ATTHALARIQ; 7

48.1K 7.6K 3.6K
                                    

SIAP? SIAP GAK SIAP HARUS SIAP DONG!!!

JANGAN LUPA CAPSLOCK CONG, PENUHIN SETIAP PARAGRAFNYA, YA🤙

KALAU ADA TYPO KOMEN AJA, SOALNYA PART INI LUMAYAN GAK DIEDIT. NGANTUK CONG, BESOK AING SEKOLAH ONLINE, SOALNYE.

---



GISEL berjalan hendak menuruni tangga sekolahnya menuju taman belakang. Ia akan mengerjakan hukuman yang kemarin diberikan akibat perkara dirinya yang melakukan tindak kejahatan pada seorang Natasha Maureen.

Sebelum itu, ia ingin menghampiri sosok Alariq terlebih dahulu. Hendak memohon agar cowok itu mau menunggunya. Namun, baru saja ingin melewati tangga ia bertemu sosok tersebut bersama kelima sahabatnya.

"Alariq ada urusan jadi kudu ke Teko sekarang," ujar Jovan pada Gisel.

"Gue gak percaya."

"Kalau Biglinster ada apa-apa lo jadi tumbalnya, ye?" pertanyaan Kenzo membuat Gisel mengerucut sebal. Ingin sekali rasanya tangannya ini mencakar-cakar wajah seorang Alexander Kenzo.

Tanpa mendengar jawaban dari Gisel keenam cowok itu berlalu pergi begitu saja menuruni tangga. "Gue tungguin sampai Alariq ngejemput gue di sini!" Gisel tidak main-main. Ia akan menunggu cowok itu sampai datang sekali pun hukumannya telah selesai ia kerjakan.

Taman belakang sekolahnya yang jauh dari kata sempit benar-benar menguras tenaga. Kakinya yang terkilir pun rasanya kembali membengkak. Hampir dua jam ia mengerjakan hukumannnya itu akhirnya Gisel bisa beristirahat.

Jam di pergelangan tangannya sudah menyentuk pukul enam sore. Akan tetapi, tidak ada tanda-tanda Alariq akan datang belum lagi sekolahnya yang sudah benar-benar sepi dan langit yang juga kian menggelap.

"Loh, Gisel! Kamu kenapa belum balik?!" Seorang satpam yang datang sembari membawa senter cukup terkejut melihat Gisel yang masih duduk di bangku panjang pada taman tersebut.

"Nungguin Alariq, Pak!" Tidak ada seorang pun yang tidak mengenal Alariq di sekolah ini. Bahkan, adik-adik kelas yang dulu belum resmi masuk ke sekolah ini pun sudah mengetahui Alariq, entah dari mana mereka tahu tentang laki-laki itu.

"Gak usah pake acara-acara tunggu segala! Sana kamu pulang! Sekolah udah mau ditutup kamu masih aja ada di sini!"

Kalau saja Gisel tidak mendapatkan usiran keras oleh satpam tadi tidak mungkin ia akan meninggalkan tempat ini. Lagi, batrei pada ponselnya lowbat yang mengakibatkan dirinya yang tidak bisa memesan taksi online maupun ojek online.

Gisel menghela napas. Ia sedikit bersyukur ketika sebuah bus melintas di depannya saat ia yang menunggu lima belas menit di halte tak jauh dari sekolahnya.

Apakah Alariq sesibuk itu hingga tidak bisa menepati janjinya hari ini?

Apakah Biglinster benar-benar membutuhkan Alariq?

Cewek dengan rambut yang dibiarkan tergerai itu menoleh ke arah jendela. Melihat kondisi jalan yang ramai akan kendaraan yang berlalu lalang.

Gisel jadi mengingat-ingat sepanjang hidupnya ini. Ia sudah melakukan 42 kali percobaan bunuh diri. Namun, entah mengapa selalu gagal. Perasaan capek menghadapi hidup lah yang kadang kala membuatnya ingin menyerah saja.

ATTHALARIQTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang