20. Kok Baper

982 127 8
                                    


*Jangan lupa vote sebelum baca 🤗

"Mengapa hal yang sudah biasa dilakukan, tiba-tiba terasa mendebarkan."

🌺Secret Flower for Khanza🌺

H a p p y R e a d i n g ✨

"Fardhan?"

"Lho, Mas Ali?"

Sedangkan Khanza yang memang mendengar kedua nama yang familiar itu segera menghentikan langkahnya dan berbalik.

"Kalian?" ucap Khanza dengan nada terkejut ketika melihat kedua pria yang dikenalnya itu berdiri di dekat pilar. Wanita berbaju hitam itu memandangi kedua pria itu satu per satu. "Kebetulan macam apa ini?"  batinnya. "Kalian ngapain disitu?" tanya Khanza kepada Fardhan dan Ali.

Fardhan yang kebingungan akhirnya berinisiatif merangkul pundak pria di sebelahnya. "Lagi ngobrol, iya kan Mas Ali?" ucapnya meminta persetujuan Ali.

"I-iya... Kita lagi ngobrol Za." ucap Ali dengan sedikit tergagap.

"Sejak kapan kalian akrab?" tanya Khanza, jujur saja dia masih curiga dengan kedua pria itu.

"Sejak dulu lah, emang masalah buat kamu? Haha... Iya kan Mas Ali?" jawab Fardhan sambil menepuk-nepuk pundak Ali dan tertawa garing.

"Iyalah, kita akrab, kamu aja yang gatau Za." ucap Ali mengiyakan.

Khanza ber oh ria, daripada mendengarkan pernyataan aneh keduanya lagi. Setelah berbalik untuk memesan junkfood, Khanza tersenyum tipis. Khanza senang melihat Ali ada di sini. "Apa Mas Ali sengaja ngikutin aku ya?" batinnya.

"Za!" panggil Yudha sambil melambai-lambaikan tangannya.

Khanza menghampiri Yudha yang sudah lebih dulu duduk. Ternyata pria itu sudah memesankan makanan untuk Khanza. Berhubung Khanza bukan wanita yang pilih-pilih makanan, dia langsung menyantap burger double cheese yang ada di depannya.

Sedangkan Fardhan yang sudah terlanjur ketahuan, memilih mengikuti Khanza dan Yudha masuk ke dalam restoran tersebut. Oh jangan lupakan Ali yang juga ikut mengintili mereka. Kedua pria itu duduk di meja yang letaknya tak jauh dari milik Khanza dan Yudha.

"Pak Fardhan ngapain disini?" tanya Yudha kepada Khanza yang dijawab gelengan olehnya. Yudha sedikit merasa aneh dengan general manager di kantornya itu. Semenjak malam 17 an waktu itu, Yudha sedikit curiga dengan pria jangkung berkumis tipis itu. Sebagai sesama pria, Yudha tentu merasa gerak-gerik Fardhan mencurigakan, sepertinya pria itu juga menyukai Khanza.

Khanza yang melihat Yudha diam saja segera menegurnya. "Pak, ga makan?"

"E-eh iyaa... " jawab Yudha.

Khanza akui pria di depannya ini memang sangat baik, tapi untuk menjadi pasangan rasanya mereka tak bisa. Khanza hanya memandang Yudha sebagai rekan kerja dan teman, tak kurang dan tak lebih.

"Hmmm pak..." ucap Khanza memulai pembicaraan.

Yudha mengalihkan pandangannya ke arah Khanza. "Kenapa Za?" tanyanya.

"Kayanya kita tetep gabisa deh..." ucap Khanza.

Yudha tersenyum kecut, dia sudah menduga hal ini akan terjadi lagi. Untuk hari ini, Yudha sudah menyiapkan hati mendengar penolakan ketiga dari wanita cantik dihadapannya.

"Maaf... " ucap Khanza lagi.

Yudha menggeleng dan berkata "Gapapa kok, aku udah kebal denger penolakan kamu Za. Haha, udah ga usah merasa bersalah gitu."

Secret Flower for Khanza (Completed 🌺)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang