Pamit

4.4K 288 0
                                    

Brak

Suara gebrakan pintu yang menggelegar ke seluruh ruangan yang membuat penghuni mansion yang sedang berkumpul mengalihkan perhatianya ke arah pintu yang di gebrak dan tampaklah dua orang yang sedang beradu mulut di sana siapa lagi kalo bukan Roula dan Gilang.

"Dek maapin lah" ucap Gilang.

"Paan sih" ucap Roula.

"Dek"ucap Gilang.

"iya iya bawel ah" Ucap Roula yang langsung duduk di pinggir mamahnya.

"Yesss" Ucap Gilang bahagia.

"Kalian ini kenapa sih" ucap mamah.

"Heheh"cengenges Gilang.

"Mah abang abang ke mana?" ucap Roula penasaran pasalnya sejak ia masuk ke rumah ia tak melihat keberadaan ke dua abang nya.

"Mereka ke markas" ucap mamah.

"Ohh mah hari ini Oca mau pergi yah" ucap Roula santai.

"Kemana ko ngedadak sih?" ucap mamah kaget.

"Enggak sih orang berangkatnya satu jam lagi" ucap Roula.

"Itu ngedadak namanya pinter" ucap Gilang.

"Yang ngomong siapa" ucap Roula.

"Adek" ucap Gilang.

"Yaudah jadi suka suka Oca lah" ucap Roula.

"Serah nyai" ucap Gilang.

"Yaudah mah Oca pamit ya" ucap Roula.

"Iya hati hati di sana" Ucap mamah.

"Mau kemana ka?" ucap Nathan yang tiba tiba datang.

"kepo lu kek Dora, yaudah mah" ucap Roula, yang langsung berdiri dari duduknya kemudian pergi menuju rumah eommanya di antar oleh Gilang.

Sesampainya Roula di rumah eomma nya ia langsung masuk dan melihat ke adaan rumah yang sudah rapih se akan akan di tinggalkan oleh pemiliknya.

"Eomma" Ucap Roula, tak lama eomma pun datang dan menatap Roula dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Eomma mau ke mana, ko rumahnya rapih banget sih?" ucap Roula.

"Eomma mau pindah lagi ke Jepang sayang" ucap eomma.

"Kenapa eomma, ntar Oca boleh kan sering sering ke Jepang?" ucap Roula.

"Kalo di sini bawaanya inget terus sama Yuta makanya eomma mau ke jepang karna eomma di sini udah lama, kan Oca tau sendiri eomma pindah kesini lebih dulu dari Yuta, jadi kalo Oca mau ke sana boleh boleh aja ko, pintu rumah eomma selalu terbuka buat Oca, eomma juga pindahnya sama Yuna" ucap eomma.

"Eomma hati hati di sana, Oca ke sini juga mau pamit ke eomma" ucap Roula.

"Kamu mau ke mana sayang?" ucap eomma.

"Ntah eomma yang penting Oca pengen nenangin diri aja" ucap Roula.

"Kamu juga hati hati di sana ya" ucap eomma.

"Yaudah eomma Oca pamit" ucap Roula dengan memeluk eommanya.

Setelah ke rumah eomma nya Roula langsung menuju ke rumah papihnya untuk mengantarkan Gilang.

"Hus hus sono turun" ucap Roula.

"Gak mau masuk dulu, pamit dulu ke apa ke" ucap Gilang.

"Ga penting banget gua pamit ke mereka" ucap Roula dengan senyum devilnya.

"ternyata yang di omongin bang Bobby bener, pasti Oca udah punya rencana"batin Gilang yang di dengar oleh Roula.

"Abang anter ya ke bandara" ucap Gilang.

"Gak usah, abang jangan bilang siapa siapa kalo Oca pergi, oh iya di garasi ada mobil Oca, abang pake aja terserah yang mana, tapi inget jangan di jadiin taruhan balap" ucap Roula.

"Iya kagak bakal" Ucap Gilang.

"Yaudah Oca pamit" ucap Roula.

"Ati ati di sana sering sering kabarin abang" ucap Gilang dengan mencium kening Roula.

Roula pun pergi sedangkan Gilang masih berdiri di depan gerbang rumahnya, saat Gilang masih memperhatikan mobil Roula yang sudah mulai menjauh tiba tiba bahu nya di tepak oleh seseorang yang tak lain dan tak bukan, Axel kakanya.

"Kapan pulang ko kagak kedengeran suara mobilnya" Ucap Axel.

"Gua di anter Roula ke sini, jadi kagak bawa mobil" Ucap Gilang yang langsung masuk ke dalam rumahnya meninggalkan Axel sendiri di sana.

Sisi lain......

Saat ini Roula sudah berada di jet pribadinya, tujuan dia kali ini adalah pergi ke Spanyol untuk menemui sahabatnya skaligus menenangkan diri di sana.

Setelah menghabiskan waktu berjam jam di dalam jet, Roula langsung menuju tempat tinggal Sahabatnya itu, sebelum Roula menuju tempat tinggal sahabatnya ia menyempatkan diri untuk mengunjungi cafe miliknya di sini, tak banyak yang tau jika Roula adalah pemilik perusahaan terbesar ke dua di dunia bahkan sahabatnya pun tak tau hanya dirinya, Ryota, mamahnya dan tuhan yang tau itu.

Setelah sampai cafe Roula langsung memesan makanan untuk di bawa pulang atau lebih tepatnya untuk di makan bersama sahabatnya, tak butuh waktu lama untuk pesanan itu siap di bawa pulang, Roula langsung membayarnya dan segera menuju Rumah sahabatnya.

Roula langsung membuka pintu Apartement milik sahabatnya dan menyelonong masuk begitu saja.

Brakkkkkkk

Roula menghempaskan tubuhnya ke sofa dan langsung mendapat tatapan tajam dari sang pemilik.

"Lu ke sini ama siapa? Sendiri? Ryotanya mana?" ucap Liora atau yang kerap di sama Queen ini ingin mengganti nama panggilanya menjadi Liora karena ia tak ingin mengingat masalalunya dengan nama itu.

"Sendiri, suruh siapa kemaren lu gak datang ke perkumpulan 4taun" ucap Roula dingin.

"Selo La lu kan tau sendiri kalo gua di sini sibuk" Ucap Liora.

"Gak usah oanggil gua Lala gua enek ama tu nama" Ucap Roula.

"Ryota kemana, tega bener sampe sampe biarin lu ke sini sendiri" Ucap Liora.

"Ciee yang punya pacar baru, kagak bilang bilang, lu pikir gua kagak tau apa lu pacaran ama Jav" Ucap Roula.

"Ih paan si gua jadi malu anjirr" ucap Liora.

"Lu ketemu di mana sama Jav?" ucap Roula.

"Kepo lu kek Dora" ucap Liora

"Se enggaknya gua lebih pinter dari dora cuy" ucap Roula.

"serah lu, lu belum jawab pertanyaan gua, Ryota ke mana, ko tega biarin lu sendiri ke sini, awas aja tu orang kalo sampe ketemu ama gua, bakal gua bejek tu orang" Ucap Liora yang membuat Roula berkaca kaca ingin menangis namun ia tahan.

"gua mau tidur ngantuk" ucap Roula yang langsung menuju kamarnya.

Setelah Roula ke kamarnya Liora langsung menanya kan keberadaan Ryota kepada bang Bobby dan ia langsung terkejut ketika mendengar semuanya dari bang Bobby, ia langsung lari menuju kamar Roula yang sudah sangat dingin padahal suhu di Spanyol saatini sedang dingin, Liora langsung masuk dan melihat Roula yang sudah tertidur dengan mata yang sembab efek dari menangis.

"Maaf Rou, gua gak tau kalo Ryo udah nggak ada, maaf kemarin gua gak datang di saat lu butuhin gua, padahal lu selalu ada pas gua butuh" Ucap Liora yang sudah menggeluarkan air matanya, ia merasakan apa yang Roula rasakan meski tak sepenuhnya mungkin jika ia menjadi Roula ia sudah menghabisi nyawanya tapi tidak dengan Roula ia masih bertahan hingga saat ini, Liora pun langsung menutup pintu kamar Roula dan langsung menuju kamarnya untuk tidur karna hari sudah larut.








Hay hay hay jangan lupa vote yaaaa makasihhh

Angel Of Darkness (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang