Menikmati empek-empek yang tersaji di depannya membuat Mat lupa bahwa terdapat seseorang di depannya. Beberapa menit yang lalu, ia mengajak Mat ke sini, namun, anehnya ia malah tak makan.
"Kok makannya empek-empek, sih? Biasanya makan mi ayam." tanyanya.
"Tadi tuh, Jeje nagih uang study tour gue malah lupa bawa uang untuk pembayaran, alhasil uang jajan gue melayang ke sana. Uang gue cuma cukup beli empek-empek," jawab Mat.
Mendengar itu, cowok tersebut mengulurkan tangan dan mencubit pipi Mat. "Kok nggak bilang, sih? Kan bisa gue beliin."
Mat mendengus sebal. "Empek-empek juga enak, kok."
"Tapi, anak IPA kok gercep banget sih ngumpulin uang study tour-nya? Bukannya study tour itu bulan depan, ya? Anak IPA emang beda."
Mat mengangguk. "Itu nyicil bayarnya. Jadi perharinya 20 ribu."
Dia mengangguk. "Yaudah, makan dulu. Bicaranya nanti aja."
"Gimana mau makan kalau lu nanya mulu. Lagian, lu kenapa nggak makan, sih, Kai?" balas Mat.
Kai tersenyum. "Tadi sempat free, daripada jadi ikan teri di kelas mending ke kantin buat makan."
Selanjutnya, tak ada balasan dari Mat.
"Jadi, bendahara kelas lu Si Jeje? tanya Kai memastikan.
Mat mengangguk. "Iya. Kenapa? Mau kepoin Jeje, lagi? Habis kepoin Xilion merambat ke Jeje?"
"Lah, namanya juga, kan, basa-basi, Mat," balas Kai.
Mat meminum es teh manisnya. Ia lantas berdiri. "Yaudah, gue udah selesai. Ayo ke aula."
"Hari ini gue nggak mood buat ke aula. Gue rada malas sama tempat rame apalagi kelas gue yang kek arena perang. Mending kelas lu aja, Mat," ujar Albi.
Mat mengangguk tanpa ragu. "Yaudah, ayo."
***
Kelas sepi, hanya beberapa orang yang notabenenya adalah siswa-siswi pintar menghabiskan waktu di kelas dengan membaca buku.
Mat dan Kai sibuk berbincang, khas sepasang kekasih, ketika berhadapan dunia serasa milik mereka berdua.
"Kali ini tuh giliran Jingga yang terkena virus K-Pop. Dia demen banget sama NCT," ucap Mat seperti biasanya— excited.
"Lu pasti mulai terkena virusnya, 'kan?" tebak Kai.
Mat menyengir, sebagai bentuk balasan dari tebakan pacarnya itu. "Gue juga mulai kepincut sama NCT 127 dan EXO."
"Pasti di NCT 127 bias-nya Taeyong atau gak Jaehyun terus di EXO Chanyeol kalau gak Sehun. Bener, gak?" tebak Kai.
"Ye ... sotoi lu. Di NCT gue nggak punya bias soalnya sering oleng kemana-mana. Gue awalnya suka Mark dan Taeyong karena visual dan rapnya sangat amat keren, lama-lama oleng ke Jaehyun karena visualnya yang wow, giliran dengar suara Haechan, Taeil, dan Doyoung, gue oleng ke mereka, asli suara mereka candu banget. Lama-lama, gue malah oleng juga ke Johnny karena dia dewasa dan suamiable banget. Lambat laun, gue suka banget tuh sama Yuta karena demi apa dia orang yang tampangnya super duper cool aslinya care banget dan soft gitu. Dan sekarang, gue lagi secinta-cintanya sama Jungwoo. Dia lucu banget, sumpah. Kalau di EXO sih, gue mentok di D.O. gue nggak oleng kemana-mana," cerita Mat antusias.
"Ye ... mana nih yang katanya gak mau ngenal dunia K-Pop," sindir Kai.
Lagi-lagi, Mat menyengir. "Yang namanya virus pasti gampang nyebar. Lu sendiri tahu dunia perkpopan. Multi fandom, malah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Matcha Adellina
Roman pour AdolescentsBagi Mat, dunia itu tak berotasi, dunia menetap pada porosnya terbukti dari dirinya yang selalu saja mendapatkan ketidakadilan. Luka bertumpuk luka, pilu bertumpuk pilu hingga semuanya menggunung dan mengoyak hidupnya. Hingga di hari itu, hari dima...