23:15 - 1

58 5 0
                                    

"Selamat datang di kelasku, di SMA Hanyoung. Aku Choi Chanyeol, kali ini aku ingin mengenalkan sahabatku sejak aku dalam kandungan yang selalu lemas setiap hari, bukan karena makan, tapi karena kekurangan cinta." Chanyeol memfokuskan kamera kepada pria yang sedang membaca buku tentang IT. Tak menampakkan balasan atau jawaban dari Chanyeol yang sedari tadi merekamnya.

"Seokjin-ah!" Chanyeol jadi kesal sendiri.

"Jangan sok tahu, Chanyeol-ah. Aku tidak kekurangan cinta sama sekali." Tutur Seokjin. Sama sekali tidak ada ekspresi.

"Kalau kau ingin punya pacar, bilang saja padaku. Chanyeol yang tampan ini akan mencarikanmu. Mirip Suzy? Aku bisa carikan! Mirip Kim Tae Hee? Gampang!" Semangat sekali Chanyeol yang masih memegang kamera dengan fokus ke arah Seokjin. Namun Seokjin tak membalasnya lagi.

"Pergilah, Choi Chanyeol."

Grasak-grusuk siswa lain dalam kelas itu, mulai berlari ke kursi masing-masing. Chanyeol menyimpan kamera di dekat jendela, di depan Seokjin tanpa mematikan kameranya.

Kim seonsaengnim masuk dengan tongkat kayu yang selalu ia bawa.

Ternyata Kim ssaem tidak masuk kelas sendirian, tapi masuk dengan seorang gadis dengan rambut yang diikat, ber-tas cokelat muda, dengan senyum yang cerah.

Apa yang dirasakan seorang Jung Seokjin saat itu? Satu senyum cerah muncul, menarik garis indah di bibirnya. Itu pertama kalinya ia merasa bahagia.

Tatapannya dikunci rapat pada gadis yang terlihat kikuk. Tatapannya, senyumnya, semua direkam oleh kamera Chanyeol.

"Yeorin-ah. Perkenalkan dirimu." Ucap Kim ssaem.

"Nee.. Annyeonghaseo. Perkenalkan namaku Kang Yeorin. Aku anak pindahan dari SMA Ansan. Untuk ke depannya, mohon bantuan teman-teman sekalian." Yeorin menunduk sekejap.

"Baiklah. Kau bisa duduk dengan In-Ha di sana." Ujar Kim ssaem, Yeorin mengiyakan. Seokjin tak tahu harus berbuat apa, In-Ha ada di depannya, berarti murid baru itu akan duduk di depan Seokjin. Kamera masih merekam kekikukan Seokjin.

Sayup-sayup Kim ssaem menyuruh untuk membuka buku matematika halaman 13.

Yeorin tersenyum kepada teman sebangkunya. Seokjin masih menatap senyum itu. Cantik.

Seokjin telah jatuh cinta.

Yeorin menoleh ke belakang, melihat Seokjin dan Chanyeol.

Yeorin tersenyum kepada mereka berdua, namun entahlah Seokjin merasa ia diterbangkan ke langit ketujuh dan tak pernah diturunkan lagi.

Chanyeol tersenyum kepada Yeorin.

"Aku Choi Chanyeol. Nah ini sahabatku Seokjin, Jung Seokjin." Ujar Chanyeol.

"Aku Yeorin." Kelas akan dimulai dan Yeorin sudah menghadap depan.

"Seokjin-ah, wae?" Chanyeol menyadari rekannya sebangkunya itu tak hentinya menatap gadis di depannya itu. Seokjin tak menjawab.

"Seokjin-ah!" Mau tidak mau Chanyeol harus mencubit perut Seokjin, Seokjin merintih kesakitan sampai ditegur oleh Kim ssaem.

"Aku akan menanyakan hal ini padamu nanti, Seokjin-ah." Chanyeol menyadari kameranya masih menyala. Ia buru-buru mengambil dan mematikannya.

Camera off.

You Were Beautiful | Kim Seokjin [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang