(GARUDA SERIES 1) #teenfic-romance
"Memang mau nikah."
Bentar. Galak tarik napas dulu. Galak mungkin masih mimpi atau memang mau nikah cuma dia ikutan diundang sebagai tamu spesial meskipun perasaannya sudah tidak tenang. Lagi pula Galak masih sekol...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🤍🖤🤍
"Double kill!"
Hatcim!
"Goblok," spontan Galak ketika Agatha bersin tepat di depan wajahnya.
Hatcim!
Agatha mengusap hidungnya yang memerah. "Galak--- hatcim!"
Galak mengembuskan napas kesal kemudian meletakkan ponselnya dengan asal. "Lo tuh ya, ganggu banget."
Hatcim!
"Kalau bersin tuh hidung sama mulut ditutup."
"Galak---" Agatha menatap cowok itu dengan bola mata berkaca-kaca. "Hidung Atha sakit," lanjutnya seraya menyentuh hidungnya.
Hatcim!
"Coba hidungnya dibuang bentar," ujar Galak yang membuat Agatha menatapnya tanpa berkedip sedikit pun. Bola mata gadis itu menyipit ketika bersin akan menyerangnya kembali.
"Galak---"
Galak berdecak. Cowok itu memutar badan Agatha supaya memunggunginya. Ia meraih handuk yang berada di pangkuan gadis itu dan mengeringkan rambut panjang Agatha yang masih basah.
"Anjir afk," umpat cowok itu ketika memeriksa ponselnya.
"Galak, kayaknya Atha mau mati deh," ungkap Agatha seraya menoleh ke belakang.
Cowok itu menoyor kepala Agatha dari belakang. "Belum juga ngapa-ngapain udah ditinggal mati aja. Berdosa lo jadi istri."
"Duh, ini napasnya gimana?" tanya Agatha panik. Gadis itu memutar badan hingga gerakan mengusap rambutnya terhenti. Galak menaikkan sebelah alisnya penasaran apa yang terjadi pada istrinya itu. "Hidung Atha tersumbat, nih, nih, gak bisa napas."
"Goblok. Begonya natural."
"Galak-- hatcim!"
"Agatha! Ingus lo ngena ke muka gue anjir, udah gue bilang kalau mau bersin itu mulut sama hidungnya ditutup! Ah! Nyebelin." Galak mendumel sembari berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci wajahnya. Usai itu, ia kembali dan mendapati Agatha yang tengah menatapnya penuh rasa bersalah.
