ATTHALARIQ; 34

77.3K 5.9K 12.6K
                                    

haii semuanya!!!

Jangan lupa komen di setiap paragraf dan tekan bintang di bawah karena aku bakal ngasih target 10k komen + 4k vote. Yuk bisa yuk!

Happy reading!

•••

"EH cong, gue lihat-lihat Si Gisel kayaknya mulai deket sama sepupu lo deh."

Hari ini di apartemen milik Gio, Alariq bersama kelima sahabatnya tengah bersantai.

Bukannya memilih pulang selepas dari tongkrongan, keenamnya malah bablas menuju apartemen Gio yang baru.

Promosi dari Jovan sukses membuat Gio tertarik untuk memiliki salah satu unit di sana.

Sahabat-sahabat Alariq memang tidak perlu lagi diragukan untuk masalah hartanya hanya saja mereka lebih banyak untuk diam dan menutupi, mengingat kalau hal tersebut masihlah milik orang tua mereka bukan milik mereka sendiri.

Namun, Kenzo. Jauh di dalam lubuk hati cowok itu, Kenzo selalu merasa kalau sebenarnya, kastanya dengan sahabat-sahabatnya ini jauhlah berbeda.

Kenzo hanya memiliki Ibunya seorang bersama tiga adiknya yang masih bersekolah. Ayahnya pergi entah ke mana yang alhasil Kenzo lah yang selalu turun tangan untuk membantu Ibunya.

Hal di atas bukan berarti menjadi alasan ia selalu memoroti Alariq. Bukan sama sekali. Kenzo hanya bercanda, mengingat ia dan Alariq sudah sangat lama berteman. Alariq pun merasa hal tersebut bukanlah sesuatu yang harus diributkan apalagi diungkit.

Alariq menghentikan permainan pianonya sebentar kemudian berbalik ke arah Juan yang baru saja mencetuskan kalimat barusan. "Gue gak peduli."

"Dari sekian banyak sekolah kenapa juga Si Sergio harus satu sekolahan ama lo?" tanya Gio yang baru saja tiba dengan buah-buahan yang ia ambil dari kulkas.

"Gak tahu," jawab Alariq cuek.

Menurut Alariq, Sergio terlalu membesar-besarkan masalah. Cowok itu terlalu dendam kesumat padanya, padahal Alariq tidak pernah berbuat aneh-aneh pda cowok itu.

Dulu, waktu Attharel masih ada di dunia ini, cowok itu selalu menjadi bintang utama ketika pertemun keluarga besar berlangsung. Bukan hanya digadang-gadang namun, sudah ditetapkan untuk melanjutkan perusahaan yang sudah dijalankan dan dibesarkan oleh keluarga Airlangga. Namun, setelah kejadian maut yang merenggut nyawa cowok itu bersamaan dengan Ibu Alariq. Alhasil, semuanya bergeser pada cowok itu.

Alariq diam, ingin membantah namun, ia mengingat bahwa Ibunya ikut turun tangan di dalamnya hingga cowok itu tidak mungkin mengecewakan mendiang Ibunya. Sedangkan Sergio, merasa bahwa Alariq memang ingin posisi itu.

Entahlah, Alariq merasa kalau Sergio selalu menjadikan dan menempatkannya sebagai saingan.

"Sergio selalu pengen apa yang Alariq dapet," celutuk Kenzo.

"Lah, gila tuh anak," timpal Dandi yang tengah bermain catur bersama Juan.

"Perasaan gue jadi gak enak," kata Jovan.

"Pengen boker tuh kayaknya cong," Kenzo menanggapi perkataan Jovan yang mana diberi gelengan kecil dari Alariq akibat celutukan Kenzo.

"Tapi perasaan gue emang gak enak, cong, bukan perkara kepengen boker."

"Ya terus apa?" tanya Gio.

ATTHALARIQTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang