Part 54

1.3K 153 29
                                    

" Iya yuki gue cinta sama lo, kasih gue kesempatan buat buktiin ke elo kalo gue serius " Al memandang yuki lembut. Tangannya terulur hendak menyentuh pipi yuki.

Tak

Al tersentak kala yuki menepis tangannya.

" Jangan sentuh gue! " Desis yuki membuat al terhenyak. Yuki menelan ludahnya paksa ia menggelengkan kepalanya pelan

" Gue gak bisa kasih lo kesempatan buat nyakitin gue lagi " Ujarnya menatap al dingin.

Al menggeleng pelan. Pandangannya lurus menatap yuki.

" Setiap orang berhak memiliki kesempatan kedua yuk, gue minta maaf gue menyesal " Ujarnya. Tanpa sadar yuki menitikan air matanya yang sejak tadi ia tahan.

" Lo sadar gak sih lo ngomong apa? Hah sadar gak lo? " Sentak yuki. Al terdiam dibuatnya. Tangan yuki terulur ia menunjuk dada al.

" Gue selalu ngasih lo kesempatan al, tapi lo malah gunain kesempatan yang gue kasih itu buat nyakitin gue.. Hiks " Yuki menjerit frustrasi. Ingatannya kembali pada masa dimana al yang selalu mempermainkannya.

" Gue gak akan terjebak lagi, gue gak akan halu lagi, lo gak beneran cinta sama gue lo cuma kasian " Ucapnya tegas melihat al frustrasi.

" Gue harus ngomong apa sih supaya lo percaya? Gue beneran cinta sama lo! lo bisa rasain detak jantung gue " Al menarik tangan yuki dengan paksa ia menaruh telapak tangan yuki tepat didadanya. Debaran itu terasa berbeda debaran yang selalu yuki rasakan jika berada disamping al. Yuki menatap al miris. Hati kecilnya ingin menerima namun logikanya menolak mentah mentah. Ia bingung ia juga tak ingin tersakiti lagi sungguh ia sangat lelah dengan semua ini.

" Gue gak tahu mau ngomong apa al, lo selalu mengaggap gue mainan. Lo anggap gue puzzle yang bisa lo acak acak sesuka hati lo, terus abis itu lo satuin lagi. Tapi apa lo gak liat diantara potongan puzzle itu pasti ada celahnya, gak sempurna! Sama kaya hati gue.. Hati gue yang udah gak utuh lagi buat lo? "

Yuki pergi meninggalkan al yang terdiam membisu perkataannya membuat al tak mampu berkutik. Al mendudukkan dirinya di sisi jalan ia membiarkan dirinya basah oleh tetesan air hujan. Merogoh kantong jasnya ia menatap benda yang lagi lagi tak pernah sampai kepada pemiliknya.

Sementara itu disisi lain terlihat fachri tengah menangis dalam diam ia terduduk sambil menatap ponselnya ia melihat foto foto yuki yang diam diam ia ambil dulu.

Lama menatap layar ponselnya fachri menghapus air matanya gusar. Ia memutuskan untuk menutup saja restoran pak yadi ia akan mengabari pak yadi untuk mengambil kuncinya nanti. Saat ini ia ingin pulang setidaknya ia bisa menenangkan diri jika ia pulang. Karena tidak mungkin ia tetap bekerja dengan kondisi hatinya yang tidak baik. Ia takut mood buruknya malah memperkeruh suasana dan membuat pak yadi tidak nyaman.

Setelah menutup pintu restoran dan mengucinya fachri melangkah dengan perlahan ia menyembunyikan wajahnya yang terlihat kacau. Sesekali ia menendang air hujan melampiaskan kekesalannya.

Al yang tak sengaja melihatnya memutuskan untuk menghampirinya.

Kedua lelaki itu sama sama memandang dengan raut yang tak dapat diartikan. Perlahan tapi pasti al mengeluarkan sesuatu dari sakunya.

Fachri mengernyit heran melihat kotak berukuran keci berwarna merah. Apa al berubah haluan? Pikirnya ngaco.

" Lo bisa berikan ini buat yuki, dulu yuki bilang dia sangat suka sama bentuk cincin ini. Dan karena gue udah gak ada kesempatan buat ngasih ini. Gue pengen lo yang memakaikannya di hari pernikahan lo sama dia " Ujar al.

Fachri menatap al dingin ia kesal bukan main ia merasa al tengah mempermainkannya saat ini dengan sengaja memberikan kotak cincin itu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Naughty Kiss Versi Alki (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang