ATTHALARIQ; 18

33.2K 5.8K 2.7K
                                    

Halooo! Apa kabar semua?
Semoga baik-baik aja yaa!

Siap membaca cerita ini?

Drop ur fav emoji in here!

Komen kalau kamu menemukan
typo.

Okay, happy reading!

- - -


Ting!

Bunyi notifikasi yang muncul dari benda pipih ber-case pink muda itu membangunkan sang pemilik dari dunia mimpinya.

Enyah dari alam bawah sadar, jari-jari lentik milik Gisel bergerak mencari benda tersebut di atas nakas walau matanya masih mencoba untuk terbuka.

pencipta: tidak ada yang salah dengan mencintai, hanya saja kamu mungkin mencintai orang yang salah.

Gisel membuang ponselnya asal. Ia baru saja membaca sebuah balasan komen dari akun podcast yang selalu ia dengarkan dikala suntuk dan galau.

akucantiktitik: sudah 10 tahun, sepertinya lo harus cari orang lain

pacarjaehyun: dari profilmu kamu terlihat cantik, aku tidak yakin kamu masih betah menjomblo hanya karenanya

bukansiapa-siapa: 10 tahun? Aku bahkan sudah menganti pacar selama 25 kali dalam kurun waktu selama itu

Sialan! Gisel membuang kembali ponselnya setelah mengambil ponsel yang tadinya ia sia-siakan. Masih banyak komen-komen lain yang tidak percaya apa yang ia ceritakan.

pencipta: gue gak tau lo siapa, tapi lo berhak bahagia dan dicintai

Forum online itu membuat Gisel mengerucut sebal. Ia memang tidak memiliki teman di dunia nyata namun membagi kisahnya tanpa membuka identitas di forum online pada salah satu podcast kesayangannya setidaknya membuat Gisel legah.

Komen dari pencipta atau yang tidak lain creator podcast tersebut adalah komentar terakhir yang dibaca oleh Gisel sebelum ia benar-benar berkutat dengan persiapannya menuju undangan Jillian Clara.

Siapa yang peduli kalau ia bodoh menyia-nyiakan waktu hidupnya selama sepuluh tahun dengan melakukan kegiatan seperti itu? Gisel tidak peduli, sumpah!

Sedari tadi bibirnya terus bergerak mengucap sumpah serapah ketika mengingat-ingat komen-komen di forum online tadi.

"Ah, awh." Ia bahkan meringis kesakitan ketika panas catokan yang ia gunakan malah tidak sengaja mengenai kulitnya akibat terlalu fokus menyerapah.

1 jam lebih berkutat, Gisel meraih handbag-nya kemudian berjalan keluar apartemen.

Ia harus bisa tampil maksimal, mengingat Alariq pasti tidak akan alpa dari tempat itu. Gisel tidak peduli kalau ia akan menemui kembaran penunggu sekolahnya a.k.a Bianca karena tidak ingin melewatkan Alariq malam ini tentu saja list utamanya.

08xxxx:
Kamu mau ke mana? Ada undangan, ya?

Gisel spontan menghentikan langkahnya. Cewek dengan dress merah berani itu sontak menoleh ke sana-ke mari? Apakah pemilik nomor ini berada di sekitarnya? Atau ia menjabat sebagai seorang dukun?

ATTHALARIQTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang