23:50 - 2

12 1 0
                                    

Seokjin duduk di depan makam nenek Park. Tidak menangis namun tatapannya kosong, sekosong hatinya.

Ia tak memberitahu Chanyeol tentang kepergiannya. Pagi-pagi sekali ia menaiki bus dan langsung ke nisan nenek Park.

"Dia benar-benar menghilang, nek. Menghilang dari jiwa kosong ini." Ujar Seokjin.

"Ia tak mengatakan alasan ia menghilang. Apakah ia tak mencintaiku lagi? Tolong beritahu aku, nek."

"Aku masih mencintainya, sangat. Apakah karena aku sangat mencintainya ia menjauhiku? Tolong beritahu aku alasannya. Aku tak bisa hidup seperti ini..."

"Aku tak punya siapa-siapa lagi setelah kehilangan kalian. Aku benar-benar kesepian."

"Maukah nenek Park menjemputku juga? Aku akan sangat senang."

Seokjin bahkan tidak menyadari bahwa sesosok gadis cantik tengah menangis melihatnya duduk bersimpuh disamping makam nenek Park.

Benar. Dia Kang Yeorin.

***

Kehidupan seorang Jung Seokjin benar-benar berubah. Bahkan Chanyeol dan ibunya Seokjin saja sudah ingin menyerah perihal Seokjin. Tadi pagi Chanyeol sangat lelah mencari Seokjin dan pikirannya sudah kemana-mana.

Apakah Seokjin akan bunuh diri di sungai Han? Chanyeol dengan cepat menggeleng. Terus berlari mencari Seokjin. Berlari sepanjang jembatan di atas sungai Han membuat pria itu berkeringat banyak.

Dan, memang benar. Di depan sana Seokjin tengah berdiri menatap Sungai Han dengan hoodie berwarna biru langitnya itu. Wajahnya pucat, dan Chanyeol sedikit yakin Seokjin baru saja ke makam nenek Park.

"Apa... yang... kau... lakukan... di sini..." Chanyeol berucap dengan nafas yang tersengal.

Seokjin menoleh.

"Chanyeol­-ah, sedang apa kau di sini?" Tanya Seokjin.

"Tentu saja aku mencarimu, bodoh!" Teriak Chanyeol, lalu menghambur memeluk sahabatnya itu.

"Lepaskan aku!" Teriak Seokjin yang merasa risih dilihat orang-orang yang berlalu-lalang.

"Tidak akan! Aku tak mau kau bunuh diri!" Chanyeol semakin mengeratkan pelukannya.

Seokjin jadi tertawa lemah melihat sahabatnya itu.

"Kau tertawa!" Chanyeol sampai menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

"Kau tahu, aku harus segera melupakannya." Seokjin kembali memandangi sungai Han di depannya.

"Apapun yang terbaik untukmu, kawan." Balas Chanyeol.

"Aku ingin menyelesaikan semua takdirku dengannya."

"Aku masih berjanji mencarikanmu pacar, Seokjin-ah. Apa kau mau yang seperti Suzy? Atau seperti istriku? Aku akan mencarikannya untukmu." Chanyeol sampai memukul dadanya sendiri. Bersiap mati demi sahabatnya sendiri.

"Chanyeol-ah, bagaimana rasanya menjadi seorang ayah?" Tanya Seokjin.

"Tidak mudah, sebenarnya. Tapi aku menanggung semua tanggung jawab itu, semua beban itu." Jawab Chanyeol.

"Aku bahkan sudah berjanji dengannya agar menjadi ayah untuk anak-anaknya kelak. Tapi semuanya berbanding terbalik."

"Kau sudah melakukan yang terbaik."

Seokjin terlihat menghembuskan nafas lagi.

"Chanyeol-ah, jika aku bertemu dengannya lagi apakah aku sanggup untuk melihat wajah itu lagi?

You Were Beautiful | Kim Seokjin [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang