Part 22

1.4K 135 23
                                    

" Yukiii.. Yukiiii " panggil bunda rhena. Pagi pagi ia sudah berteriak membuat seluruh isi rumah terganggu akibat suaranya.

" Yuki udah pergi bunda " Boy berjalan menuju kulkas membukanya lalu meraih botol mineral dan menuangkan air mineral ke dalam gelasnya.

" Hah pergi? Pergi kemana? "

" Boy gak tahu bunda tapi boy subuh tadi ngeliat dia keluar udah rapi lagi bunda " Shut boy yang kemudian menenggak minumannya sampai tandas ia benar benar terlihat kehausan. Apa ia habis lari marathon tadi? Iner bundanya menatapnya heran.

" Subuh? Ya ampun kemana dia pergi yah " Boy mengedikan bahu tanda tak tahu.

Sementara itu di sisi lain terlihat yuki yang tengah menunggu dengan cemas hasil tes yang sudah ia lalui saat ini yuki telah berada di sebuah universitas Alazka yang letaknya cukup jauh dari rumah al itulah sebabnya ia pergi sejak subuh tadi ia tak ingin melewatkan kesempatan yang sudah di berikan oleh bu vivi kepadanya.

" Yuki airaha kato " Panggil seorang wanita dari arah pintu.

" Iyah saya " Sahut yuki yang terlihat gugup sambil menatap wanita cantik di hadapannya.

" Silahkan masuk " Yuki mengangguk kemudian mengekor di belakang wanita itu. Yuki melihat seorang pria tengah duduk di hadapannya. Wanita yang mengantarkan yuki kemudian pergi setelah mempersilahkan yuki duduk di kursi yang sudah di sediakan.

" Jadi kamu yang namanya yuki "

" Iyah pak " Yuki menganggukkan kepalanya tersenyum kikuk ini adalah pertama kalinya ia menjalani proses interviu yang menurutnya benar benar mendebarkan.

" Disini nilai kamu lumayan bagus kamu mengalami peningkatan nilai pada saat ujian nasional kemarin. Tapi beberapa kali juga kamu terlihat menurun. Ada apa " Yuki mengerjap ia gugup setengah mati sehingga membuatnya kurang fokus.

" Emm maksudnya bapak gimana yah yuki gak ngerti " Ringisnya sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal. Bapak patuh baya itu berdeham sebentar iapun menarik nafasnya lalu melanjutkan.

" Begini yuki saya mau tanya mengapa nilai kamu ini berubah ubah tidak konsisten. Dan kamu sekarang berada disini di kampus ini apa benar benar ingin belajar atau hanya main main seperti nilai kamu ini " Tuturnya yang terdengar menggelegr di telinga yuki. Entah mengapa i jadi membayangkan sosok monster di hadapannya. Menelan ludahnya paksa yuki menyahut dengan keringat dingin yang mengalir di pelipisnya.

" Emm.. Saya benar benar serius kok pak saya juga benar benar berniat ingin kuliah ya.. Walaupun saya memang kurang pinter tapi itu tidak menjadi penghalang bagi saya pak. Saya yakin dengan usaha dan kerja keras saya pasti bisa manjadi mahasiswa yang baik dan lulus dengan nilai yang baik pula " Tuturnya mendapatkan anggukan kepala pria di hadapannya. Berdeham sejenak pria itu lantas merapikan formulir yuki di hadapannya.

" Apa motivasi kamu masuk ke perguruan ini " Tanyanya

" Motivasi.. Saya belum tahu tapi saya punya tujuan " Pria itu mengernyit mendengar jawaban yuki.

" Tujuan? " Tanyanya seolah tertarik dengan jawaban yuki. Yuki tersenyum iapun menjelaskan

" Untuk membuat orang yang saya cintai bangga terhadap saya dan juga mengakui keberadaan saya. Saya juga ingin menjadi pantas untuk dia " senyum tipis mengembang di wajah pria yang berusia empat puluh tahun itu.

" Oh ya.. Siapa orang itu? "

" Emm.. Dia adalah ayah saya dan juga emm.. Orang yang saya cintai hehe " Yuki tersipu malu.

" Baiklah saya sudah mendengar jawaban kamu seberapa besarnya niat kamu untuk kuliah di kampus ini. Untuk kelanjutannya nanti saya akan menghubungi kamu bisa atau tidaknya di terima di kampus ini " Tuturnya membuat yuki tersenyum senang karena sesi tanya jawab yang ia pikirkan ternyata tak sesulit yang ia bayangkan.

Naughty Kiss Versi Alki (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang