GALAK|41

10.8K 979 198
                                    


Sorry for typo

'''''

"Luka ini hebat Ta, semuanya terasa makin sulit. Semuanya mendadak menyakitkan."

***

"Ini semua di luar rencana kita Di, lo kenapa nekat dorong Agatha? Lo nyadar nggak sih kalau lo keterlaluan?"

Gadis bernama Diana itu melipat tangan di depan dada. Ia menatap Syelin lamat sebelum akhirnya tersenyum miring. "Kenapa? Lo takut?"

"Shit." Syelin mengumpat. "Lo bisa dipenjara!"

"Nggak akan di penjara kalau lo nggak bocor." Diana menaiki anak tangga dan menerobos masuk ke kamar Syelin begitu saja hingga langkahnya terhenti di balkon dan Syelin setia mengikutinya.

"Ini bukan Diana yang gue kenal," ucap Syelin membuat Diana menaikkan sebelah alis, tidak suka.

"Syel, gue gini buat siapa sih?" ucap Diana tak habis pikir. "Gue bantuin lo buat nyingkirin Agatha hei! Lo bisa deketin Galak sepuasnya."

Syelin terkekeh tak habis pikir. "Lo lagi diincer polisi goblok!"

"Ya udah sih, biarin aja."

"Lo waras nggak sih???"

"Ck. Gue waras banget."

"Di, gue emang mau dapatin Galak tapi cara lo---"

"Cara gue salah gitu?" Diana menyela dengan tatapan tajam. "Lo kira cara lo selama ini bener???"

"Seenggaknya gue nggak pernah main fisik---"

"Fuck it. Lo bahkan nggak pernah nyadar sama perbuatan lo sendiri," ucapnya membuat Syelin terkesiap.

"Di, lo sadar nggak sih kita masih sekolah?" tanya Syelin benar-benar khawatir pada gadis itu. "Anak-anak udah pada tau kalau lo yang dorong Agatha, gimana kalau lo nanti di penjara?"

"Nggak bakal." Diana menjentikkan jarinya lalu menatap lurus ke depan sana. "Kalau pun gue harus di penjara, lo harus ikut sama gue."

"What???"

"Gue nggak akan nyentuh Agatha kalau lo nggak nyuruh."

"Apaan sih?" Syelin menatap Diana dengan bibir bergetar karena benar-benar takut orang tuanya tahu kelakuannya. "Nggak usah bawa-bawa gue."

"Temen gitu?" Sinis Diana.

"Di, please ... bokap gue bakal marah besar sama gue, belum lagi perusahaan bokap lagi bangkrut. Gue udah ngecewain mereka terlalu jauh ...," lirih Syelin benar-benar frustrasi.

"Terus lo mau nyari aman gitu?"

"Bukan gitu, gue lagi nggak bisa mikir!"

"Berarti lo cukup diam."

Syelin meremat sisi roknya. Tak tahu situasi apa yang saat ini terjadi. Galak tidak akan mungkin tinggal diam terlebih tahu jika semua yang terjadi ada sangkut pautnya dengan dirinya.

"Di---"

"Lo bisa diam nggak sih?!" Diana menyentak membuat Syelin mengerjap pelan. "Dorong Agatha aja gue gampang lakuinnya! Gue juga bisa dorong lo kalau lo masih ngebacot."

GALAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang