Sorry for typo.
Gaiss, sekarang lagi maraknya plagiat-plagiat. Pembaca Galak jangan sampai ada yang plagiat ya. Nyusun alur itu nggak gampang🥺
Gue berani spoiler karna gue percaya sama kalian.🥺❤️
***
"UPS!!!" Syelin reflek membungkam bibir dengan telapak tangan ketika air minumnya tumpah mengenai almamater Agatha. "Maaf Kak, gue nggak sengaja!"
Agatha mundur ketika melihat Syelin meraih tissue dan mengarahkan pada almamaternya. "Nggak usah," katanya membuat gerakan Syelin berhenti begitu saja.
Mereka saling menatap dalam diam, hingga bola mata Agatha mengarah pada pintu, menunggu kedatangan Galak dan teman-temannya karena tadi mereka izin keluar sebentar mencari makanan.
"Emhh---" Syelin tersenyum tipis, netra hitamnya memandang Agatha hingga decakan kecil keluar dari bibirnya. "Gue ada kejutan," katanya membuat Agatha kembali memusatkan perhatian pada Syelin.
Agatha terdiam, tak tau harus menanggapi apa. Ia menyentuh bagian depan almamaternya agar tidak menempel pada kemeja.
"Gue bakal tinggal di rumah Galak," ucap Syelin dengan senyuman lebar.
"Kamu lagi mimpi?"
Syelin menggoyang-goyangkan botol minum di tangannya. Botol tersebut tidak tertutup hingga percikan airnya kembali mengenai Agatha membuat gadis itu reflek mundur. "Lo bisa lihat, kan? Otak lo emang gini ya? Galak pasti nyesel tuh jadiin lo pacarnya," ucapnya dengan ekspresi tenang. "Model kayak lo gini enaknya dikasihani sih, dikit-dikit nangis, lemah lo."
Agatha terdiam, dia memang mudah menangis. Tapi kalau diperjelas seperti ini---- ia tidak suka.
"Sebenarnya masalah kamu apa?" tanya Agatha, tingginya yang nyaris sama dengan Syelin membuat keduanya dengan mudah melakukan kontak mata.
"Lepasin Galak."
"Kalau aku nggak mau?"
"Lo bakal nyesel."
"Bisa kamu jelasin di mana letak nyesalnya?" tanya Agatha dengan decakan malas. "Kalau kamu suka sama Galak, temui orangnya. Bilang sama dia, jangan labrak pacarnya."
Syelin berdecih dengan kepala geleng-geleng heran, ia memandang Agatha dengan tatapan remeh. "Lo mau tau di mana letak nyeselnya?" tanyanya mengikis jarak. "Lo mau tau kan??? INI LETAK NYESELNYA!!!" murka Syelin dengan sengaja menumpahkan seluruh air di botol minumnya tepat di kepala Agatha.
Gerakannya terlalu tiba-tiba hingga Agatha tidak bisa menghindar.
Tawa Syelin mengudara melihat bola mata Agatha berkaca-kaca. "Lo lihat, kan, seberapa lemahnya lo?" Ia menepuk-nepuk pipi Agatha yang basah. "Diginiin aja udah nangis!!! Ini belum seberapa Agatha Seraphina, let's play!"
Telapak tangan Agatha mencengkeram sisi roknya.
Ia bisa membalas kata-kata dengan kata-kata pula.
Tapi tidak bisa membalas perbuatan seperti ini dengan apapun karena yang pertama kali menyerangnya bukan rasa sakit di hati melainkan rasa takut bahwa kejadian dulu akan terulang kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALAK
Teen Fiction(GARUDA SERIES 1) #teenfic-romance "Memang mau nikah." Bentar. Galak tarik napas dulu. Galak mungkin masih mimpi atau memang mau nikah cuma dia ikutan diundang sebagai tamu spesial meskipun perasaannya sudah tidak tenang. Lagi pula Galak masih sekol...