-oOo-"ATTHALARIQ! gu-gue s-suka sama lo, e-el-lo ma-mau gak kencan bareng gue?" Suara penuh ketakutan itu bergema dengan kencang di koridor sekolah pada saat jam istirahat pertama.
Cewek bersurai hitam legam yang terkucir itu menyatakan cintanya sembari menunduk dikarenakan takut menatap lawan bicaranya yang kini tengah mengernyit dengan kedua tangan yang berada di saku abu.
Koridor yang tadinya disibukkan dengan kegiatan masing-masing kini kontan menjatuhkan pandangan pada objek yang mengundang mata itu. Mereka saling bersahut-sahutan heboh kala mengetahui siapa yang baru saja ditembak.
Atthalariq Airlangga, pemuda berkulit putih bagaikan vampire yang netranya selalu tidak bersahabat. Tidak ada yang menandai punggung maupun dahinya dengan tulisan 'malaikat kematian' namun, cowok itu seakan memiliki aura tersebut dan cewek yang baru saja menyatakan cintanya itu benar-benar sangat berani.
Sekali pun disahut-sahuti oleh banyak siswa di koridor ini, Alariq masih bergeming di tempatnya menyorot dari ujung rambut hingga kaki cewek itu sampai seseorang datang dengan santainya mendorong si pengungkap.
"Enak aja lo main nyata-nyatain perasaan! Apa musti gue tulis di kepalanya Alariq kalau dia punya gue?!" Cewek yang baru saja bergabung setelah melewati kerumanan panjang seorang diri itu mendorong dada si cewek berkucir dengan salah satu jarinya.
"Ma-maaf."
"Gak ada maaf-maaf, sono lu cabut!" Lagi, Brigita Griselda mendorong cewek yang lebih pendek darinya itu kemudian menarik lengan Alariq posesif.
Kerumunan yang mereka lewati melemparkan sebuah makian pada Gisel yang mengganggu kejadian tadi. Apalagi, mereka sudah diambang penasaran.
Alariq berdecak, cowok itu menepis lengan Gisel yang merangkulnya manja, ditariknya menuju ruangan kosong, mengunci pintu tak lupa mendorong Gisel ke tembok tanpa mengenal gender.
"Kalau lo suka malu-maluin diri lo sendiri, jangan pernah tarik gue buat ikutan dalam lingkaran lo itu," ujar Alariq dengan salah satu tangan meremas kedua pipi cewek di hadapannya ini.
Gisel tidak menangis. Sekali pun kedua bola mata Alariq nyalang menatapnya. Ini hal yang sudah biasa namun, tetap saja ada sedikit cicitan perasaan takut.
"Gak ada yang boleh milikin kamu selain aku!" Alariq dibuat terkekeh dengan salah satu tangan dimasukkan ke saku sedangkan tangan yang lain masih bekerja di pipi putih milik Gisel. "Kita harus balik kayak dulu!"
Kini, telunjuk pemilik mata tajam itu bergerak mengetuk-ketuk tepat di tengah dahi Gisel. "Pake otak lo." Lagi, jarinya bergerak turun melalui hidung, bibir, dagu kemudian ke dada kiri cewek itu. "Jangan buat gue pengen minta ini kembali."
TBC.
Eh, minta balik apa tuh? wkwkwk.Halo, ini lapak pertama tanpa ada embel-embel Wardana juga Batalyon. Namun, membawa nama Biglinster, berharap setelah rangkaian cerita ini Biglinster jadi makin-makin juga kayak Batalyon atau mungkin lebih(?) Hope u like and enjoy!
Mungkin kalian akan bertanya kenapa tidak cerita Arka yang dipublish. Maaf, karena cerita itu sy pending dulu karena ada kendala di chapter pertamanya (yang nonton live IG sy waktu malming pasti tau alasannya wkwk), tenang aja ceritanya lg sy tabung kok.
Buat yang menunggu cerita Dipo juga mohon bersabar. Sy hanya ingin mengekspresikan ide tentang Biglinster yang bercokol di kepala. Maaf, kalau nanti update-annya tidak lancar. Soalnya sebentar lagi saya kelas akhir wkwkwk.
One more, Maaf juga kalau kalian terlalu bosan dengan cerita sy yg ceweknya yang selalu agresif, hehehe. Kalau kalian nanya kenapa? Jawabannya karena berasa saya ikut ngerasain gitu, loh. Wkwkwk, apa banget dah.
follow; @nisaafatm @coretannnisa @biglinster biar kamu gak ketinggalan info up-nya.
Juga IG cast-nya; @atthalariqairlangga @brigitagriselda @alexanderrkenzo @dandiradityaaaa @geraldbaginda @jovanogeovandi @juanogeovandi @gerhanaprameswari
urutan nama sesuai foto [dari pojok kiri paling atas (cowok shirtless) - pojok kanan paling bawah (cowok berkaos hitam)]
1. Atthalariq Airlangga (Alariq)
2. Alexander Kenzo (Kenzo)
3. Gerald Baginda Lesmana (Gio)
4. Dandi Raditya Cakka (Dandi)
5. Jovano Geovandi (Jovan)
6. Juano Geovandi (Juan)
tertanda, Ibu Negara.
nisaafatm
KAMU SEDANG MEMBACA
ATTHALARIQ
Teen Fiction[BEBERAPA CHAPTER DIPRIVAT, FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Walau tidak ditelaah lebih dalam seorang Brigita Griselda akan mendapatkan predikat manusia paling bodoh di alam semesta ini. Fisiknya diciptakan dengan apik oleh Tuhan namun sayang matanya dibuta...