ATTHALARIQ; 12

42.4K 7.3K 4.9K
                                    

hellaw, selamat membaca!

t-tapi sebelum itu, mau minta rate dari kalian seberapa jahat Alariq?

ohiya, ciri-ciri penyakitnya Si Gisel kemaren aku nyarinya di gugel, sebenarnya udah nanya sama yang udah pernah ngalamin tapi yaa gituu, dingertiin aja wkwkwk🙂✌️

ohiya, ciri-ciri penyakitnya Si Gisel kemaren aku nyarinya di gugel, sebenarnya udah nanya sama yang udah pernah ngalamin tapi yaa gituu, dingertiin aja wkwkwk🙂✌️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




- - -




Selain hari Sabtu dan Minggu, hari santai menurut Alariq dan kawan-kawan adalah hari Jumat walau sebenarnya hari-hari mereka di sekolah teramat ringan dan santai karena semuanya dilewati tanpa adanya keseriusan, entah kapan hal itu akan terjadi.

Beberapa siswa yang mengisi kelas perlahan mulai berurai bersama kelompok mereka masing-masing, entah itu mengunjungi kantin, perpustakaan atau pun tempat yang lain.

IPS 3 hari itu sudah tidak kedatangan guru sejak pukul 11 siang yang mana mengakibatkan Kenzo, Gerald, Dandi, dan Jovan memilih untuk menyelami mimpi indah mereka dengan damai di sudut belakang kelas beralaskan tikar--hasil pemaksaan pada Bendahara--tak lupa dengan tas masing-masing sebagai bantalnya. Jangan bertanya siapa otak dari semuanya karena jawabannya sudah pasti Bapak Wakil Ketua yang terhormat, Alexander Kenzo Cavaldi.

Alariq dan Juan sendiri memilih untuk bermain kartu joker bersama teman kelas mereka yang lain.

"Gue dulu tolol!" Cewek bertubuh gempal dengan kulit seputih susu itu mengoreksi Juan yang sudah menurunkan kartunya lebih dulu, padahal gilirannya belum saatnya.

"Halah skip, lo kelamaan."

"CUR-" Bel yang berdering tanda istirahat kedua membuat Alariq menghampas kartunya yang sudah ia tata rapi.

"Eh, kadal! Mau kemana lu?" tanya Gerhana yang diangguki oleh Jillian ketika melihat Alariq yang beranjak.

"Kantin." Selepas mengatakan itu, Juan pun ikut beranjak mengikuti Ketua Gengnya.

Terlihat sangat jelas Alariq yang menendang paha sahabat-sahabatnya yang tengah tertidur pulas. Tidak berlangsung lama Kenzo, Gio, dan Jovan mengerjabkan kedua mata mereka. Sedangkan Dandi, cowok itu masih bergelud dengan tidurnya, entah mimpi apa yang sedang ia rangkai.

"Jumatan, Dan." Hanya itu yang Alariq katakan akan tetapi ajaibnya cowok bernama lengkap Dandi Raditya Cakka itu langsung bangun dan terbirit menuju masjid, tidak lupa meminjam sendal jepit merah milik teman cewek sekelasnya.

Alariq, Kenzo, dan Juan memilih untuk menyusuri kantin sedangkan dua orang yang tersisa masih berleha-leha mengipas-kipas wajah mereka.

"Jil, lo gak takut sama Bianca?" tanya Gio tiba-tiba.

Seorang Bianca di mata orang-orang memang sangat buruk. Jillian Clara lebih dari tahu itu namun, demi apa pun Bianca baik-baik saja jika bersamanya.

ATTHALARIQTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang