Setelah semalam Ocean menceritakan apa yang terjadi kepadanya selama dua bulan ini dan kenapa warna matanya berbeda kedua kaka Ocean menangis di buatnya karena hal hal yang di alami oleh Ocean sangat miris menurut keduanya mulai dari bertemu dengan Daniel, koma, hingga bertemu dengan arwah Daniel di rumah Daniel sendiri, mereka membayangkan bagaimana jika mereka yang berada di posisi Ocean saat ini apa mereka akan sekuat dan setegar Ocean atau justru sebaliknya.Saat ini Ocean tengah bermake up untuk pergi sekolah, ia hanya memakai bedak bayi dan liptint yang berwara senada dengan bibirnya, ia tidak memasukan baju nya ke dalam rok, ia tidak memakai blazer sekolahnya, ia tidak memakai dasi sekolahnya, dan rambutnya berwara ungu coffe, penampilanya saat ini benar benar mengundang para guru BP untuk menghukumnya, tapi ia tak peduli toh kedua kakanya juga begitu.
Ocean pun langsung keluar dari kamarnya dan turun menuju ruang makan untuk sarapan, setelah sampai di ruang makan ia hanya melihat kedua kakanya.
"Bang mamih sama daddy kemana?" ucap Ocean.
"Mereka kan lagi ngurusin pekerjaan mereka di luar ngeri" ucap Edgar.
"Ohh" ucap Ocean.
"Yaudah ayo cepet sarapan terus berangkat ini softlens nya jangan lupa di pake" ucap Jay yang langsung di turuti Ocean.
Skipppp
Ocean dan kedua kakanya sudah sampai di sekolah, seperti biasanya ia dan kakanya selalu mendapat banyak pujian dan tak sedikit pula cacian, tapi ketiga kaka beradik itu hanya acuh mereka hanya menganggapnya angin lalu.
Mereka berjalan beriringan menuju kelas dan langsung duduk di tempatnya maisng masing.
"Kunyukkkkkkkk kemana aja loo" Teriak Liora menggelegar memenuhi penjuru kelas.
"Kepo lu" ucap Ocean dan langsung duduk di tempatnya.
"ASSALAMUALAIKUM SEMUANYAHHH APA KABARNYAH HARI INIIHH, MANA TEPUK TANGANYAAHHHH" teriak selvi lebih menggelegar lagi dari pada Liora. Selur siswa dan siswi kelas diamond pun langsung bertepuk tangan, sungguh aneh memang kalasnya ini.
"GAK CUMA SEGITU DOANG TEPUK TANGANYA" teriak Selvi dan seluruh murid pun langsung bertepuk tangan lagi.
"Temen sekelas gua gila semua njir" ucap Ocean.
Kringgg kringggg
Suara bel masuk sudah berbunyi dan seluh murid pun langsung berhamburan menuju kelas, tak lama Bu Ani pun datang memasuki kelas gresek itu.
"Selamat pagi anak anak yang saya cin....tai" ucap Bu Ani.
"Bu gak usah di potong dong biar enak di dengernya" ucap Ule.
"Hehe sudah sudah hari ini ibu akan mengingatkan kalian bahwa besok akan di adakan PKS, nah setiap kelas di haruskan mengirim satu tim basket, satu penyanyi, satu tim dancer dan masih banyak lagi untuk permata lombanya jadi ibu harap kalian mengirimkan, kalo nggak ibu yang kena hukumanya" ucap Bu Ani.
"Bu yang dance, Ocean, Liora, Rose, sama Selvi aja kan badan mereka cocok buat jadi dancer terus tim basket nya Edgar dkk, nah kalo penyanyi Lela aja, terus sisanya ikut mata lomba yang lain gimana bu setuju gak?" ucap Bayu.
"Oke kita sepakat, persiapkan diri kalian untuk besok ya anak anak ibu" ucap Bu Ani dan langsung pergi meninggalkan kelas.
"Oke, kaya yang tadi gua sampein jadi kalian langsung aja ke tim masing masing ye, oh iya sekalian sekarang waktunya buat tuker posisi duduk ya, gua yang bagiin apa gimana?" ucap Bayu.
"Lu tentuin aja tapi gua mau duduknya ama Jav ya" ucap Liora.
"Jadi lu apa gua nih yang tentuin" Ucap Bayu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel Of Darkness (END)
Storie brevi"Lu gak bakal tau, bahkan sampai lu cari tau" "Setetes darah di bayar nyawa" Bahasa campur aduk.. Mau tau kelanjutan nya ? Baca yuu siapa tau tertarik kalo suka jangan lupa di vote yaaa