintarnya tak dapat berpikir secara rasional. Kamera masih merekam.
Seokjin menarik napas.
"Aku sudah lama membeli sebuah apartemen. Dan, aku ingin kau tinggal bersamaku di sana dan merencanakan banyak hal termasuk menikahimu. Tinggallah denganku." Dan Seokjin sudah mengucapnya tanpa titik koma.
Seokjin menunduk.
Yeorin yang mendengarkannya amat terkejut. Yeorin akhirnya tersenyum memegang tengkuk pria itu agar ia menatap wajahnya. Yeorin tersenyum lebar sekali.
"Aku tak tahu kau punya banyak uang, Jim. Darimana kau mendapatkannya?" Tanya Yeorin.
"Aku.. aku mengumpulkannya dari pekerjaanku menjadi asisten dosen." Jawab Seokjin yang sudah lega dengan ucapannya tadi.
"Kau tak perlu bertanya, Jung Seokjin. Dari awal aku mencintaimu, aku sudah siap kau bawa kemana pun, asal bersamamu semuanya tak akan pernah menjadi beban. Aku tetap denganmu, dan kaupun begitu." Sungguh jawaban yang paling masuk akal untuk Seokjin dengarkan. Yeorin mengelus pipi Seokjin, pria itu kini tersenyum menatap gadis cantik di depannya. Gadis yang sangat ia cinta.
"Jangan pernah pergi. Tetaplah denganku." Tutur Seokjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Were Beautiful | Kim Seokjin [COMPLETED]
Fanfiction[SELESAI] it was.... Beautiful. And, still. ___________________ © 2020, littlepeach13