Follow Anadede_ yawww
Sorry for typo.
***
Memastikan bahwa bola matanya tidak salah memindai kalimat pada formulir yang berada di dalam map, ia mengangkat dagu hingga bisa melihat Agam yang duduk sembari menikmati langit jingga. Suasana hati Galak mendadak buruk, sesuatu di dadanya terasa sesak.
Penderita agoraphobia akan merasa takut dan cemas berlebihan pada beberapa tempat dan kondisi, seperti tempat umum, ruangan tertutup, keramaian, dan kondisi yang membuatnya sulit mendapatkan pertolongan. Biasanya, penderita agoraphobia membutuhkan kerabat atau teman untuk menemaninya ke tempat umum.
Agoraphobia umumnya timbul saat seseorang pernah mengalami lebih dari satu kali serangan panik pada suatu tempat atau kondisi tertentu. Hal ini menyebabkan penderita agoraphobia takut dan menghindari tempat atau kondisi tersebut.
(Sc : Google)
Bodohnya, Galak tidak pernah peka.
Ia mengembuskan napas pelan, mendorong kembali map tersebut membuat Agam menoleh padanya. Tidak ada ekspresi di wajah pria itu, tak berani juga melempar tatap pada menantunya.
"Pikirkan baik-baik jawabanmu, saya akan bertindak cepat jika kamu ingin melepaskan putri saya. Mungkin, kembali ke Jepang adalah pilihan yang tepat."
Mendengarnya Galak membuang muka, semakin yakin bahwa Agam hanya menganggap pernikahan itu sebagai mainan. Ia langsung berdiri tegak dan berbalik, melangkah menuju pintu keluar.
Sebelum tangannya hendak mendorong pintu, ia berbalik lalu bertutur, "Agatha istri saya dan akan mempertahankan dia apapun yang terjadi. Jika Papa Agam pikir untuk membawanya kembali, maka salahkan diri Anda, kenapa memberikannya pada saya."
Karena apapun yang sempat menjadi milik Galak, akan tetap miliknya.
Siapapun yang berniat merebutnya, akan ia habisi.
Cowok itu berjalan, menyusuri lantai yang akan membawanya ke dalam lift. Kelopak matanya sesekali terpejam merasakan pusing yang mulai menyerang.
"Sial," ucapnya kesal. Menendang udara berkali-kali dan mengusap wajahnya kasar kala berada di dalam lift seorang diri.
Gadis itu--- bisa-bisanya membuat Galak setakut ini.
Galak baru saja keluar dari lift, terdiam sejenak melihat Febiola dan seorang pria paruh baya yang berdiri di depannya, sepertinya mereka akan memasuki lift.
Febiola sempat memberikan senyuman hangatnya sebelum akhirnya melangkah mengikuti pria tadi memasuki lift.
"Itu menantunya Om Agam Feb," ucap pria itu sebelum pintu lift tertutup membuat Galak spontan mengerjap kaget. Ia menoleh pada mereka, "Papa dulu ikut ke pernikahannya---"
Setelah pintu lift tertutup, Galak sudah tidak mendengar apa-apa lagi. Tapi melihat ekspresi terkejut dari Febiola membuatnya merasakan kepala bertambah pusing.
Jika Febiola menyebarkannya, maka terima kasih, masa depan Galak akan benar-benar hancur.
Cowok itu melangkah ke parkiran, menunduk sejenak ketika merasakan ponselnya bergetar. Ia mengambil dan memeriksa notif di sana, dan ternyata dari Febiola.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALAK
Teen Fiction(GARUDA SERIES 1) #teenfic-romance "Memang mau nikah." Bentar. Galak tarik napas dulu. Galak mungkin masih mimpi atau memang mau nikah cuma dia ikutan diundang sebagai tamu spesial meskipun perasaannya sudah tidak tenang. Lagi pula Galak masih sekol...