Part22. Pertanyaan

366 46 0
                                    

"Zahra nggak Ikut Abi atau Umi. Zahra akan tinggal sama Eyang aja" putus Zahra. Azzam yang berada di luar masih mendengar jelas hal itu. Azzam merasa menjadi kasihan.

"Nggak bisa gitu, Ra! Kamu nanti bisa ketemu sama Umi kamu, Dan pas-" Ucapan Abi terpotong oleh Zahra.

"Walaupun Zahra tinggal sama Eyang, baik Umi Atau Abi udah nggak bisa ketemu Zahra lagi" tegas Zahra. Umi dan Abi kaget mendengarnya.

"Abi ini Ayah kamu, Ra! Abi berhak atas kamu"

"Umi juga Ra!"

Zahra menundukkan kepalanya. Ia harus kuat sekarang.

"Abi atau Umi udah kehilangan Zahra sejak kalian memilih untuk berpisah"

"Zahra nggak tau apa masalah Abi sama Umi mau pisah. Tapi, Zahra mohon pertimbangkan lagi"

"Jangan pikiran soal Zahra. Pikirkan Alfa dan sofia"

"Mereka Masih butuh keluarga yang lengkap" Zahra segera pergi dari ruang tamu. Ia pergi ke kamarnya mengambil ponsel dan IPad miliknya.

Zahra melenggang keluar rumah.

"Zam! Ayok!" Zahra menarik tangan Azzam. Ia memegang lengan Azzam yang memakai pakaian lengan panjang. Jadi tidak menyentuh kulit.

***

Azzam membeli cappuccino dingin untuk Zahra. Gadis itu belum juga membuka suara sedari tadi. Azzam menghampiri dirinya yang sedang melamun itu.

"Jangan melamun terus" Zahra tersentak kaget Ketika Azzam menempelkan Cappuccino dingin ke pipinya.

Azzam tersenyum melihatnya. Zahra, Ia hanya menunduk.

"Calon makmum yang Kuat, Yah"

"Aku berusaha Zam" cicit Zahra.

Azzam nampak diam. Ia kemudian melihat ke arah bawah tepatnya ke sepatunya. Helaan nafas Azzam bisa Zahra dengar.

"Allah itu ada nggak, Sih?"

Pertanyaan itu membuat Zahra menoleh kaget. Ia melihat ke arah Azzam yang masih setia memandang ke Bawah.

"Istigfar, Zam" suruh Zahra serius. Azzam tertawa hambar, akan tetapi tidak beristigfar.

"Pertanyaan itu sering muncul. Apakah Allah itu ada? Kalau ada, kenapa dia nggak pernah nolongin orang kesusahan?"

Zahra tidak kaget Jika Azzam mengeluarkan ucapan seperti itu. Pasti Azzam memikirkan Masa lalunya lagi.

"Azzam selalu bertanya hal itu. Kenapa kita selalu di uji?"

"Karena kita pantas!" jawab Zahra tegas. Ia menoleh ke arah Azzam akan tetapi tidak menatap matanya.

"Kita mampu menghadapi Itu! Allah ingin menguji kita!" sambung Zahra.

"Tapi Kalau Allah nguji dengan ujian yang berkali-kali lipat gimana?" tanya Azzam. Zahra melihat cairan membendung pada mata Azzam.

"Mungkin memang menyakitkan. Tapi, Allah selalu punya rencana. Rencana Allah di masa depan akan selalu indah"

"Masa depan? Gimana Kalau setelah cobaan itu Allah memberi cobaan yakni Penyakit yang akan membuat kita meninggal?"

Skak!

Zahra terdiam. Apakah Azzam sedang menceritakan soal dirinya? Apakah Azzam sakit Parah?

Zahra tidak bisa berkata apa-apa. Azzam belum tahu, bahwa Zahra sudah mengetahui isi diary yang menjelaskan semua penderitaannya.

Ia berharap Azzam dengan suka hati akan mengatakan kesedihannya sendiri pada Zahra, Sehingga Zahra bisa menegarkan Azzam.

"Allah itu sesuai prasangka Hamba-nya" hanya itu jawaban yang Zahra berikan.

"Kalau gitu prasangka Azzam ke Allah itu buruk. Berarti Allah buruk, Kan? Da-"

"ISTIGFAR AZZAM!" bentak Zahra.

Azzam kaget dengan kemarahan Zahra yang tiba-tiba. Ia bahkan membentak-nya.

"Kamu nggak bisa terus-terusan salahin Allah. Allah itu selalu benar, Kamu mungkin menderita dengan cobaan yang Allah kasih. Tapi, kamu harus ikhlas" ucap Zahra dengan nafas memburu.

"Tolong, ini masalah Aku. Kamu nggak perlu pusing mikirin ini, Aku nggak mau kamu menjadi semakin benci pada Allah Karena cobaan yang menimpa Aku"

Azzam nampak bingung. Zahra nampak menunduk, Zahra Sebenarnya bingung. Apakah kepedulian Azzam ini benar-benar tulus atau hanya karena Azzam melihat Fatimah dalam hidupnya.

"Aku nggak tahu, Zam. Apakah kamu peduli Sama Aku tulus, atau Kamu hanya melihat Fatimah dalam diri Aku. Makanya kamu peduli sama Aku"

Azzam nampak berdiri. Kemudian menatap Zahra dengan tatapan sulit di artikan.

"Kamu tahu dari mana soal Fatimah? Huh!"





























________

AKU KEMBALI GAES:)

SETELAH SEMPAT HIATUS SEKITAR SEMINGGU>< WKWK SEMINGGU DOANG:v

Entah Kenapa langsung Ada Mood buat sambungnya:)))

Selamat membaca:)

DiJamin nggak akan mengecewakan Yah^^



Lopyutu:)

Allah With Azzam ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang