GALAK|13

9.4K 1.2K 141
                                    

Haii. Follow akun aku yaaa Anadede_

Gak minta macam-macam kok but aku tau kalau kalian paham bagaimana caranya menghargai seorang penulis.

Terima kasih.

***

"Seriusan lo gak mau beli apapun?" tanya Dara tanpa menoleh. Gadis itu tengah melihat-lihat model sepatu cowok. Ia menoleh sekilas pada Agatha namun yang ia dapati hanya gelengan kepala dari Agatha. "Ya udah, lo duduk aja. Gue bentaran doang kayaknya."

"Ikut Dara aja," ucap Agatha. Tidak ingin sendiri. Ia mengikuti langkah Dara hingga memasuki ruangan khusus untuk model sepatu olahraga.

Agatha mengulum bibir melihat berbagai merek sepatu di depannya. Ia meraih sebelah dan memperhatikannya. Bayangan wajah Galak tiba-tiba saja muncul di kepalanya. Tapi--- Agatha yakin harganya pasti sangat mahal sementara dia hanya membawa uang pemberian Galak. Sengaja meninggalkan kartu kreditnya karena berpikir tidak ada yang perlu dibeli.

"Lo mau beli itu?" Dara ikut menyentuh model yang sama namun berbeda warna. Tertarik juga dengan selera Agatha. "Ini lima ratus enam puluh ribu," ujarnya seraya membaca deret angka di sepatu tersebut membuat Agatha ikut menoleh.

"Mahal juga ya?"

"Namanya juga ori, Tha."

Agatha mengangguk pelan. "Dara mau beli sama siapa?"

"Buat Stevent," ucap Dara malu-malu. Gadis berambut sebahu itu berbalik badan dan bersandar pada tembok yang berada tidak jauh darinya berdiri. "Minggu depan ada turnamen dan dia ikut main."

"Galak ikut juga?"

"Ikut. Cuma gue gak tau dia ikut apa nantinya. Galak gabung badminton sama basket sementara turnamen cuma bisa ngikutin salah satu aja," papar Dara kemudian kembali meraih sepatu namun kali ini memeriksa nomornya. Dirasa cocok jika Stevent yang memakainya ia tersenyum lebar.

Agatha menggigit bibir. Apa nanti Galak marah kalau uangnya berkurang dalam jumlah yang tidak sedikit? Atau apa nanti Agatha ganti saja?

"Atha mau beli ini," ucapnya seraya mengangkat sepatu berwarna biru langit dengan sedikit goresan putih di sampingnya. Gadis itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal kemudian menoleh pada Dara yang sedari tadi memperhatikan dirinya. "Apa bisa Atha beli sepatu tapi pakai uang Galak sendiri? Kesannya kayak lancang gitu."

"Bisa. Pasti nanti Galak senang."

"Galak suka marah-marah tau ...."

"Masa?" Dara tidak percaya. "Kalem gitu anaknya."

Agatha merenggut sendu. "Galak gak pernah marah-marah sama Dara ya?"

"Gak tuh." Sesaat kemudian Dara tanpa sadar menoyor kepala Agatha saking gemasnya membuat Agatha reflek memegang jidatnya. "Ya buat apa juga dia marah-marah sama gue?" Gadis itu berdecak.

"Sakit."

"Oalah." Dara tertawa kecil melihat Agatha yang tampak mengusap jidatnya. "Btw, jadi beli gak nih? Biar digabung aja."

"Jadi. Tapi--- Atha gak tau nomor sepatu Galak."

Dara berdecak samar. Suaminya loh ini ....

GALAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang