15. Kopi Manis

1.1K 126 6
                                    

*Jangan lupa vote sebelum baca
Wkwk udah yok daripada marah-marah di lapaknya Reina, mendingan kita ketawa-ketiwi bareng Khanza dulu yuk wkwk.

"Menunda nunda pekerjaan sama saja menambah pekerjaan di hari kemudian hari."

🌺Secret Flower for Khanza🌺

H a p p y R e a d i n g ✨

"Lho Pak Fardhan? Ngapain disitu?" tanya Khanza.

Fardhan yang hendak memutar arah terhenti karena suara sopran itu menyapa gendang suaranya.

"Pak? Bapak ngapain?" tanya Khanza lagi sebab bosnya belum juga merespon.

Bukannya menjawab, Fardhan malah balik bertanya kepadanya "Itu anak sama suami kamu?"

Khanza mengikuti arah tunjuk Fardhan. Telunjuk Fardhan mengarah kepada Ali yang sedang memangku Kafka di teras rumah. "Aamiin hahaha" jawab Khanza dalam hati. "Eh bukan, sembarangan ya bapak! Saya ini masih perawan tingting!" ucap Khanza.

Entah mengapa jawaban Khanza membuat Fardhan sedikit lega. "Saya ga ditawarin masuk gitu?" ucap Fardhan.

"Lah bapak mau masuk emangnya?"

Fardhan mengelus dadanya, gadis di depannya itu benar-benar asdfghkl.

"Ga saya gausah masuk Za, saya ngemper disini aja gapapa!" kesal Fardhan.

"Oh yaudah kalo gitu." jawab Khanza.

Fardhan lantas menaikkan kuncian pagar dengan tangannya. Lama kalo harus menunggu Khanza.

"Lho bapak mau ngapain?" Khanza heran dengan Fardhan yang sedang mencoba mendorong pagar rumahnya.

"Masuk lah! Ini kenapa susah si Za?" Fardhan mendorong pagar dengan kencang, namun pagar tersebut tak kunjung terbuka.

Khanza terkekeh. Bagaimana mau bergeser jika bosnya itu mendorong ke arah berlawanan dengan arah membuka pagar tersebut.

"Ngapain kamu ketawa? Cepet bantuin! Ni pager rumah kamu rusak atau gimana sih?" kesal Fardhan.

Khanza yang masih tertawa akhirnya mendorong pagar tersebut ke arah yang berlawanan dengan Fardhan. Dan Taraaaaa gerbang tersebut terbuka dengan mudahnya.

Fardhan langsung masuk meninggalkan Khanza yang masih tertawa. Sumpah Fardhan ingin menenggelamkan diri di Sungai Serayu karena malu.

Ali yang sedang bercanda dengan Kafka mengalihkan pandangan kepada lelaki berkemeja kotak-kotak yang berjalan ke arahnya. "Siapa tuh? Apa pacar Khanza?" batin Ali.

Khanza lantas berlari menyamakan langkahnya dengan Fardhan.

"Siapa Za?" tanya Ali ketika Fardhan sudah ada di hadapannya. Ali merasa sangat familiar dengan lelaki itu. Namun, lupa pernah bertemu dimana. "Ahhh inget" batin Ali. Dia ingat ketika bertemu dengan lelaki di mall. Lelaki ini memang pacar Khanza.

Khanza memperkenalkan Fardhan kepada Ali dan sebaliknya "Kenalin mas, ini Pak Fardhan bos aku. Pak Fardhan, kenalin ini Mas Ali sahabat kakak saya."

Kedua pria itu berjabat tangan.

"Gue pikir ini kakaknya, ternyata cuma kakak-kakak an" batin Fardhan.

"Gue pikir ini pacarnya, ternyata cuma pacar-pacar an" batin Ali.

"Mau minum apa pak?" tanya Khanza kepada Fardhan.

Fardhan menjawab "Apa aja."

Khanza mempersilahkan Fardhan duduk di teras bersama Ali "Yaudah duduk dulu pak, saya bikinin minum."

Secret Flower for Khanza (Completed 🌺)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang