PROLOG

33.6K 1.9K 271
                                    

Buat pembaca baru, harap ninggalin jejak ya meskipun udah end. Follow author juga Anadede_. It is a support for me🥺❤️

***

HELLO GALAKERS!!!

SELAMAT DATANG DAN SELAMAT JATUH CINTA🦋

"BUKAN GALAK NAMANYA KALAU ENGGAK GALAK."

YUK TINGGALIN JEJAK DULU.

ABSEN KOTA KAMU YUKK!!!

KAMU UMUR BERAPA???

KELAS BERAPA???

SELAMAT MEMBACA

🦋🦋🦋

"Cukup menikahkan anak kamu dengan anak saya. Itu syaratnya." Pria berumur empat puluh itu berujar tegas seraya menyerahkan map merah pada pria di depannya.

"Jika setuju, pernikahan berlangsung lusa dan perusahaan kamu akan kembali seperti semula. Utang-utang kamu saya tanggung tanpa terlewat sedikit pun. Bagaimana? Keputusan ada di tangan kamu dan penawaran saya tidak berlaku untuk kedua kalinya."

Reza Refral. Pria itu menganga tidak habis pikir dengan syarat yang diajukan tersebut. "Anak saya masih sekolah," katanya seraya meringis kecil.

"Saya tidak peduli."

Reza bangkit berdiri. "Anak saya anak baik-baik dan saya tidak mungkin menikahkan dia dengan orang yang tidak dia kenal. Bagaimana jika anak anda tidak sebaik yang saya pikirkan? Atau anak anda sebenarnya bukan anak baik-baik makanya anda mengajukan anak anda sendiri untuk dinikahi oleh anak saya?"

Pria yang menjadi lawan bicara Reza Refral bangkit berdiri seraya merapikan jas hitamnya. "Saya tidak peduli pendapat anda. Saya hanya mengatakan kalau penawaran saya tidak berlaku untuk kedua kalinya. Saya juga tidak memaksa. Jika anda tidak setuju, maka silahkan keluar dari kantor saya."

Reza duduk kembali seraya memijit pelipisnya. Tangan kirinya terulur membuka map merah di sana. Perusahaannya sedang di ambang kehancuran. Utangnya bahkan sudah tidak dia ingat lagi berapa jumlahnya saking banyaknya. Korupsi besar-besaran di perusahaannya sukses membuat apa yang dia rintis bertahun-tahun mengalami kebangkrutan.

Tidak ada lagi yang bisa dia mintai tolong. Ini adalah perusahaan yang kesekian dia datangi dan ini perusahaan pertama yang memberikannya penawaran. Tapi, syaratnya benar-benar tidak bisa dia penuhi.

Putranya pasti kecewa. Sangat kecewa jika dia menerima tawaran tersebut. Atau malah lebih kecewa, jika setelah ini mereka tidak akan memiliki tempat tinggal?

Reza mendongak hingga bertemu tatap dengan Agam. "Apa bisa saya pikir-pikir dulu? Saya harus bertanya pada putra saya."

Agam menghela napas kemudian menggeleng. "Nanti malam saya harus berangkat ke Jepang dan baru kembali lusa bersama putri saya. Waktu saya tidak banyak."

"Sebentar." Usai berucap demikian Reza bangkit berdiri dan merogoh ponselnya. Ia keluar sebentar agar pembicaraannya tidak terdengar oleh Agam. Tidak ada yang bisa dia lakukan lagi. Tidak ada keluarga yang bisa membantunya baik dari pihaknya maupun dari pihak istrinya. Semua seakan-akan menghilang setelah mendengar kabar kehancurannya.

GALAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang