23:45 - 2

7 1 0
                                    

Seokjin sudah bersiap pagi ini, dengan tuxedo berwarna hitam dan styling rambut membuatnya tampan sekali. Ia di rumah sendirian, karena Yeorin sudah pergi sejak dua hari yang lalu. Ternyata rasanya seperti ini saat Seokjin bangun sendirian tanpa ada Yeorin yang memeluknya.

Seokjin menelepon Yeorin pagi ini, namun tak kunjung dijawab. Mungkin ia terlalu kelelahan mengatur semuanya. Seokjin lalu meraih kunci mobilnya dan segera menuju ke hotel tempat pernikahan Chanyeol dan Inha. Ia bahkan masih tak percaya, sahabatnya sejak dari dalam kandungan itu akhirnya menikah.

Sudah banyak orang yang hadir, tak perlu menunggu lama Seokjin langsung menuju tempat si calon pengantin pria menunggu acaranya di mulai.

"Hei, sob." Sapa Seokjin setelah membuka pintu. Terlihat di sana Chanyeol menggerakkan kakinya dan menautkan jemarinya, gugup.

"Hei, Jim. Kau datang sendirian." Ucap Chanyeol.

"Kau gugup?" Tanya Seokjin.

"Kau belum merasakannya, kawan. Bagiku ini lebih dari sebuah pernyataan cinta, wajar saja aku gugup." Balas Chanyeol.

"Aku tahu, kawan." Ucap Seokjin, Seokjin duduk disebelah Chanyeol.

"Kau tampan sekali."

"Akhirnya kau menyadari aku tampan, padahal aku tampan sejak aku dilahirkan ibuku. Oh iya, kau melihat ibuku?" Tanya Chanyeol.

"Ibumu sedang berbicara dengan ibuku di luar."

"Apa Yeorin benar-benar tak bisa datang?" Tanya Chanyeol. Seokjin mengangguk, menjelaskan kalau ia sangat sibuk, teleponnya tadi pagi saja mungkin belum dilihat oleh Yeorin.

Pintu terbuka. Ibu Chanyeol memanggil anaknya untuk segera keluar. Acara akan dimulai sebentar lagi. Seokjin memberikan senyumnya pada Chanyeol, bangga sekali ia kepada sahabatnya.

"Aku, Choi Chanyeol. menerima Lee Inha sebagai istriku untuk selamanya. Menggenggam janji pernikahan, hidup bahagia selamanya walaupun dalam keadaan miskin dan kaya. Aku akan mencintainya selama sisa hidupku. Dan kami akan hidup untuk 1000 tahun lagi." Ucap Chanyeol dan tersenyum kotak ke arah Inha. Dan, janji suci itu menjadi saksi untuk kisah cinta yang akan selalu indah.

Seokjin merasakan ada sedikit rasa bersalah pada Yeorin, belum bisa menikahinya sampai sekarang.

"Selamat, Lee Inha. Maaf aku tak bisa hadir, aku juga tak bisa melakukan video call. Aku terlampau sangat sibuk di sini, huhu. Aku bahagia bisa melihat kau bahagia, Inha-ya. Dan untuk Choi Chanyeol, jadilah suami yang bertanggung jawab. Jaga Inha dan calon anakmu!" Itu adalah video yang dikirimkan Yeorin ke Seokjin, Inha terharu sampai mengeluarkan air matanya setelah acara selesai. Chanyeol dan Inha kembali ke tempat duduk mereka, menyisakan Seokjin yang tengah berdiri di ujung panggung pernikahan.

Dan tak ada kiriman apapun lagi, hanya saja Seokjin sekarang menunggu video Yeorin untuknya agar membalas segala kerinduannya.

***

Ini hari kepulangan Yeorin. Jadi, Seokjin menyimpan kamera di sudut meja agar menjadi saksi setiap kerinduan itu. Seokjin sedang menyiapkan makan malam untuknya dan Yeorin, dan suara kode pintu yang ditekan terdengar, Yeorin sudah pulang.

Yeorin terlihat sangat lesu, Seokjin mulai memeluknya namun gadis itu tidak membalas pelukannya. Yeorin juga tak melakukan kebiasaannya, mencium Seokjin. Mungkin ia sedang lelah.

"Kau mau makan malam dulu?" Tanya Seokjin. Yeorin menatap makanan itu dengan datar dan langsung masuk ke kamarnya, dan lagi mungkin ia lelah sekali.

"Kau akan tidur di kamarmu sendiri?" Tanya Seokjin lagi.

"Jangan terus bertanya, Park Seokjin." Ucapannya dingin sekali, membuat pria itu sedikit meringis kesakitan dihatinya, dan berkali-kali mungkin Yeorin sedang lelah.

Seokjin menatap makanan yang sudah ia buat di atas meja. Tak apa, mungkin Yeorin sedang lelah. Dan tanpa sadar kamera itu merekam semua sikap yang diberikan Yeorin kepada Seokjin.

Camera off.

Seokjin berjalan menuju kamar Yeorin. Yeorin terlihat tidur masih menggunakan kemeja warna hijaunya, tidur Yeorin tenang sekali. Seokjin mulai duduk di pinggir kasur, menyentuh rambut Yeorin dan memainkannya.

"Kau sedikit membuatku takut." Ucap Seokjin.

"Walaupun kau tak akan mendengarkan ini, aku harap Tuhan memberitahukannya padamu lewat mimpi." Seokjin mengecup pucuk kepala Yeorin.

You Were Beautiful | Kim Seokjin [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang