(DITUNGGU CAPSLOCK-NYA CONG)
- - -
GISEL tersenyum penuh kemenangan seraya bersidekap dan bertopang diri pada kusen pintu kelas. Matanya meneliti ke arah seorang Ketua Geng Biglinster.
Cowok tinggi itu berjalan sendirian, mengenakan jaket levis yang tidak dikancing, ransel yang disampirkan di salah satu bahu juga rambut hitam dengan gaya hair up-nya. Belum lagi kalung hitam berbandul salib milik cowok itu yang selalu dibiarkan keluar melewati baju. Benar-benar menambah kesan hot tak terbantahkan di mata seorang Gisel.
Wajah Alariq yang jarang mencetak kesan menyenangkan benar-benar menjadi salah satu pesona tersendiri bagi cowok itu. Apalagi mengingat embel-embel jabatannya. Seakan-akan siapa pun yang menjadi pacar Alariq benar-benar tidak akan malu meneriakkan 'ini loh punya gue!' dan Brigita Griselda yakin akan menjadi orang itu.
Ini hari yang bersejarah bagi Gisel dan sepertinya cewek itu perlu menandai secara besar-besaran bahwa Alariq akan mengantarnya pulang sampai kakinya benar-benar pulih.
Iya, akibat kejadian tadi, saat Alariq dengan sengaja mendorongnya hingga menggelinding ke tangga, seorang guru melihat kelakuan cowok itu.
Demi apa pun, Gisel rasanya ingin memaki-maki Alariq sekali pun anak tangganya itu tidak lah banyak.
Guru yang menjadi saksi pun sudah ingin angkat bicara, namun Gisel menghentikannya dan menjalankan otak cerdasnya. Hingga di sini lah Alariq sekarang, di depan Gisel dengan wajah tidak ikhlas.
"Dipegang bukan dipeluk!" Tekan Alariq ketika cewek dengan bibir yang tidak berhenti merekahkan senyum itu dengan semangat memeluk lengannya.
Mengerucutkan bibir sebal, Gisel akhirnya menurut daripada cowok yang tengah bersamanya ini berubah pikiran. Apalagi mengingat, Alariq melakukan hal ini sebagai sebagai bentuk janjinya seorang lelaki terhadap guru yang melihat kejadian tadi.
"Kamu mah gitu, padahal cowok-cowok yang lain pada mau di posisi kamu tauukk!"
"Lo bacot sekali lagi, gue tinggalin."
"Ish pa-" tangan Alariq bergerak hendak melepaskan pegangan cewek itu dari lengannya namun Gisel segera mencegah hal tersebut. "Eh, iya-iya, janji!"
Mendengus, Alariq akhirnya tidak jadi melakukan hal itu dan memilih segera berjalan dengan Gisel yang menjadikannya tumpuan.
Demi apa pun, ingin sekali rasanya Alariq menyuruh salah satu anak buahnya untuk membopong Gisel dan mengantar cewek itu pulang. Namun, apa lah daya ia sudah terlanjut berjanji untuk melakukan hal tersebut, sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATTHALARIQ
Teen Fiction[BEBERAPA CHAPTER DIPRIVAT, FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Walau tidak ditelaah lebih dalam seorang Brigita Griselda akan mendapatkan predikat manusia paling bodoh di alam semesta ini. Fisiknya diciptakan dengan apik oleh Tuhan namun sayang matanya dibuta...