Setelah semalam menonton film yang akhirnya membuat mereka menangis, dan tertidur di ruang tv.
"ANAK ANAK BANGUN INI UDAH SIANG KATANYA ADA ACARA PENTING HARI INI" ucap mamah dengan berteriak, tak lama semua anaknya pun terbangun dan langsung mencari kamar mandi.
30 menit kemudian
Semuanya sudah rapih dengan mengenakan baju hitam, berlambangkan lambang masing masing kelompok, berbeda dengan Roula yang malah memakai gaun pendek berwarna hitam.
"NATHAN MAHKOTA GUA MANA" ucap Roula.
"KAGAK TAU, BANG ADA YANG LIAT PONSEL GUA GAK" ucap Nathan.
"KAGAK" ucap semua abang bersamaan.
Jam sudah menunjukan pukul 9 sedangkan acara di mulai jam 10 pagi, mereka memilih pagi karna ingin mencoba sesuatu hal yang baru, biasanya pertemuan ini di adakan malam hari namun kali ini berbeda karna keinginan Roula tentunya.
"WOY HAYU BERANGKAT BISI KEBURU TELAT" ucap Roula.
"Kalo sunda ya sunda aja jangan campur campur teu paham da" ucap Nathan.
"Udah udah kalian ini, sana berangkat ini sudah jam 10 kalian sudah 1jam berdebat" ucap mamah.
"Ampun nyai" ucap Roula dan Nathan bersamaan.
"Udah ayo berangkat" Ucap bang Bobby.
Skip gedung pertemuan
Setelah sampai gedung pertemuan, Roula langsung menjadi sorotan utama, karan insiden yang menimpanya kemarin, banyak yang menyapa nya tak sedikit pula yang mengatakan turut berbela sungkawa, dan Roula hanya memberikan senyum nya mungkin akan menjadi senyum terakhir yang ia tunjukan untuk publik.
Semua tamu undangan langsung menduduki tempat yang sudah di sediakan sesuai dengan kelompok mafianya masing masing.
"Bang, abang duduk di sini yah" ucap Roula.
"abang kan bukan kelompok kamu Ca, abang ya duduk di tempat abang lah" Ucap Gilang.
"Bang Bobby" ucap Roula dengan ekspresi yang membuat abang abang nya gemas bukan main.
"Adek ga boleh gitu" Ucap bang Bobby.
"Baiklah Karna Queen kita sudah datang jadi mari kita dengarkan sambutan dari Queen Anna, selaku Queen Of Darkness" Ucap Mc.
Roula pun langsung maju menuju podium dengan wajah dingin, datarnya dan membawa aura menyeramkan yang membuat beberapa tamu undangan brigidig ngeri seketika.
"Baiklah, Saya sangat bertrimakasih kepada tamu undangan yang terhormat, di adakanya perkumpulan ini bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan antar kelompok mafia, dan karna kita telah kehilangan King kebanggan kita maka hari ini akan ada King baru yang menggantikan King Ryota namun hanya untuk sementara dan sesuai dengan Rapat antar ketua mafia tadi malam maka kita sepakat untuk mengangkat Bobby Prawira sebagai King sementara, untuk Bobby Prawira silahkan maju" ucap Roula.
Ketika bang Bobby di panggil ia langsung maju menuju podium, dan Aji langsung membawa nampan berisi mahkota yang selalu di pakai Ryota untuk di berikan kepada Roula dan di sematkan, Ketika Roula menyematkan Mahkota ke tangan kiri Bang Bobby ia, menjatuhkan Air matanya karna tak sanggup, dulu ia yang menyematkan ini kepada Ryota namun karna Ryota mengenakan topeng jadi Roula tidak menyadarinya.
Setelah menghapus air matanya ia kembali menghadap para tamu undangan untuk membuka identitas nya.
"Pemilihan ini sesuai dari voting para ketua mafia jadi tidak ada kecurangan sedikit pun di sini, dan sebagai penutup dari sambutan saya" Roula yang langsung membuka topengnya" Saya Anna Oceana Prawira yang kalian sebut sebagai Queen of Darknes pamit undur diri terimakasih, dan Silahkan nikmati pestanya" Ucap Roula yang langsung turun dari Podium kemudian pergi ke luar acara tersebut untuk menenangkan diri.
Kepergian Roula menjadi perhatian para ketua mafia termasuk kedua kaka tirinya, yang langsung mengikuti Roula dari belakang, berniat untul meminta maaf kepada adiknya ini, Axel dan Atlantik terus mengikuti Roula dari belakang hingga mobil Roula berhenti di pemakaman khusus anggota mafia, kemudian Roula berhenti di makam dengan nisan yang bertuliskan Yamamura Ryota dan melepas mahkotanya lalu terduduk di tanah danbmenangis di sana.
Kaka tiri Roula yang melihat itu ingin segera memeluk adik nya, baru satu langkah mereka keluar dari persembunyianya tiba tiba Gilang datang dengan membawa payung hitam dan langsung memeluk Roula, Roula yang merasa nyaman langsung memeluk balik Gilang dan menangis kembali di pelukan Gilang.
"Hey, kan abang udah bilang jangan nangis, kamu jelek kalo nangis, pasti Ryota juga gak mau kamu nangis, udah dong sayang" Ucap Gilang dengan mencium kening Roula.
Roula yang di perlakukan seperti itu pun perlahan menjadi tenang, dan tersenyum namun tetap air mata itu keluar tanpa izin dari Roula, Gilang yang melihat itu langsung mengusap air matanya.
"Abang tau adek kuat, adek pasti bisa jalanin ini semua, masih ada kita, kamu jangan merasa sendiri di dunia ini, ayo bangkit dari keterpurukan kamu, abang bakal bantu kamu, abang bakal selalu ada buat kamu" Ucap Gilang.
Axel dan Atlantik mendengar semua pembicaraan Roula dan Gilang mereka semakin merasa bersalah akibat tindakanya kemarin yang membuat Roula semakin terpuruk apa lagi dengan kata kata tak pantas yang mereka lontarkan rasa bersalah mereka pun semakin menjadi jadi.
"Makasih" Ucap Roula kemudian meruba ekspresi nya menjadi dingin.
"Kalian mau tetep di situ, apa mau keluar padahal tempat yang kalian injek itu sarang semut merah" ucap Roula lantang yang membuat Gilang terheran heran karena ia tak melihat siapa pun dari tadi.
Setelah Roula mengucapkan kata kata tersebut, Axel dan Atlantik langsung melihat ke bawah kakinya dan ternyata benar dengan apa yang di ucapkan Roula, kemudian keluarlah Axel dan Atlantik yang sibuk menggaruk garuk badanya karena di gigit semut merah.
"Ngapain lu ngikutin gua?, mau meriksa gua jadi perempuan gak bener di Club mana?" Ucapan Roula yang pedas membuat kedua kakanya merasa sakit hati.
"E..enggak Ca ki...kita cuma ma..mau min..minta maaf" Ucap Axel gugup.
"I..iya ca" Timpal Atlantik.
"Kalian ketua dan wakil ketua mafia, kalo ngomong yang jelas, bisa ngomong kan gak mungkin kalo ngatain bisa masa ngomong biasa gak bisa" Ucap Roula.
"Kita ke sini mau minta maaf atas prilaku dan sikap kita kemarin Ca kita pikir kamu gak datang dan malah sibuk jalan sama cwo lain, padahal kamu yang dampingin King" ucap Axel.
"Ca aku juga mau minta maaf atas kelakuan aku kemarin" Ucap Atlantik.
Kemudian Roula pun mengangguk dan tersenyum, yang membuat Gilang terkejut dan tak percaya, ia ingat dengan kata kata bobby bahwa Roula bukan tipe orang yang memaafkan bakhan ia tak pernah memaafkan mangsanya begitu saja tapi mengapa Roula memaafkan mereka saat ini.
"Bener Ca kamu maafin kita"Ucap Axel.
"Iya bener, udah ah gua mau pulang dulu dah, abang payung Oca" ucap Roula kepada gilang.
"pulang kemana, bareng aja biar mobil di bawa sama orang Suruhan, kita kan satu rumah" Ucap Atlantik.
"Gak usah makasih gua bisa sendiri" ucap Roula.
"bang sini payung Oca" ucap Roula.
"Pulang bareng abang" Ucap Gilang.
"Gak mau adek bisa sendiri" ucap Roula.
"Yaudah ga akan abang kasih" ucap Gilang.
"Dih ngancem, yaudah adek jalan ke mobil gak pake payung gapapa nanti adek bilangin ke bang Bobby, ke bang Satya, terus adek bilangin ke mamah" ucap Roula dengan tampang polos nya, dan berjalan meninggalkan semua kakanya.
"Dek ko marah sih, abang becanda loh, dek woy dek" Ucap Gilang yang mengejar Roula, yang sudah menjauh.
"Bang ko Roula ke kita sama ke bang Gilang beda yah?" Ucap Atlantik.
"Mungkin dia belum sepenuhnya nerima kita, makanya kita banyak banyak berdoa dan sabar biar Roula mau nerima kita" ucap Axel.
Hay hay hay jangan lupa vote yaaa makasihh.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel Of Darkness (END)
Short Story"Lu gak bakal tau, bahkan sampai lu cari tau" "Setetes darah di bayar nyawa" Bahasa campur aduk.. Mau tau kelanjutan nya ? Baca yuu siapa tau tertarik kalo suka jangan lupa di vote yaaa