Brug
Roula langsung pingsan di hadapan kaka kakanya, Nathan yang melihat kakanya pingsan langsung menggendong kakanya dan membawanya ke rumah sakit, karna Nathan membawa mobil nya terlalu cepat jadi kakanya Roula tidak dapat mengejarnya.
Sisi lain....
"Ini semua gara gara lu tau gak" Ucap Liora.
"Iya gua tau gu abang yang gak becus" ucap Gilang dengan lirih.
"Lu juga lu itu ketua, kenapa lu bego hah" ucap Liora dengan menodongkan tongkat bessbalnya ke arah Axel.
"Kalo sampe Roula mati, Gua yang bakal jadi malaikat maut buat kalian" ucap Liora.
"Dek, udah ayo ke rumah sakit" ucap Satya.
"Abang duluan, gua mau habisin ni hama dulu" ucap Liora yang menatap sangar ke arah tiga kaka Roula.
Tanpa ba bi bu Satya langsung menggendong Liora ala karung beras, karena ia tak ingin ada korban jiwa.
"Lepasin gua bang, njing lu semua, urusan kita belom selesai" ucap Roula yang tiba tiba menjadi manis.
"Bang gimana ini" ucap Atlantik.
"Udah gua bilang ga usah jalanin ni misi, cuma buat kesenengan lu doang" ucap Gilang yang langsung pergi menuju rumah sakit.
@Rumah sakit
Kini semua Abang Roula dan Liora tengah menunggu Roula di dalam ruangan oprasi, hingga dokter pun keluar bersamaan dengan datangnya kaka kaka Roula kerumah sakit.
"Dok gimana keadaan adik kita" ucap Bobby.
"Maaf, miss Anna" ucap Dokter itu.
"Sodara gua kenapa" ucap Liora.
"Maaf dengan berat hati, miss Anna tidak dapat di selamatkan" ucap Dokter itu menunduk dan langsung pergi menuju ruanganya.
Bagai di sambar petir di siang bolong semua kaka Roula terdiam membeku, mereka tidak bisa berbuat apa apa.
Kemudian beberapa perawat membawa jenazah Roula untuk di bawa ke ruang jenazah.
"Loh loh, ka?, bang?" kalian kenapa" ucap Nathan yang tiba tiba datang ntah dari mana.
"Roula me..meninggal" ucap Bobby menangis.
"Boong, abang boong kan?" ucap Nathan.
Kemudian Liora berjalan mendekat ke arah kaka Roula dengan menodongkan pistolnya.
"Barusan gua ngomong, dan bibir gua belum kering" ucap Roula yang bersiap untuk menembakan pelurunya ke arah Gilang.
"Dek tenang dek" ucap Satya yang langsung memeluk Liora dari belakang.
"Puas kan, kalian bikin kaka gua ga ada, puas kan kalian bikin berlianya Blood Ocean gak ada, puas kan kalian sekarang" ucap Nathan.
"Lang gua udah bilang ke lu, jaga baik baik dia, jaga kepercayaan dia, BEBAN HIDUP DIA UDAH BERAT, GAK USAH LU TAMBAH LAGI, LU PIKIR ADEK GUA GAK PUNYA PERASAAN HAH, LU PIKIR DIA ROBOT, LU TAU SENDIRI KAN DIA GIMANA" Ucab Bobby yang langsung di tenangkan oleh Nathan.
Saat Satya lengah Liora langsung berjalan menuju Axel dan memegang kedua pipi Axel.
"LU TAU hiks ROULA ITU BUKAN GADIS KUAT KAYA YANG KALIAN LIAT hiks DIA CUMA NUTUPIN BEBAN HIDUPNYA DAN PERASAANYA hiks hiks TAPI KENAPA, KENAPA LU BUNUH DIA HAHHHHH, KENAPA AXELL, GUA TAU YANG BUNUH ROULA ITU GILANG TAPI TETEP LU YANG SALAH KARNA LU NERIMA MISI INI DAN PAKSA ADIK ADIK LU IKUT, BIAR APA HAH hiks hiks BIAR KELOMPOK LU LEBIH UNGGUL IYA hiks hiks LU PENGEN KETENARAN HAH, AMBILL, LU PENGEN JADI PENGUASA KAYA ROULA HAH, AMBILL, AMBIL SEMUA ASAL LO BISA BALIKIN ROULA" ucap Liora.
Bugh
Bugh
Bugh
Ketiga kaka Roula di tonjok oleh Liora hingga mereka muntah darah. Dan Liora hanya tersenyum puas kemudian pergi dari rumah sakit untuk menenangkan diri. Dan ketiga kaka Roula hanya pasrah tan tak ada niatan untuk membalas mereka.
Kini Semua keluarga Roula menghadiri acara pemakaman Roula, acara hanya di adakan kekeluargaan, jadi seluruh anggota Mafia tidak tau jika Queen nya Sudah meninggal dan jabatan Queen masih berada di tangan Roula.
Setelah pemakaman selesai semua orang pergi dari makam kecuali ketiga kaka Roula.
"Dek kita minta maaf, kalo selama ini kita kasar sama kamu" ucap Atlantik.
"Ini semua gara gara abang" ucap Axel.
"Gua pembunuh" ucap Gilang, sontak kedua saudaranya melihatnya dengan terkejut.
"Kita semua pembunuh" ucap Axel.
"Tapi gua udah ngebunuh adek gua sendiri" ucap Gilang histeris.
"Lang udah lang, bukan lu yang ngebunuh tapi gua" ucap Axel.
"Tapi lu nyuruh gua buat ikut misi ini" ucap Gilang tambah histeris yang membuat Axel terdiam.
"Bang udah ayo pulang, Oca udah tenang di sana" ucap Atlantik yang menarik paksa Gilang.
"Oh iya, Ayo pulang Oca pasti udah nunggu in kita dari tadi" ucap Gilang yang langsung bergegas pergi menuju rumahnya.
"Hahaha hahaha" ?
Kini Gilang dan kedua saudaranya sudah sampai di halaman rumah, Gilang pun langsung menyelonong masuk ke rumah nya, bertujuan untuk ke kamar Roula.
"Ca Abang masuk yaa" ucap Gilang dengan mengetuk ngetuk pintu kamar Roula, setelah mengetuk ia langsung masuk dan duduk di ranjang Roula.
"Dek lu kemana, udah sore ko belum pulang sih" ucap Gilang, kedua saudara Gilang hanya memperhatikan tingkah Gilang dengan tatapan tak tega.
"Ini salah gua, coba aja kalo gua gak lakuin, pasti Gilang gak bakal sters gini" Lirih Axel, kemudian Gilang pun melihat Atlantik dan Axel yang sedang berdiri di pintu kamar Roula.
"Atlantik, Axel sini, masuk kita tunggu Roula di dalem, bentar gua nyalain dulu Ac nya, biar pas Oca masuk Kamarnya udah dingin, kan tadi suhu di luar panas, biar alergi Oca gak kambuh" ucap Gilang.
"Lang maaf in gua" ucap Axel.
"Iya gak papa, gua maafin ko tapi kalo lu minta maaf sama Oca dia gak bakal maaf in soal nya dia gitu deh" ucap Gilang.
"Lang ini salah gua, lang, maaf in gua maaf, maaf lang, lang lu maaf in gua kan, iya nggak, iya kan?" ucap Axel.
Atlantik yang melihat kelakuan kedua kakanya aneh langsung menmanggil orang tuanya yang mana kala itu mamih mereka juga tengah menangis histeris karnaendengar Roula meninggal.
Kini mamih, dan kedua kakanya di bawa ke psikiater untuk memeriksa keadaanya dan sikis nya di bantu oleh papih dan umii.
"Maaf tuan, anak dan istri anda mengalami gangguan syaraf karena terlalu terbawa perasaan dan emosi, bisa di katakan psikis nya terganggu akibat trauma, bisa jadi pemicunya karna di tinggal oleh seseorang atau ada yang meneror" ucap psikolog tersebut.
Atlantik dan papihnya langsung shok ketika mendengar kejadian yang menimpa istri dan anaknya.
"Tapi dok, jika di lakukan terapi apa bisa di sembuhkan?" ucap papih.
"kemungkinan bisa tapi pasien pasti akan terus terngiang ngiang sosok tersebut" ucap Psikolog.
"Kami akan ambil tindakan itu dok" ucap papih.
Hay hay hay jangan lupa vote yaaaaa makasihhhhhhh.............
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel Of Darkness (END)
القصة القصيرة"Lu gak bakal tau, bahkan sampai lu cari tau" "Setetes darah di bayar nyawa" Bahasa campur aduk.. Mau tau kelanjutan nya ? Baca yuu siapa tau tertarik kalo suka jangan lupa di vote yaaa