Part 30

1.3K 139 20
                                    

Sesampainya di lapangan tempat biasa al berlatih ia menyuruh yuki untuk masuk terlebih dahulu sementara ia menyelesaikan pembayaran sewanya. Setelah membayar sewa dengan segera al menyusul yuki untung suasana di lapangan sedang sepi jadi al bisa lebih leluasa tanpa orang orang yang mengganggunya. Al mengumpulkan bola bola kecil yang tersedia di lapangan tenis itu tak lupa al memberikan batas atau jarak agar yuki dapat memindahkan bola bola dengan mudah.

" Selesai " Al tersenyum melihat hasil kerjanya.

" Lo pindahin bola bola ini ke ujung sana dengan berlari " Ucap al membuat yuki melongo sejak tadi ia hanya memperhatikan al yang sibuk sendiri dengan bola bola tenis itu.

" Apa "

" Gue rasa lo gak budek kan " Ucap al membuat yuki merengut " Lo pindahin dan harus cepat " Yuki menelan ludahnya tiba tiba tenggorokannya terasa kering. Yuki menatap al dengan raut memelas bagaimana tidak ia pikir al akan mengajarinya bermain tenis namun yang terjadi tidak sesuai dengan dugaannya.

" Kenapa? Males? Kalau gak mau yaudah kita pulang " Ucap al yang kemudian berbalik

" Eh eh mauuu " Yuki mencegahnya dengan menarik lengan al. Al menatap jemari yuki yang bertengger di tangannya membuat yuki salah tingkah. Dengan segera yuki melepaskannya.

" Tapi kenapa harus ngumpulin bola sih? kenapa gak langsung aja? Ajari gue pegang raketnya cara mukul bolanya kita langsung aja al " Ucap yuki dengan nada merajuk.

" Lo mau tahu kenapa? Karena lo itu lemot lo harus bisa bergerak cepat gue akan hitung pergerakan lo pakai stopwach abis ini lo juga harus latihan lompat secara berkala. Selain itu masih banyak lagi latihan pemanasan yang harus lo lakuin. Baru gue bisa ajarin lo teknik megang raket dan sebagainya. "

" Tapi bolanya. " Yuki melirik bola bola yang harus ia pindahkan cukup banyak hingga membuatnya malas. " Ya allah ngeliat bolanya aja udah engap gue " Desahnya

" Yaudah kita pulang " Putus al yang kemudian beranjak pergi. Ia tidak ingin mengajari seorang yang tidak memiliki keinginan yang kuat untuk belajar. Dengan segera yuki meraihnya kembali.

" Eh eh iiihh gitu aja ngambek. " Ucap yuki mencegahnya. Al menatapnya intens. " Iyah iyah gue mau " Putus yuki ia tidak ingin membuat mood al menjadi buruk dan akhirnya al akan semakin menjadi dingin terhadapnya.

" Ayo lakuin " Yuki menarik nafasnya iapun melakukan aksinya.

Yuki berlarian kesana kemari untuk mengumpulkan bola bola seperti yang al katakan. Sementara al ia tengah menghitung kecepatan yuki menggunakan stopwach di ponselnya.
Yuki terengah engah ia hampir menyelesaikan tugasnya.

" Ayo cepet jangan males " Ucap al saat melihat yuki terduduk sembarangan di lapangan karena kelelahan.

" Siapa yang males capek tahu! " Sahut yuki menatap al sebal.

Beberapa menit akhirnya yuki menyelesaikan bola bolanya. Al kemudian menaruh beberapa tali dengan jarak dekat untuk yuki melompatinya dan harus cepat mau tidak mau yuki melakukannya.

" Satu dua tiga empat " Al menghitung lompatan yuki. Merasa lelah yuki berjongkok sejenak.

" Bangun! jangan lembek " Ucap al tidak berperasaan. Yuki mendelik tajam umpatan demi umpatan terngiang ngiang di telinganya.

" Ya allah ingin rasanya aku mengutuknyaaa " Teriak yuki dramatis.

Satu jam lamanya yuki berlatih fisik akhirnya ia bisa berlatih menggunakan raket. Dengan hati hati dan penuh kesabaran al mengajarinya memegang raket.

" Lebarin kaki lo selebar bahu " Ucap al memposisikan dirinya di hadapan yuki. Yuki menurut dan melebarkan kakinya.

" Begini " Tanya yuki

Naughty Kiss Versi Alki (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang