*Jangan lupa vote sebelum baca
"Hidup ini sebenarnya mudah, tapi kamu sendiri yang membuatnya sulit. Terserah orang mau ngomong apa tentang kamu, kamu kan punya hak untuk tidak mendengarkan. Lagian buat apa sih bikin orang lain senang kalo kamu sendiri tersiksa"
🌺Secret Flower for Khanza🌺
H a p p y R e a d i n g ✨
Khanza yang sedari tadi bengong sambil menatap vas bunganya langsung mengalihkan atensinya kepada Dian yang sedang berdiri di sampingnya sambil berkacak pinggang. Siap tidak siap dia pasti akan mendapat siraman rohani di pagi menjelang siang hari yang cerah ini. Selain menjadi kepala divisi keuangan dan pegawai teladan, pekerjaan Dian adalah menceramahi bawahannya yang hobi telat dan melamun itu. Dian mulai memberikan petuah-petuah kepada Khanza tentang bagaimana seharusnya sikap seorang pegawai dan berbagai macam himbauan agar tak melakukan hal yang serupa. Khanza merasa jengah dengan kata-kata Dian yang selalu di ulang-ulang, bagaimana tidak? Selama seminggu mungkin Khanza bisa mendengarnya sampai 7x. Setelah puas memberikan petuahnya, Dian akhirnya kembali ke habitatnya. Saat itu pula Khanza bisa bernafas lega.
"Alhamdulillah" ucap Khanza sambil mengelus dada.
Tio menatap rekan sedivisinya dengan iba "Ya Allah Za, gaada hobi yang bagusan dikit apa? Hobi lo kok diomelin Bu Dian" ucapnya.
"Biarin napa yo, hobi Khanza keren tau, antimainstream" timpal June.
Wulan mengetok kepala June dengan pulpennya "Keren-keren pala lu peang"
Khanza memutar bola matanya malas "Gimana gue ga di omelin, temen gue aja kaya kalian"
"Udah ah kerja, kasian noh si Khanza" ucap Tio. "Tenang neng Khanza, abang Tio akan selalu mendukungmu" lanjutnya, Wulan dan June menatap Tio dengan wajah menahan mual.
Khanza memilih tidak menghiraukan ucapan teman-teman laknatnya itu. Dia kembali berkutat dengan PC yang ada di depannya. Dia tidak mau diomeli oleh unta madagaskar lagi untuk yang kedua kalinya hari ini. Saat akan menyambungkan internet, tiba-tiba PC Khanza menjadi error. Dia langsung meminta tolong Junaedi untuk memeriksa komputernya. Jangan dilihat dari namanya, Junaedi adalah orang yang lumayan ahli dibidang perkomputeran.
"Gue gabisa kalo udah kaya gini, coba lo ke divisi IT deh Za" ucap June yang telah selesai memeriksa komputer Khanza.
Khanza menghembuskan nafasnya dan menjawab "Oke"
Ada-ada saja hambatannya untuk bekerja dengan tenang hari ini. Perempuan berjilbab mocca itu segera melangkahkan kakinya menuju ruangan divisi IT yang berada di lantai dua.
🌺🌺🌺
Fardhan baru saja mengantarkan ibunda ratu ke salah satu salon yang berada di kota satria itu. Berkat bujuk dan rayu uminya, Fardhan rela di cap sebagai manajer tidak disiplin. Bagaimana tidak? Jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan tapi dia masih berada di salon ini.
"Mi, Fardhan harus berangkat sekarang udah telat" rengek Fardhan kepada uminya yang sedang di pijat sambil memejamkan mata itu.
Fadilah membuka matanya dan melirik putranya yang sedang duduk di sebelahnya "Astagfirullah Fardhan, ngapain kamu disini? Umi kan cuma minta dianterin bukan ditungguin. Umi kira kamu udah berangkat dari tadi" ucapnya pada anak tampannya itu.
"Umi ga bilang sih, Fardhan mana tau kalo disuruh nganterin habis itu pulang" ucap lelaki berjas itu.
Ya ampun, ingin rasanya Fadilah membenturkan kepala putranya di tembok, kenapa putranya jadi lemot seperti ini. "Yaudah sana berangkat, katanya udah telat" usirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Flower for Khanza (Completed 🌺)
Romance[Romance-Comedy] #Spinoff Pastel Sweater and Mr. Right 🌼 (Bisa dibaca terpisah tetapi lebih baik baca PSaMR dulu) Setiap ada bunga yang mekar, pasti ada lebah yang datang. Begitu pula dengan wanita, setiap ada wanita yang sudah matang, pasti ada l...