GALAK|24

7.9K 1K 630
                                    

***

Ada banyak hal yang Galak benci ketika dia tidak terlalu peduli dengan apapun. Salah satunya seperti hari ini, bisa-bisanya dia pergi ke supermarket dengan memakai sendal bervariasi.

Udah gitu baru nyadar setelah sampai lagi.

Cowok itu mengulum bibir kala menunduk menatap kedua kakinya. Naasnya satu sendal Ratna dan satu lagi sendal milik Reza. Demi apapun dia tak kuasa menahan bibirnya yang berkedut ingin tertawa tapi demi kenyamanan bersama, Galak tetap melangkah dan mengabaikan orang-orang yang menatapnya bingung.

"Gak papa, gak papa, besok gak ke sini lagi." Galak berucap sembari menggaruk pipinya yang memanas. Telinganya sudah memerah menahan malu.

Galak menggelengkan kepala samar sebelum akhirnya berdehem. Bola matanya mengedar mencari perlengkapan mandi karena stok di rumahnya sudah habis. Tadinya Ratna sudah menawarkan agar wanita itu saja yang membelikan untuk Galak tapi Galak menolak dengan tegas karena tidak ingin merepotkan.

"Sabun mandi, sikat gigi, shampo buat Agatha kali ya? Terus---" Galak bergumam hingga apa yang butuhkan sudah berada di tangan. Dia tidak perlu troli karena merasa barang yang dia beli tidak banyak oleh karena itu tangannya mengapit benda-benda tersebut hingga sesekali memeriksa apa ada yang kurang apa tidak.

Galak berjalan menuju kasir, berusaha mengenyahkan rasa malu yang bersarang di dalam dirinya.

Kasir perempuan itu tampak tersenyum malu menatapnya setelah melirik ke arah kakinya.

Gak papa kok ... demi apapun gak papa.

Tapi gak usah dilihatin juga!!!

"Cuma ini aja Bang?"

Galak mengangguk membuat penjaga kasir itu saling melirik pandang pada temannya. Mereka saling menyenggol membuat Galak rasanya ingin segera menghilang.

"Sendalnya gak sekalian Bang?"

"Gak," jawab Galak. Dalam hati ingin sekali meminta kasir tersebut agar tidak banyak bacot.

Setelah menyebutkan nominalnya, Galak langsung memberikan uang pas agar tidak perlu menerima kembalian karena akan mengurung waktu. 

Cowok itu mengerjap kala banyak gadis berseragam SMA yang singgah di depan supermarket. Ia mengembuskan napas panjang kemudian berjalan dengan santai layaknya sedang tidak terjadi apa-apa hingga dua menit kemudian dia berlari amat kencang.

"Anjjj," umpatnya setelah tiba di depan pekarangan rumah. Ia mengembuskan napas panjang sebelum akhirnya memasuki rumah dengan dada berdebar kencang lantaran olahraga sore dadakan.

"Loh Galak, lihat sendal Mama gak?" Ratna muncul dengan tatapan yang mengarah ke segala sudut ruangan membuat Galak yang baru saja menutup pintu menoleh.

"Di depan Mam. Mau ke mana?"

Ratna melebarkan matanya. "Ada di depan ya? Padahal udah dicari tadi," katanya. "Mama sama Papa mau pergi bentar. Eh, Galak mau ikut? Peresmian cabang baru perusahaan loh," tambah wanita itu.

"Gak Mam, malas." Galak menyahut membuat Ratna mendengus. "Jangan lupa Galak nitip sate ya! Itu yang di dekat resto China. Udah lama gak makan tuh sate."

GALAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang