Akhir-akhir ini menjadi sangat sibuk. Mengerjakan tugas akhir kuliah untuk mendapatkan status lulus sebagai mahasiswa di kampus terkenal.
Kini, gadis dengan kacamata bulat, rambut diikat seadanya, tanpa make up, sedang fokus mengerjakan tugas akhirnya dengan mengambil topik game theory. Ia juga merasa bersyukur tak ada revisi yang diberikan oleh dosennya sejauh ini, karena analisis yang dia berikan juga sudah dari cukup.
Di sebelah gadis itu, juga ada pria yang juga fokus dengan laptopnya, juga mengerjakan tugas akhir kuliahnya dengan mengambil topik perancangan aplikasi sebagai media promosi, ia sudah sampai bab akhir, tinggal menulis kesimpulan dan semua selesai. Dari awal sampai akhir ia menyelesaikannya, ia tak pernah mendapatkan revisi sekalipun.
Mereka berdua berada di rumah Seokjin, rumahnya kosong. Ibunya sudah pergi bekerja sejak pagi, padahal Seokjin sudah melarangnya dan terus memberikannya uang bulanan, tapi tetap saja Jinhee ingin bekerja.
"Aku sudah selesai!" Seokjin amat gembira, akhirnya ia menyelesaikan tugas akhirnya dan bisa hidup tenang, mencari kerja, dan menikahi Yeorin. Itu impiannya.
"Bagaimana kau bisa menyelesaikan semua itu dengan cepat? Huh.. aku masih banyak sekali." Tutur Yeorin.
"Apa perlu aku bantu?"
"Tidak perlu. Kau sudah banyak membantu, Seokjin-ah." Ucap Yeorin.
"Kau sebentar lagi akan wisuda dan menyelesaikan semuanya." Yeorin melanjutkan, sedikit merasa kecil karena Seokjin lebih dulu wisuda dari padanya.
"Aku tak akan wisuda bila tak bersamamu. Aku akan menunggumu dulu." Balas Seokjin, mengacak rambut Yeorin.
Yeorin lalu menjatuhkan kepalanya di atas meja, merasa lelah karena sedari tadi pagi ia mengerjakan tugas akhirnya.
Seokjin pun ikut menjatuhkan kepalanya di atas meja. Berhadap-hadapan dengan Yeorin. Menatapnya.
"Jangan menatapku. Aku belum cuci muka sejak pagi." Tutur Yeorin.
"Kau tetap cantik." Ujar Seokjin.
"Kau bisa saja. Baiklah, kalau begitu aku mandi dulu." Ucap Yeorin, lalu berdiri. Tapi tiba-tiba saja Seokjin menariknya dan membuat Yeorin harus menindih Seokjin di sofa.
"Ya! Lepaskan aku!" Teriak Yeorin, Seokjin hanya tertawa mempererat pelukannya.
"Seokjin-ah! Aku mau mandi!" Teriak Yeorin lagi.
"Ingin mandi bersama?" Seokjin menatap Yeorin, membuat gadis itu kikuk dan merasakan jantungnya berdetak kencang.
"MANDI SENDIRI SANA!" Akhirnya Yeorin bisa melepaskan diri dari pelukan Seokjin dan langsung berlari ke kamar mandi sebelum Seokjin melihat wajahnya yang merah padam. Jantung Yeorin benar-benar berdetak akibat ulah Seokjin.
***
LULUS.
Tanda cap besar berwarna merah di tugas akhir Yeorin. Akhirnya ia mendapatkan statusnya sebagai sarjana ekonomi dan bisnis, dan bisa memulai impiannya: bekerja menjadi staff HR di salah satu perusahaan besar di Seoul.
Tentu saja kabar ini belum diketahui Seokjin, Yeorin baru saja tadi pagi mendapat cap tanda kelulusan itu. Buru-buru juga setelah mendapatkan tanda kelulusan, Yeorin mengajak Inha untuk membeli bahan-bahan untuk membuat bunga, Yeorin lebih heran lagi saat Inha datang bersama Chanyeol. Apakah mereka kembali berpacaran? Akan Yeorin tanyakan nanti.
Seokjin tidak ada siang ini, sebab ia dipanggil dosennya. Entah ada apa. Oh ya, Seokjin sudah mendapatkan tanda kelulusannya sebulan yang lalu, tapi ia belum diwisudakan, beralasan menunggu neneknya datang dulu, padahal Seokjin menunggu Yeorin menyelesaikan tugas akhirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Were Beautiful | Kim Seokjin [COMPLETED]
Fanfic[SELESAI] it was.... Beautiful. And, still. ___________________ © 2020, littlepeach13