Part21. Umi atau Abi?

360 47 1
                                    

"Kok, Anta bisa disini?" kaget Zahra masih dengan Suara seraknya. Azzam terus saja tersenyum. Ia menyodorkan sebuah sapu tangan pada Zahra.

Zahra menerimanya, kemudian mengelap wajahnya.

"Azzam akan ikutin kemanapun calon makmum pergi" jawab Azzam. Zahra tersenyum kikuk menanggapinya.

"Anta ke-"

"Pakek Aku-kamu aja" saran Azzam.

"Kamu Kenapa bisa ada disini? Kenapa kamu nggak ada di pesantren?" tanya Zahra. Ia Bingung, kenapa Azzam bisa ada disini?

"Tadi, Kan udah Azzam jawab...." ucap Azzam. "Azzam nggak bisa jawab pertanyaan ke-dua Zahra" sambungnya.

Zahra terdiam. Apakah ini ada hubungannya dengan Penyakit Azzam?

Zahra melihat ke tangan Azzam. Ia memegang sebuah buku semacam diary. Zahra menunjuk buku Itu.

"I-itu buku apa?" tanya Zahra Kepo.

Azzam melihat ke arah tangannya yang memegang buku Itu.

Azzam menoleh buku yang Ia pegang.

"Buku diary. Diary Azzam hilang, nggak tau dimana"

Zahra nampak mengalihkan pandangannya dari buku Itu. Buku diary Azzam ada pada dirinya, sedangkan buku itu diambil secara diam-diam oleh Anshori.

"Ka-kamu nulis diary?" tanya Zahra. Azzam nampak mengangguk kemudian tersenyum memandang diary barunya.

Zahra kemudian hendak berdiri. Azzam juga mengikuti Zahra

"Mau kemana?" tanya

"Mau pulang" jawab Zahra. Azzam nampak mengernyit mendengar jawaban Zahra.

"Beneran? Bukannya Calon makmum punya masalah?"

Zahra membalikkan badan.

"Kok Kamu bisa tau?" tanya Zahra menyelidik. Azzam nampak menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Iya, Azzam kesini bareng Farid, bahkan Azzam dan Farid duluan nyampe. Azzam sudah menunggu Zahra di dekat rumah Zahra, makanya bisa tau" jelas Akbar.

Zahra bahkan lupa, Kalau Farid bersekolah dengannya. Terakhir Kali, Zahra mendengar bahwa Farid akan pindah sekolah. Mungkin semester ini Ia akan pindah.

"Nggak apa-apa. Aku mau pulang aja. Kamu sendiri mau kemana?" tanya Zahra.

"Ke rumah Aswan. Besok Azzam ke rumah Zahra boleh yah" mohon Azzam. Zahra tidak menjawab kemudian memilih pergi.

***

Aisyah mengetuk pintu rumahnya. Ia berusaha tegar untuk pulang, Sebenarnya Ia bisa saja ke rumah Anna, temannya. Tapi, Sudah terlalu malam untuk bertemu dan meminta untuk menginap.

Umi muncul membuka pintu. Umi kaget melihat Zahra, kemudian berhambur memeluk Zahra. Zahra tidak membalas pelukan Itu.

"Umi kangen banget, Nak"

Zahra berusaha tidak menangis. Ia menutup matanya dan Mengepal kedua tangannya.

Zahra melepas pelukan Umi-nya. Ia tidak melihat Mata Umi-nya. Zahra berjalan ke arah kamarnya.

"Aza, jangan gini dong sayang" pinta Umi, kemudian mencium tangan Zahra. Zahra hanya bisa diam. Zahra tidak melihat sosok Abi-nya disini.

"Zahra Capek, Mi" Zahra melepas tangan Umi dari tangannya. Ia kemudian masuk ke dalam kamarnya. Mengunci-nya rapat-rapat kemudian terduduk sambil menangis.
Sejak tadi Ia menahan tangisannya. Zahra tidak tahu apa yang terjadi di antara Abi dan Umi-nya. Tapi, Ia merasa sedih atas semua ini.

"Hamba yakin, engkau punya rencana terbaik Ya Allah"

***

Azzam ternyata sudah berada diluar. Zahra Menyadari hal itu Ketika membuka jendela kamarnya. Bahkan, Zahra sudah menghampiri Dia Dan meminta Ia menunggu.

Zahra di panggil ke ruang tamu. Nampak Abi, Umi, serta pengacara disitu. Zahra tidak tahu apa yang akan terjadi Selanjutnya.

"Kamu sudah tahu Semuanya Zahra. Abi dan Umi akan bertanya soal pilihan kamu"

Zahra melihat ke arah Abi-nya. Apa maksudnya?

"Abi dan Umi akan Bercerai. Oleh sebab itu, Abi ingin bertanya....." ucapan Abi terjeda.

"Kamu ingin Ikut dengan siapa? Abi atau Umi?"

















_______

AKU KEMBALI:))

MOOD BIKIN CERITA INI UDAH ADA, YAH:))

SEMOGA KALIAN SYUKAA:)

WKWKWK

FOLLOW AKUN AKU YAH:))

FOLLOW JUGA

ig. @annisaaslm_

DM Kalau mau di follback:)

Baybay><

Allah With Azzam ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang