9. Menyesal Kesal

1.2K 116 3
                                    

*Diputer ya lagu yang di mulmed biar tambah kesel wkwk

*Jangan lupa vote sebelum baca

"Penyesalan memang selalu datang di akhir, kalo di awal itu namanya pendaftaran."

🌺Secret Flower for Khanza🌺

H a p p y  R e a d i n g ✨

Mobil hitam Ali berhenti di rumah bercat abu-abu. Seorang wanita berjilbab dan pria berkemeja hitam sedang duduk di teras rumah. Wanita berjilbab abu itu sedang menggendong bayi laki-laki yang lucu, sedangkan si pria sedang menunjukkan ekspresi-ekspresi aneh kepada bayi tersebut.

"Bahagianya" batin Ali.

Melihat Ali yang hanya mematung di tempatnya membuat Khanza berdecak. Gadis itu menepuk bahu sahabat kakaknya.

"Jangan dilihatin terus nanti gagal move on" sindir Khanza.

Ali yang baru saja tersadar langsung menimpali ucapan Khanza "Udah move on dari jaman kapan tau, cuma seneng aja liatnya bahagia banget."

"Pengen ya? Makanya buruan nikah sono" ucap Khanza.

"Yaudah ayo! Kalo kamu siap mah aku siap aja" ucap Ali disertai senyum menggodanya.

Acara kebaperan Khanza nampaknya berlangsung sampai sekarang. Lihat saja lelaki di depannya ini, dia sangat senang membuatnya terbawa perasaan. Khanza mencoba menetralkan degup jantungnya, dia lantas meninggalkan Ali yang sedang tersenyum puas.

"Kafkaaaa onty dateng" Khanza menyapa riang ponakannya yang baru berumur dua bulan itu. Gadis berkacamata itu langsung mengecupi pipi gembil bayi laki-laki itu.

Ali tak mau kalah dia juga menyapa sang keponakan "Halo Kafka yang gantengnya mirip uncle."

El berdecak, dia menatap mantan rival nya dengan kesal "Enak aja, Kafka mirip gue lah, kan gue yang bikin."

"Mas!" tegur Yasmine, suaminya itu masih saja tidak akur dengan sahabatnya itu.

El mengangkat alisnya "Apasih sayang?"

"Udah ah jangan ribut mulu, mendingan kita masuk yuk. Aku tadi bikin kue red velvet lho" ajak Yasmine kepada adik, sahabat, dan suaminya.

Kelima orang itu masuk ke dalam rumah. Khanza mendudukkan diri di sebelah Yasmine.

"Kaki kamu udah sembuh Za?" tanya Yasmine kepada adiknya.

"Udah mendingan, paling tiga hari lagi gips nya dicopot" jawab Khanza sambil menekan-nekan gipsnya.

"Jadi ceritanya Khanza jadinya sama Ali ya" ucap El menggoda adik ipar dan sahabat istrinya itu.

"Ihh engga apaan sih Mas, ngaco deh" elak Khanza.

Sedangkan Ali malah tersenyum-senyum tidak jelas "Doain aja ya El" jawabnya dengan santai.

"Ya Allah tolong selamatkan jantungku" jerit Khanza dalam hati. Kini, otak Khanza sudah tidak bisa membedakan bercandaan dan keseriusan Ali.

🌺🌺🌺

Mentari seperti bersembunyi di balik pepohonan. Namun cahayanya begitu terang. Langit tampak indah, bersih berwarna biru dengan gumpalan-gumpalan awan berwarna putih seperti kapas. Tidak tampak awan gelap sama sekali. Kesimpulannya adalah pagi ini tidak turun hujan. Khanza melangkahkan kaki dan tongkatnya ke dalam lobby tempatnya bekerja. Dia berharap semoga hari ini cerah seperti keadaan langit tadi. Di tengah perjalanannya menuju lantai tiga, Khanza menyapa beberapa orang yang dikenalnya.

Secret Flower for Khanza (Completed 🌺)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang