Pukul 23:38
Entah kenapa semua potongan kenangan dengan video itu semakin malam menjadi sangat menyedihkan. Sepertinya, mereka terlalu bahagia waktu itu sampai akhirnya menjadi sebuah kesedihan yang amat sangat sekarang.
Kenangan itu berakhir dengan senyum paling indah yang Yeorin punya. Pria itu kini mengendurkan dasinya, memegang erat ujung meja kerjanya, hingga menutup matanya dalam sekali merasakan bagaimana hatinya meneriakkan seluruh kesakitannya. Semua keindahan itu kini menjadi sebuah ingatan tersakit yang pernah ada.
Nafasnya berderu keras, air matanya tak sengaja turun. Bagaimana pun juga ia masih ingat semua detail keindahan malam itu. Masih bisa merasakan bagaimana memandang gadis itu. Ia kembali menarik nafasnya lebih dalam dan membuangnya.
Seokjin bahkan masih mengingat bagaimana Yeorin berbisik mengatakan "sampai kapanpun, kau masih bersamaku." Seokjin sangat emosional sekarang, menghela napas berkali-kali. Air matanya berderu deras. Mengingat seluruh kejadian itu, kejadian paling indah yang pernah ada.
Yeorin hanya menghela nafas, merasakan hatinya mengernyit kesakitan. Bagaimana pun juga gadis itu masih bisa merasakan bagaimana rasa cintanya dengan Seokjin saat itu. Membiarkan Seokjin menjadi yang pertama adalah satu-satunya hal yang paling ia syukuri di dunia ini dan berjanji akan selalu dengan Seokjin selamanya.
"Jika saja semuanya berlalu dengan baik, apakah kita hari ini masih bersama?" Ujar Yeorin. Bertanya pada keadaan yang berubah cepat. Yeorin menjadi menangis menanyakan itu, air matanya membasahi wajah indahnya. Membiarkannya turun begitu saja.
Seokjin menghapus sisa air matanya.
"Biarkan aku menangis untuknya sampai aku benar-benar bisa melepasnya esok hari." Tutur pria itu. Hatinya dipenuhi rasa kecewa, rasa sedih, dan amarah yang mendalam. Menyalahkan dirinya yang menjadi kesalahan dalam keadaan ini.
Mereka berdua sama-sama menghela napas.
Cukup untuk kenangan yang membawa segala sedih itu.
Kursor komputer akhirnya tetap melanjutkan menuju video keempat. Namun sekarang, Yeorin lebih dulu menekan tombol mulai. Seokjin masih mempersiapkan perasaannya. Merasakan yang lebih membuat hatinya mengernyit sakit lebih dalam. Dan, Seokjin menekan tombol mulai.
Video kelima itu telah diputar.
Berjalan di bawah hujan.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Were Beautiful | Kim Seokjin [COMPLETED]
Fanfiction[SELESAI] it was.... Beautiful. And, still. ___________________ © 2020, littlepeach13