GALAK|31

7.4K 1K 607
                                    

Yuk bisa yukk 500 komentar buat next part.🍁


Sorry for typo.

YANG NANYAIN SPOILERNYA KENAPA BEDA, TUNGGU YA. NGGAK MUNGKIN ADA ASAP KALAU NGGAK ADA API.

NGGAK MUNGKIN PERSAHABATAN MEREKA BISA RENGGANG KALAU NGGAK ADA PENYEBABNYA.

KAWAL SAMPAI ENDING YA!

***

"Jangan ke mana-mana ya cantik! Kita main dulu, nanti Dara sama Febi nyusul." Daniel berucap antusias pada Agatha. Senyumnya mengembang ketika Galak memelototinya dengan sinis. "Agak serem ya."

Lapangan SMA GARUDA sudah sepi, hari ini penutupan terakhir di semester satu dan satu per satu siswa sudah pulang ke rumah masing-masing.

Lain cerita dengan tujuh manusia yang asyik di lapangan basket, mereka tampak menunggu tim lawan.

"Ini beneran sama adik kelas?" tanya Stevent sembari melempari bola ke dalam ring.

"Hooh. Anak basket juga Stev, lo pasti kenal," sahut Andrey membuat Stevent mengangguk samar.

Galak memilih duduk di samping Agatha karena belum ada tanda-tanda pertandingan dimulai. Ia melirik sejenak, memperhatikan istirnya itu yang tengah membaca novel. Novel fantasi milik Anggita yang dipinjamkan.

"Lo bacanya di dalam hati aja Ta," komentar Galak lantaran bibir Agatha bergerak memindai satu per satu kata.

Agatha menoleh dengan senyum kecil. "Atha kalau menghapal emang gini Galak," ucapnya membuat Galak mengernyit.

"Lo hapalin apa?" bingungnya.

Gadis itu mengusap pipi salah tingkah membuat Galak memicingkan bola mata curiga.

"Hayoloh, baca yang aneh-aneh, kan, lo!"

"Eh--- bukan!" Agatha memeluk novel tersebut sangat erat ketika Galak hendak menariknya.

"Gue mau baca Ta," pinta Galak gemas sendiri karena Agatha terus menggeleng.

Galak terlalu penasaran sampai di mana dia mencoba merebut buku dari Agatha menjadikan mereka tontonan bahkan para adik kelas yang baru saja tiba di lapangan.

"Galak!!! Atha nggak mau!" teriak Agatha ketika novel terjatuh menyentuh lantai dan Galak lebih dulu mengambilnya.

Senyum Galak merekah, membuka bagian di mana ada pembatas bukunya.

Cara menenangkan manusia serigala.

Bentar ... Galak ngebug.

Galak mengernyit lalu kembali membaca halaman berikutnya.

Cara menenangkan vampir.

Galak makin tidak mengerti.

"Lo hapalin ini buat apa Ta?" tanya Galak tanpa menoleh. Fokusnya teralihkan pada satu per satu kata di novel.

"Buat nenangin Galak kalau marah."

Hening.

Galak langsung menutup novel tersebut kemudian menoleh pada Agatha dengan senyum pahit.

GALAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang