thank you

20 1 0
                                    

Empat bulan yang lalu.

"Hyung, kau ingin makan siang dengan kami?" Ajak Jimin, Chanyeol di sana sudah memasukkan dompetnya ke kantongnya bersiap untuk makan siang karena hari ini ia akan mentraktir Jimin.

"Tidak. Aku ada pertemuan dengan perusahaan lain sekarang membahas projek yang dilaksanakan Yoo hwajangnim." Ucap Seokjin.

"Oh, baiklah. Kajja hyung!" Teriak Jimin.

"Kabojaa!" Balas Chanyeol. Chanyeol dan Jimin benar-benar memiliki sikap yang sama. Sama-sama sudah gila.

Chanyeol dan Jimin saling mengejar, siapa yang lebih dulu sampai di restoran yang mereka tuju. Tiba-tiba Chanyeol terdiam dan merasakan Jimin menabraknya.

"Ada apa, hyung?" Tanya Jimin.

Chanyeol masih terdiam, menatap sekumpulan orang dari perusahaan lain yang datang ke kantornya. Namun, pandangannya tertuju ke salah satu wanita yang sangat ia kenal. Kang Yeorin.

Dengan cepat Chanyeol meraih handphonenya dan menelepon Seokjin agar membatalkan pertemuannya itu. Ternyata, orang-orang dari perusahaan lain itu salah satunya adalah Kang Yeorin.

"Sial."

"Ada apa, hyung?" Jimin juga jadi penasaran.

"Kang Yeorin." Ucap Chanyeol, Jimin benar-benar kaget. Ia langsung menatap gadis yang tengah berjalan disamping pimpinan perusahaan.

Seokjin tak menjawab telepon. Seokjin sudah masuk ruangan rapat itu.

"Bagaimana ini, hyung?" Mata Jimin sudah berkaca-kaca.

"Sial...." Racau Chanyeol.

Seokjin sudah berada di ruangan rapat. Dokumen-dokumen sudah tertata rapi di atas meja. Para ketua tim dan manajer perusahaannya itu sudah bersiap juga, ini adalah projek yang besar jadi ia dan teman-temannya harus ekstra dalam mempresentasikan.

Seseorang membuka pintu, semua yang ada di dalam ruangan rapat berdiri memberi hormat. Semuanya sudah duduk, kecuali Seokjin.

Seokjin merasakan dunianya hancur seketika kala melihat gadis yang terakhir masuk ke dalam ruangan rapat itu.

Itu Kang Yeorin.

"Jung gyejang-nim?" Panggil salah seorang temannya. Ia pun tersadar dan langsung duduk. Namun, ia masih menatap Yeorin.

Yeorin juga sangat kaget melihat Seokjin. Matanya mulai berkaca-kaca.

Kenapa ia harus kembali lagi kala Seokjin sudah sedikit melupakan semua kenangan itu?

"Maafkan kami sudah terlambat setengah jam. Ada sedikit kendala di kantor. Sekertarisku lupa mencantumkan nama manajer Kang di daftar orang-orang yang akan ke sini. Kenalkan ini Kang Yeorin, ia bukan dari perusahaan kami, tapi karena kami bekerja sama dengan perusahaannya, maka kami juga membawanya ke sini." Ucap pimpinan perusahaan lain itu.

Yeorin sekejap berdiri dan memberi hormat.

Dan, rapat itu menjadi saksi untuk dua insan yang dipertemukan kembali.

***

Chanyeol dan Jimin tidak jadi makan siang karena setelah melihat Yeorin masuk ke kantornya, mereka buru-buru menuju ruangan mereka. Dan ternyata Seokjin memang sudah pergi meninggalkan ruangan itu.

"Kenapa Jung gyejangnim belum datang sampe sekarang?" Tanya Jimin yang sejak tadi menggigit bibir bawahnya atau merobek kertas karena khawatir dengan ketua timnya itu.

"Aku juga tidak tahu." Chanyeol benar-benar menyumpah dirinya sendiri saat ini.

"Apa secinta itu Seokjin hyung dengan wanita tadi?" Jimin bertanya lagi.

Chanyeol mengangguk. "Ia bahkan memberikan seluruh hidupnya untuk wanita itu. Aku tidak ingin lagi membayangkan bagaimana hidup Seokjin sesaat setelah Kang Yeorin hilang dari hidupnya ia benar-benar seperti zombie. Hanya menatap pintu apartemennya. Menunggu Yeorin pulang."

"Jika aku bertemu dengan Yeorin itu, aku akan bertanya kenapa ia meninggalkan Seokjin hyung!"

Suara decit pintu berbunyi. Chanyeol dan Jimin sama-sama menoleh, betapa terkejutnya saat mereka melihat seorang wanita cantik masuk ke ruangan mereka.

"Yeorin-ah...." Ujar Chanyeol.

Jimin membelalakkan matanya.

"Yeorin?!"

Chanyeol bangun dari duduknya, kala melihat Yeorin masuk diruangan mereka.

"Aku tak tahu jika dia bekerja di sini." Ujar Yeorin.

"Aku sudah menyuruhmu untuk tidak bertemu dengannya, Nona Kang." Chanyeol menggertakkan giginya. Jimin hanya bingung dengan apa yang terjadi.

"Maafkan aku." Ujar Yeorin.

"Kau memang wanita yang ja‒"

"SEOKJIN-AH!"

Suara Chanyeol terpotong kala Seokjin membuka pintu ruangan mereka. Mata Seokjin langsung menuju ke mata indah Yeorin. Terkejut sekali ia.

"SEOKJIN HYUNG!"

Chanyeol dan Jimin sangat terkejut kala Seokjin membuka pintu ruangan mereka dengan wajah yang tak bisa diartikan dengan kata-kata.

"Aku pe-pergi dulu. Jaga diri kalian baik-baik." Yeorin langsung keluar dari ruangan itu. Menyisakan Seokjin yang teramat sangat terkejut dengan apa yang dia lihat. Bagaimana mungkin Yeorin kembali saat ia benar-benar ingin melupakan semua kenangan itu?

"Hyung, ka-kau baik-baik saja?" Tanya Jimin.

Seokjin hanya menghembuskan napas dan berjalan menuju meja kerjanya. Jimin juga tak biasa dengan ketua timnya yang diam seperti ini. Retak sekali Jiwa Seokjin saat mengetahui Yeorin datang ke sini saat dua tahun tak pernah melihatnya lagi.

"Hy-hyung, kau baik-baik saja?" Tanya Jimin lagi.

"Ayo makan siang. Kau belum makan sedari tadi." Ajak Chanyeol.

"Kenapa aku merasa sangat sedih saat melihat wajahnya lagi? Seharusnya aku senang."

Dan pada akhirnya, ia berterimakasih pada takdir yang bisa mempertemukan mereka berdua hanya dalam waktu sekejap di keadaan yang memburuk ini. 

You Were Beautiful | Kim Seokjin [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang