NANGIS, I'M COMEBACK AND HERE FOR U!
CAPSLOCK CONG!
KASIH TAU YAK KALAU ADA TYPO!
ISI SEMUA PARAGRAF DENGAN KOMENAN KAMU YAKKK!!
HAPPY READING!
***
GISEL belum benar-benar bebas dari masa skorsing-nya namun cewek itu memilih ke sekolah menggunakan pakaian biasa, duduk cantik di kantin dekat jendela yang mengarah ke lapangan basket juga sorot mata yang mengawasi sosok cowok berkaos hitam dengan bawahan celana abu khas sekolah menengah atas.
Gisel tidak pernah insecure pada fisik seseorang. Sebab, pemberian Tuhan pada tubuhnya saat ini sudah lebih dari cukup yang patut ia syukuri. Bukan, bukan karena ia sudah merasa sangat sempurna dengan fisiknya. Namun, karena masih ada banyak hal yang lebih baik diirikan.
Pertama, kesehatan. Banyak di luar sana yang tengah berjuang melawan penyakitnya. Namun, kamu yang sehat walafiat hanya karena terlihat kurang putih, tinggi dan langsing di mata orang lain sudah merasa insecure berlebihan.
Kedua, kasih sayang. Gisel, lebih iri dengan orang-orang yang memiliki dua kata ini. Sebab, ia tidak pernah benar-benar merasakan hal tersebut dari orang-orang yang ia sayangi.
Ketiga, Gisel lebih iri dengan orang yang punya wawasan luas. Lebih menarik menurutnya.
Jadi, salah satu alasan mengapa Gisel susah berpindah ke lain hati karena sosok Alariq yang ia gilai mati-matian itu benar-benar paket komplit menurutnya.
Untuk ukuran Gisel yang cantiknya ampun-ampunan dapat cowok ganteng itu bukanlah hal yang susah baginya. Namun, yang seperti Alariq itu langka. Catat.
Dan masih banyak lagi yang tidak bisa Gisel sebutkan satu persatu.
Ah, ya, ia juga iri dengan orang-orang yang bisa berinteraksi dengan seorang Alariq tanpa kendala apa pun.
Di bawah sana sosok cowok yang tengah menyapu keringatnya dengan kaos yang ia gunakan itu benar-benar mampu membuat Gisel berdecak sebal. Apalagi, setelah melakukan hal tersebut Alariq mengipas-ngipas tubuhnya masih menggunakan kaos hingga perut berbentuknya itu terekspos ke mana-mana.
Di bawah sana, Alariq memilih berhenti bermain sebentar ketika Gerald Baginda Lesmana atau biasa yang disapa Gio itu memanggilnya. Gisel tidak mendengar percakapan apa yang dilakukan kedua cowok itu namun terlihat jelas Alariq yang menendang bokong cowok yang memanggilnya tadi tak lupa kekehan dari Gio.
Alariq sudah akan kembali pergi akan tetapi ditahan oleh sahabatnya itu dan berganti memberikan sebuah ponselnya pada Alexander Kenzo, cowok yang terlihat memasang wajah dongkol.
Gisel akhirnya mengangguk-angguk mengerti bahwa Gio meminta tolong kepada salah seorang sahabatnya yang bersedia untuk memotretnya bersama salah satu mayoret kebanggaan sekolahnya, Jillian Clara.
Kenzo terlihat tidak dalam keadaan baik untuk melakukan pekerjaan sampingannya. Cowok itu memberikan ponsel Gio kepada anak Biglinster yang lain kemudian menarik Gio, Alariq, Dandi yang tengah berdiri seraya menjelaskan sesuatu pada seorang adik kelas yang bertanya padanya perihal futsal, juga Jovano dan Juano yang sibuk mengurusi Gerhana.

KAMU SEDANG MEMBACA
ATTHALARIQ
Teen Fiction[BEBERAPA CHAPTER DIPRIVAT, FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Walau tidak ditelaah lebih dalam seorang Brigita Griselda akan mendapatkan predikat manusia paling bodoh di alam semesta ini. Fisiknya diciptakan dengan apik oleh Tuhan namun sayang matanya dibuta...