"Ale, cepetan keburu telat. Katanya mau balikin raportnya? Ntar kalo gurunya udah pergi gimana? Terus perginya ke rahmatullah? Eh astagfirullah,"
"Poya berisik,"
Anak laki-laki yang sedari tadi dipanggil itu datang dengan wajah kesalnya.
"Astagfirullah Ale, kamu ngapain pake baju kayak gitu?" tanya Aron dengan wajah terkejut. Matanya melotot dengan mulut yang sedikit berbuka.
Alendra memperhatikan penampilannya, menurutnya penampilannya itu sudah keren bahkan lebih keren dari Poyanya.
"Ale kita mau ke sekolah, kamu ngapain pake jas gitu? Astaga!" seru Aron dengan wajah yang dilebih-lebihkan.
"Moya! Liat ini anak kita! Yaampun kamu astaga Ale, perasaan Poya bikin kamu doa dulu kok!" cerocos Aron yang tentu saja tidak dimengerti oleh Alendra, anak itu hanya menatap Poyanya malas.
Revi, wanita itu yang baru saja mengambil raport yang ada di rak buku milik Alendra. Mata Revi terbelalak, menatap penampilan anaknya dari atas sampai bawah. "Ale kamu ngapain pake baju itu?"
Memang apa sih yang salah dengan baju Alendra?
Anak itu kan hanya memakai..
Nah itu lihat! Menurut Alendra dia keren-keren aja memakai pakaian itu. Dia terlihat sudah siap untuk bersanding dengan Aileen."Moya sama Poya cerewet deh, ayo berangkat ke sekolah sekarang! Terus habis balikin raport jalan-jalan!" ajak Alendra sambil menarik tangan Moya dan Poyanya untuk keluar rumah.
Dengan pasrah sepasang suami istri itupun menurut, mereka bertiga memasuki mobil menuju sekolah Alendra.
Kurang dari 30 menit, mobil Aron itu sudah memasuki pekarangan sekolah dimana Alendra belajar. Mereka kompak turun dari mobil, dan saat itu juga mereka jadi pusat perhatian orang tua yang lainnya.
Revi menghela nafas pelan. "Untung anak gue ganteng, gapapa deh kelakuannya kayak Poyanya." gumam Revi pelan saat mengetahui bahwa mereka semua menatap Alendra pasti karena penampilan anak itu yang melebihi batas normal anak-anak seusianya.
"Poyanya lebih ganteng," bisik Aron dari belakang saat mendengar gumaman Revi.
Revi hanya berdecak malas kemudian wanita itu menggandeng tangan Alendra memasuki kelas anak itu untuk menemui wali kelasnya, tentu saja untuk mengembalikan raport anaknya.
Sesampainya di kelas Alendra, dengan segera Revi menemui wali kelas Alendra dan berbincang sedikit mengenai perilaku Alendra di sekolah. Sedangkan anak itu hanya bersedekap dada sambil memasang wajah tengil.
"Lendra," panggil gurunya.
Alendra memusatkan pandangannya pada gurunya. "Kenapa bu?" tanya Alendra.
Gurunya itu terkekeh pelan melihat penampilan salah satu anak didiknya. "Kamu pakai baju kayak gitu, ibu tebak cita-cita kamu kalo udah besar mau jadi pengusaha sukses ya? Kayak Papamu?" tebak gurunya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ailendra
Teen Fiction"Lendra, Ibu tanya sekali lagi ya? Cita-cita kamu kalo udah besar nanti apa?" "Nikah sama Aileen, Bu." "Alendra, Ibu serius." "Tapi kata Poya, Ale cuma boleh seriusin Ai, Bu." "..." ~12 Tahun Kemudian~ "Alendra Arkhana Mahatma! Kerjaanmu berantem t...