"Kamu kapan pulang dari rumah sakit?" tanya Zahra.
Azzam dan Zahra sekarang berbicara di masjid dan terhalang oleh tabir. Dari kejauhan, Nampak Ali melihat mereka berdua. Ali menjadi pengawas mereka berbicara.
Azzam ingin mengatakan sesuatu pada Zahra. Jadi Ia mengajaknya berbicara setelah selesai muhadarah.
"Sore tadi. Aku mau nemuin Kamu, tapi Kamunya nggak ada" jawab Azzam. Ia memperhatikan sosok Zahra yang terhalang tabir. Zahra sedang menunduk.
"Ooh..."
Azzam kemudian melihat ke arah Ali. Ali hanya memberi jempol saja. Sejujurnya, Ali juga tidak tahu apa yang akan di katakan oleh Azzam. Ia hanya di beri tahu bahwa Azzam akan berbicara serius pada Zahra.
"Aku ingin meminta maaf,"
Zahra nampak bingung. Alisnya menyatu Ia melihat bayangan sosok Azzam.
"Maaf selama ini telah menjadikan Kamu sebagai sosok Fatimah, gadis yang sampai sekarang belum bisa hilang di pikiran Aku" Azzam menunduk.
Zahra merasa jatuh. Fatimah tak bisa hilang dari pikiran Azzam, apakah artinya Ia tidak pernah mencintai Zahra?
"Kamu pasti terusik karena kelakuanku sela ini. Aku minta maaf atas hal itu"
"Aku benar-benar menyesal atas semua itu. Aku juga akan berusaha melupakan Fatimah dan akan berusaha mendekatkan diri kepada Allah lagi. Aku yakin, akan ada gadis lain seperti Fatimah suatu saat nanti yang akan menjadi jodohku, jika kelak hidupku masih berjalan"
Ali merasa kaget. Ia melihat Zahra yang sudah nampak berkaca-kaca matanya, bahkan sekarang terduduk.
Ali tidak menyangka Azzam akan mengatakan itu. Azzam ternyata memang tak pernah mencintai Zahra? Ia hanya menganggap Zahra sebagai Fatimah gadis yang Ia cinta?
"Makasih atas kepedulian Kamu. Berkat Kamu juga Aku bisa sadar dan bangun dari trauma ini. Makasih telah menjadi replika dari Fatimah,"
"Aku harap kamu bisa mencintai seseorang dan mendapat balasan cinta yang sama. Tidak seperti Aku, yang di tinggal karena Ia meninggal"
Zahra menangis. Buktinya, kisahnya bahkan sepertinya lebih buruk dari Azzam. Ia mencintai laki-laki yang ternyata menganggapnya gadis yang Ia cintai padahal kenyataannya buka dia yang di cintai.
Kenapa Ia harus mengenal Azzam? Kenapa Ia harus terbawa perasaan pada sikap Azzam?
"Aku harap Kamu tidak mencintaiku," lirih Azzam masih bisa di dengar Zahra.
Azzam mengangkat pandangannya dan melihat bayangan Zahra tak ada lagi di depannya. Azzam melihat Zahra berlari ke arah Ali.
Zahra menangis?
Azzam mengejar Zahra yang sudah berada di samping masjid menghampiri Ali. Zahra menunduk kemudian memegang kedua lengan Ali yang terhalang baju Ali.
"Gus Ali nge-khitbah Zahra, Kan? Ya udah, Zahra terima khitbah Gus Ali. Sekarang nikahin Zahra, buat Zahra segera mencintai Gus Ali. Zahra ingin menghilangkan rasa ini, Zahra nggak kuat" Zahra menangis. Azzam berdiri di ambang pintu dan kaget dengan tindakan Zahra.
Ali menatap Azzam dengan raut campur aduk. Azzam menatap balik Ali bingung. Ada apa dengan Zahra?
Azzam belum tahu apapun soal perasaan Zahra padanya. Wajar saja jika ia bingung, Ungkapan Azzam tadi tentu membuat Zahra terpuruk. Zahra sekarang menjadi gadis yang lemah yang hanya bisa menangis saja, kemana kekuatan Zahra yang berani.
"Saya ingin menikah dengan Kamu. Tapi, saya ingin menunggu Kamu sampai lulus, bukan sekaraang Zahra. Ada apa dengan Kamu?" bingung Ali. Zahra bersikap sangat aneh.
Zahra berfikir dia memang kehilangan akal. Tapi, apalah daya dirinya yang kisahnya saat pertama kali mencintai seseorang selain Allah dan keluarganya ternyata harus seperti ini.
Azzam mendekat ke arah mereka.
"Kalau kata-kataku ada yang salah, Aku minta maaf"
"Azzam nggak salah! Aku cuma ingin menjawab khitbah Gus Ali. Tidak ada lagi yang menghalangi untuk Aku menjawabnya. Selama ini Aku menubda menjawab karena memang Aku ingin menjaga perasaan Kamu saja"
Zahra berbohong. Pada faktanya Ia hanya ingin melihat kecemburuan pada Azzam, namun sepertinya Azzam memilih kebingungan di bandingkan cemburu.
"Seperti itu, yah, Kamu baik sekali Zahra," kagum Azzam pada sikap Zahra. "Ya sudah, Aku harap kalian memang berjodoh" sambungnya di akhiri senyuman Azzam.
Ungkapan Azzam malah membuat Zahra semakin jatuh. Zahra sekarang hanya menunduk, menyembunyikan pelupuk matanya yang sudah penuh cairan asing.
Kondisinya sekarang seperti seorang gadis remaja labil yang baru saja mengenal cinta. Ia, Azzam mungkin orang pertama setelah Allah dan keluarganya yang Zahra cintai.
_________
AKU CUMA MAU BILANG UNTUK PART INI, ISINYAA "BUUUUCCCCIIIINNNN"
BUCIN BANGET SUMPAHHH
VOTE KOMEN GAESSSS
CICA__
KAMU SEDANG MEMBACA
Allah With Azzam ✔
EspiritualKetenangan dalam hidup adalah hal yang selalu Zahra inginkan. Saat akan masuk pesantren artinya dia meninggalkan kegiatan kesehariannya yang introvert dan harus berbaur dengan banyak orang dan tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Zahra. Firasatny...