4. Mencari cara

307 100 20
                                    

Semangat membaca😊

Masih dengan senyum lebar Shelin mengenalkan Papanya kepada Deva dan Aura. Deva dan Aura yang awalnya duduk akhirnya berdiri sebagai bentuk sopan santun kepada tuan rumah.

"Pah kenalin ini temen aku Deva sama Aura, mereka yang udah bantu aku sampek bisa masuk peringkat tiga dikelas" ucap Shelin pada Papanya. Kemudian Shelin mengalihkan pandangannya kepada Deva dan Aura.

"Dev, Ra ini Papa gue namanya Dewangga."

Kemudian Deva dan Aura memperkenalkan diri sambil menganggukkan kepala sebagai rasa hormat pada yang lebih tua.

"Panggil saya Om Dewa." balasnya singkat.

"Sekarang udah masuk waktunya makan, gimana kalo kalian makan siang di sini, Kebetulan makan siangnya juga udah siap." ajak Shelin pada Deva dan Aura.

"Eh gak usah Lin, kita bisa makan di rumah aja kok" tolak Aura malu-malu. Tidak biasanya Aura malu-malu biasanya juga selalu bilang iya kalau diajak gratisan. Dasar Aura.

"Gak apa-apa kalian makan disini aja, gak usah malu-malu." seakan tahu bahwa Aura hanya malu-malu, Dewa malah mengatakan dengan gamblang membuat Aura tambah malu.

"Tuhkan Papa gue juga bilang gak papa, ayo."

Dan disinilah mereka. Deva, Aura, Shelin, dan Papa Shelin yaitu Dewa, berada di meja makan.

"Gak papa ya menunya ayam semua, kalian suka kan?" Tanya Shelin, Shelin hanya takut kedua temannya ini tidak terlalu suka olahan ayam.

"Oh ngak kok kita suka, apalagi si Deva dia suka banget semua jenis olahan ayam." jawabnya menenangkan Shelin.

"Bagus deh kalo gitu, papa gue juga suka banget olahan ayam makanya setiap hari lauknya ayam terus, sampe bosen gue." cerita Shelin antusias.

"Hmm, bisa kita mulai makan princess." katanya pada Shelin .

Deva yang mendengar panggilan Dewa pada Shelin mengalihkan pandangannya yang awal diarahkan pada Shelin berpindah pada Dewa, Deva memberi pandangan yang sulit di artikan kepada Dewa. Kemudian dia berkata.

"Lin gue mau ke toilet."

"Dianter aja ya Dev sama Bik Parmi. Bi Parmi." panggil Shelin pada salah satu pembantu di rumahnya yang saat itu sedang meletakkan buah-buahan segar dimeja makan.

"Ya non, kenapa?"

"Bik tolong anterin temen aku ke toilet ya bik!" pintanya pada bik parmi

"Oh iya non." jawabnya sambil menganggukkan kepala, kemudian bik Parmi mengalihkan pandangannya kepada Deva.

"Ayo non bibik anterin." kata Bik Parmi.

Deva tidak mengatakan apapun, Deva hanya mengulas senyum tipis dan berdiri dari duduknya. Deva sibuk dengan pikirannya dan tanpa Deva sadari dia berjalan menuju toilet tanpa arahan dari Bik Parmi.

Tingkah laku yang tidak di sadari Deva ini malah membuat bik Parmi semakin yakin bahwa orang yang katanya teman non Shelin ini sama dengan nona kecil di rumah ini dulu. Dengan ragu dia mencoba memanggil.

"Non Ara" katanya pelan

Mungkin karena terlalu banyak berfikir membuat Deva tidak terlalu fokus dengan sekitar, hingga spontan ia berkata.

"Ya bik."  Deva masih belum sadar akan ucapannya, dia hanya merasa terpanggil entah dipanggil Ara atau Deva. Deva tidak fokus.

"Jadi bener ini non Ara anaknya nyonya Dania?" Tanya Bik Parmi bahagia.

Lalu Deva sadar saat nama bundanya disebut, dia bingung harus berkata apa.

"Tadi Bibik ngomong apa ya?, maaf tadi aku melamun." Deva berkata seolah tidak tahu apa yang dibicarakan tadi tapi matanya malah menunjukkan bahwa Deva sedang gugup.

"Bik Parmi tahu kok ini non Ara, non kecil rumah ini." bik Parmi tersenyum tulus.

"Bibik ngomong apa sih?, non Ara siapa? Saya gak kenal."

"Non Ara tidak usah menyangkal, kalau memang non bukan non Ara, gimana bisa non tahu jalan ketoilet rumah ini, padahal sebelumnya non gak pernah kesini kan?" Bik Parmi berkata dengan panjang lebar memberi penjelasan.

Deva tak bisa menjawab lagi karena tidak tahu apa yang harus dia katakan, yang bisa ia lakukan hanya mengalihkan pandangan. Saat itulah ia melihat pintu toilet.

"Em saya ke toilet dulu bik, bibik bisa pergi, nanti saya ke ruang makan sendiri." setelah mengatakan itu Deva masuk toilet tanpa menunggu jawaban bik Parmi.

Didalam toilet, Deva merutuki dirinya sendiri. Kenapa dia harus melamun saat bersama Bik Parmi hingga dia tanpa sadar membuat Bik Parmi curiga.

Ini semua memang salahnya, karena hanya mendengar Dewangga memanggil Shelin dengan panggilan princess membuat dia merasa sakit pada bagian dadanya. Deva berfikir dia sudah tergantikan, bener-benar tergantikan, bahkan sepertinya Dewangga lupa total pada dirinya. Sungguh miris.

"Gimana caranya biar gue cepet keluar dari rumah ini tanpa melihat kebahagiaan mereka lebih lama?" kata Deva pada dirinya sendiri

Deva terpikir, cara apa yang bisa membuatnya keluar dari rumah ini secepatnya. Deva merasakan getaran di saku rok abu-abu yang sedang ia kenakan, kemudian mengambilnya, melihat notif yang ternyata dari operator. Lalu Deva tersenyum karena dia sudah menemukan sebuah cara untuk membuatnya keluar dari rumah ini.

Tanpa pikir panjang Deva pun keluar dari toilet menuju ruang makan sambil tersenyum.

"Om Dewa, Lin." panggil Deva.

Dewangga, Shelin dan Aura memfokuskan pandangan pada Deva. Deva pun melanjutkan ucapannya.

"Tadi Bunda telepon, katanya aku di suruh cepet pulang. Jadi kayaknya aku gak bisa ikut makan deh, maaf ya Om" katanya dengan pelan seolah merasa bersalah, inilah cara yang Deva maksud.

"Yah Dev padahal Mama gue udah ada di jalan mau pulang, kalo lo pulang lo gak bisa kenalan sama mama gue dong." kata Shelin merajuk.

"Iya Dev kok tiba-tiba sih, tadikan udah izin. Kok tiba-tiba harus pulang." Aura berkata dengan sebal.

"Maaf banget Shel. Dan Aura, lo masih bisa disini kok, gue pulang sendiri aja." Deva menjelaskan.

"Sudah biarkan dia pergi, lagian dia bisa ke sini lain kali." kata Dewangga melerai, tapi tidak ditelinga Deva, dia merasa seperti dibiarkan pergi tanpa ditahan sama seperti dua belas tahun lalu. Tapi Deva hanya bisa tersenyum.

Deva pun keluar dari rumah itu seorang diri. Awalnya Shelin ingin menyuruh salah satu pembantunya untuk mengantarnya keluar tapi Deva menolak dia tidak ingin kejadian bersama bik Parmi terulang seperti yang baru saja terjadi.

Duka DevaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang