"Ai berangkat sama gue jadi pulangnya juga sama gue."
"Gue denger anak basket pulang sekolah latihan dulu, jadi Aileen bisa dong balik sama gue?"
"Dia bisa nunggu gue latihan."
"Lo nyuruh cewek nunggu?"
Dua orang yang tengah beradu mulut itu kini menjadi pusat perhatian murid kelas XI Ipa 3. Sedangkan yang diperebutkan hanya menatap keduanya datar.
"Udah Kak Lendra, Ai biar pulang sama gue aja." ucap Keisha menengahi perdebatan antara Alendra dan juga Ravin.
"Ai sama gue mau ngerjain tugas observasi, dia sekelompok sama gue Kei." ujar Ravin tidak terima.
"Iya kan? Aileen, kita mau kerja kelompok hari ini kan?" lanjut Ravin sambil menatap Aileen.
Aileen menatap Alendra sebentar, kemudian gadis itu mengangguk. "Iya." ucapnya singkat.
Ravin tersenyum penuh kemenangan kemudian laki-laki itu menatap Alendra remeh. "Aileen pulang sama gue."
"Len, udah dipanggil sama Pak Bisma. Suruh ke lapangan sekarang." ujar Cio tiba-tiba dari balik pintu kelas XI Ipa 3.
Alendra mendegus kesal tanpa menatap Aileen, Alendra segera keluar dari sana. Dan saat Alendra sudah keluar dari kelas itu, murid-murid yang tadinya belum pulang karena ingin melihat pertunjukan antara Alendra dan Ravinpun ikut keluar kelas karena bel pulang sekolah sudah berbunyi dari lima menit yang lalu.
Aileen mengambil tasnya kemudian menenteng tasnya dengan wajah datar. "Kei," panggilnya.
Keisha menoleh ke arah Aileen. "Kenapa lo?" tanya Keisha.
"Lo bawa motor sendiri?"
Keisha mengernyitkan dahinya kemudian gadis itu mengangguk.
Aileen terdiam kemudian gadis itu tersenyum miring.
***
"Yaudah mulai,"
"Lo udah setuju kita ngerjain tugasnya di cafe kan? Kenapa malah di kantin? Terus lo Kei ngapain ikutan? Lo kan bukan bagian dari kelompok gue." omel laki-laki itu sambil menatap kedua perempuan di hadapannya kesal, merasa dibodohi.
Keisha bersedekap dada sambil menatap Ravin malas. "Ribet amat sih lo, suka-suka gue lah mau dimana aja."
"Aileen, lo kan udah-"
"Gue berubah pikiran." potong Aileen dingin. Gadis itu segera membuka bukunya dan juga mengambil pulpennya.
"Ini pasti gara-gara Lendra sialan itu kan? Cih, emang sebenernya lo ada hubungan apa sih sama dia?" ujar Ravin blak-blakan.
Aileen mendegus kesal. "Apaan sih, ini tugas observasinya kan pake sumber internet nggak perlu observasi langsung. Kalo lo nggak suka, ini bisa gue kerjain sendiri."
"Yaelah, kenapa malah ribut sih. Gue udah pengen berpelukan sama kasur anjir, kerjain buruan." sahut Keisha sambil menguap.
"Lagian lo ngapain di sini? Pulang aja sana." usir Ravin pada Keisha.
"Lo diem dan kita kerjain ini." ketus Aileen tegas.
Ravin pun terdiam kemudian laki-laki itu mulai mengerjakan tugas itu dengan Aileen sedangkan Keisha hanya bermain ponselnya sambil sesekali melirik Aileen dan juga Ravin.
![](https://img.wattpad.com/cover/227033797-288-k627050.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ailendra
Teen Fiction"Lendra, Ibu tanya sekali lagi ya? Cita-cita kamu kalo udah besar nanti apa?" "Nikah sama Aileen, Bu." "Alendra, Ibu serius." "Tapi kata Poya, Ale cuma boleh seriusin Ai, Bu." "..." ~12 Tahun Kemudian~ "Alendra Arkhana Mahatma! Kerjaanmu berantem t...