Hari-hari berlalu dengan sangat baik.
Kini Yeorin mulai mencintai Seokjin sepenuhnya. Tak perlu mencoba banyak, sebab perasaan cintanya sebagai sahabat, kini berubah menjadi cinta sebagai pria yang akan menemaninya selama sisa hidupnya. Itulah yang Yeorin pikirkan.
Tak ada yang terlalu berubah dari mereka berdua. Semuanya sama, hanya saja cinta itu semakin besar dan Seokjin tak akan takut lagi untuk mengatakan kepada Yeorin: bagaimana ia cantik dan bagaimana Seokjin mencintainya karena itu Kang Yeorin.
Empat sahabat itu kini tengah duduk di atas rumah Seokjin. Di bawah gelapnya malam dan hawa kota Seoul yang semakin dingin. Chanyeol dan Inha juga datang, terkejut mendengar bahwa Seokjin dan Yeorin akhirnya berkencan.
Kali ini Chanyeol memegang kamera Seokjin, dan mulai merekam. Entah apa maksudnya ia sampai merekam ekspresi terkejutnya ke kamera.
"YEOREOBUN! Aku tak habis pikir dia dan dia berpacaran!" Kamera Chanyeol menyoroti Seokjin dan Yeorin yang duduk bersampingan. Seokjin dan Yeorin hanya tersenyum.
"Tak bisakah kau bersikap biasa saja?" Kesal Inha yang sedari tadi memakan cemilan.
"Apa masalahmu?" Balas Chanyeol.
"Kalian masih berpacaran atau tidak?" Yeorin tiba-tiba bertanya.
"TIDAK!" Inha dan Chanyeol hampir bersamaan.
"Aku tidak suka Chanyeol, dia terlalu buru-buru. Aku ingin yang halus saja." Ucap Inha melirik kesal pada mantan pacarnya itu.
"Aku juga tidak suka kau, kau selalu saja menyuruhku untuk tidak buru-buru. Padahal aku sudah berusaha." Balas Chanyeol lebih kesal. Mana ada mantan pacar yang sekarang sedang ngumpul-ngumpul seperti ini.
Yeorin jadi tertawa. Seokjin melihat Yeorin yang tertawa, sungguhlah cinta sekali Seokjin pada Yeorin.
"Kalian bahkan belum menikah. Kenapa hal itu jadi alasan kalian berpisah? Aneh sekali." Ujar Yeorin.
Chanyeol dan InHa tak menjawab. Hanya saling menatap kesal dan membuang muka. Mereka masih sadar rekaman itu berjalan.
"Lupakan!" Teriak Chanyeol.
"Kisah cintamu yang bertepuk sebelah tangan selama bertahun-tahun akhirnya kau dapat juga, bro! Selamat.. Lihat aku jadi ingin menangis..." Ucap Chanyeol, berpura-pura menghapus air mata. Kamera itu masih menyoriti Seokjin dan Yeorin.
"Baiklah, yeorobun. Sampailah kita disesi tanya jawab, Jung Seokjin kenapa kau menyukai Kang Yeorin?"
"Apa kau wartawan?" Seokjin balik bertanya, kesal pada sahabatnya itu.
"Sialan kau Jung Seokjin. Lupakan. Kita ke Nona Kang Yeorin saja. Kang Yeorin kenapa kau mencintai Seokjin? Dia tak pernah berpacaran karena menunggumu saja. Cara ciuman saja ia mungkin tidak bisa."
Chanyeol mendapat lemparan keripik dari Seokjin yang kesal.
"Aku mencintainya karena ia Jung Seokjin." Ujar Yeorin. Seokjin menatapnya dalam sekali, sorot matanya mengatakan bahwa: terimakasih Tuhan, kau telah mendengar do'aku selama ini.
"Itu saja?"
Yeorin mengangguk.
"Apa kau tidak menyesal berpacaran dengan Seokjin?" Tanya Chanyeol lagi, dan kali ini mendapat lemparan selada dari Seokjin.
Camera off.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Were Beautiful | Kim Seokjin [COMPLETED]
Fanfiction[SELESAI] it was.... Beautiful. And, still. ___________________ © 2020, littlepeach13