GALAK|20

8.8K 1K 578
                                    

Stay 500 koment ya!!!

Selamat membaca^

***

Ekspresi Arjuna waktu lihat Galak sama Agatha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ekspresi Arjuna waktu lihat Galak sama Agatha. 😒

***

Agatha mengusap puncak kepala Galak yang terbaring di pangkuannya. Meski badannya pegal duduk di sofa tapi dia tidak mau mengganggu kenyamanan Galak. Cowok itu tengah tertidur dengan kedua tangan yang terlipat di atas dada. Rambut Galak berantakan karena Agatha memang sengaja mengacak-acak untuk dia benahi kembali.

Masih sangat ia ingat bagaimana tingkah konyol cowok itu tadi di kelas.

"Karna sebenarnya--- gue itu manusia serigala. Rawrrr!!!"

Agatha tidak bisa menahan tawanya terlebih ketika wajah kalem itu berujar demikian. Bagaimana pun Galak yang dia kenal suka marah-marah tapi ternyata memiliki sifat yang sangat menggemaskan.

"Mmmhhh----" Galak melenguh kecil ketika Agatha memainkan bulu matanya yang lentik.

Senyuman Agatha tak kunjung pudar terlebih saat Galak mengubah posisi menghadap perutnya. Bahkan Agatha belum berganti seragam karena cowok itu sempat berpesan,

"Awas kalau gue bangun dan lo gak ada. Gue cari istri baru."

No! Agatha tidak mau itu terjadi. Dia akan sakit hati kalau Galak benar-benar mencari istri baru. Melihat cowok itu dekat dengan Syelin saja sudah membuat dadanya terasa pengap apalagi ketika membayangkan Galak tidur berdua bersama gadis lain.

"Enggak boleh cari istri baru nanti Atha nangis."

Setelahnya Agatha hanya diam sembari menepuk-nepuk pelan punggung cowok itu. Dengkuran halus dari bibir Galak mengisi kesunyian rumah itu. Reza sedang bekerja di kantor dan Ratna tidak terlihat wujudnya sedari tadi.

"Loh, kalian udah makan? Kenapa belum ganti baju?" Ratna tiba-tiba saja muncul dengan kresek besar di tangannya. Di sana banyak bahan-bahan masakan.

Agatha tersenyum canggung. Merasa tak enak hati terlebih Galak masih tertidur dengan nyenyak di pangkuannya membuatnya dilema seketika antara membantu Ratna atau menemani Galak. Takut kalau ancaman cowok itu benar adanya.

"Belum makan Ma, Galak masih tidur."

Ratna berdecak samar ketika melihat Galak. "Kamu tungguin sampai malam juga gak bakal bangun tuh anak. Mama ke dapur dulu ya. Kamu di situ aja sampai Mama datang."

"Gak papa Ma?"

Ratna tersenyum lembut. "Gak papa. Sekalian Mama mau masak makan malam."

Agatha mengangguk kecil dan memperhatikan punggung Ratna hingga menghilang di balik pintu. Senyuman gadis itu terukir amat jelas ketika merasakan keluarga Galak menerima kehadirannya.

GALAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang