Lanjutannya, Happy Reading^^
______
"Apa salahnya berusaha, Zam? Dokter mengatakan kalau kamu bi-" ucapan Ali terpotong.
"Bisa sembuh" Azzam menatap Ali. Ali tercengang dan memilih diam.
"Apakah Dokter itu Allah? Apakah prediksi Dokter selalu benar?"
"Aku bukannya nggak percaya sama Allah bahwa dia bisa mengangkat penyakit ini. Tapi, Aku lebih ingin berada di dekat kalian semua. Jika menjalani pengobatan, akan ada kemungkinan waktuku akan tersita oleh pengobatan sehingga akan lupa lagi kepada Allah"
"Aku ingin seperti dulu. Jika memang Allah mengambil diriku, setidaknya Aku sudah menjalankan kewajibanku sebagai seorang muslim"
"Semuanya ada pada Allah"
Azzam tersenyum kemudian mencium dan mengusap Al-Qur'an milik Zahra itu. Sedangkan Ali, ia hanya bisa menuruti keinginan Azzam.
Azzam benar, semuanya ada pada Allah.
***
Azzam memurajaah kembali hafalannya di bantu oleh Ali. Banyak sekali hafalanNya yang Ia lupa, semua karena Azzam jarang memurajaah hafalan kitab sucinya itu.
Azzam nampak menggaruk tengkuknya antara kesal, lelah, marah dan sedih. Ia bahkan baru memurajaah hafalan surah An-Nazi'at tapi sudah dua yang salah.
"Astagfirullah, Astagfirullah, Astagfirullah" Azzam kembali beristigfar. Ternyata memang benar, jika tak sering di ulang-ulang maka Al-Qur'an juga akan menghilang dari otak kita.
"Mau istirahat?" tanya Ali. Melihat wajah Azzam yang sudah nampak pucat seperti itu. Mungkin efek karena Ia terlalu memaksa berfikir.
Azzam mengangguk sebagai jawaban. Azzam meneguk air mineral di sampingnya kemudian memutar rekaman suara Ali melantunkan seluruh Juz tiga puluh.
"Sambil di dengarkan sambil di baca juga, Zam" Ali memberikan sebuah Al-Qur'an kecil pada Azzam. Azzam menerimanya dengan suka hati, kemudian memperhatikan bacaan yang sesuai dengab ayat di rekaman.
***
Zahra nampak terdiam di balkon depan kelasnya. Ia rasanya tak ingin melakukan apapun sekarang ini, karena pengaruh moodnya yang sering berubah karena ia sedang halangan.
Zahra tidak ingin memikirkan Ali ataupun Azzam. Ia selalu beristigfar jika pikirannya mengarah pada Azzam dan Ali. Entah setan apa yang mengganggu pikiran Zahra, sehingga kedua mahluk itu selalu muncul dalam pikirannya.
"Assalamualaikum," seorang santri nampak menghampiri Zahra bersama dengan seorang temannya. Zahra langsung berdiri kemudian menunduk, pasti ada sesuatu yang penting yang ingin mereka katakan.
"Ini untuk anti dari Gus Ali" santri itu memberikan sebuah bingkisan. Zahra belum menerima bungkusan itu.
"Untuk apa bingkisan ini?" tanya Zahra bingung.
"Ana tidak tahu. Ana hanya memberikan amanah saja," jawab santri itu. Zahra mengambil bingkisan itu.
"Gus Ali dimana?" tanya Zahra masih penasaran.
"Sedang menghadiri ceramah di masjid Agung. Ia akan kembali malam hari, Ia sempat mampir tadi"
Jawab santri itu. Zahra mengangguk saja, Zahra melihat kesana kemari dan tak menemukan sosok Kyai Muhammad ataupun Umi Sa'diyah. Padahal, biasanya kedua tokoh besar itu akan berjalan sembari memperhatikan para santri.
Jika mereka tidak ada, artinya Azzam belum kembali. Zahra juga yakin, pasti Azzam juga akan segera pergi ke singapura untuk waktu yang lama.
***
Zahra duduk di rooftop pesantren yang sepi. Rooftop ini tergolong tempat yang sepi, karena para asatidz melarang santri untuk ke area ini. Karena ini kerap di jadikan sebagai tempat saling bertemunya para santri putra dan putri.
Tapi, Zahra memilih tempat ini untuk membuka bingkisan Ali. Zahra membukanya dengan hati-hati agar kertas yang membukusnya tidak rusak.
Zahra bisa melihat sebuah buku baru yang masih tersampul dengan plastik mulai terlihat. Itu memang buku, sebuah buku bacaan dengan judul 'CINTAI ALLAH BARULAH CIPTAANNYA'
Zahra menghela nafas ketika membacanya. Apakah Ali sedang menyindirnya atau ini hanya perasaannya saja?
Zahra ternyata menemukan sebuah amplop yang nampaknya berisi sebuah surat untuk dirinya. Zahra hendak membuka amplop putih itu akan tetapi sebuah suara mengagetkan dirinya.
"Lagi ngapain disini?"
__________
Vote Komennya kawan-kawan:)
Insya Allah, akan di selesaikan bulan ini ceritanya:)
Ajak yang lain buat baca:)
Makasih banget loh untuk yang baca dan Vote apalagi komen kasih semangat:) Walaupun cerita ini aneh dan membingungkan sama seperti karakterku tapi kalian masih mau membacanya:)
Tq
A/N
Cica_
![](https://img.wattpad.com/cover/221516988-288-k185987.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Allah With Azzam ✔
SpiritualKetenangan dalam hidup adalah hal yang selalu Zahra inginkan. Saat akan masuk pesantren artinya dia meninggalkan kegiatan kesehariannya yang introvert dan harus berbaur dengan banyak orang dan tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Zahra. Firasatny...