2

1.2K 113 4
                                    

"Cloudy kamu mau kemana?"

Mereka yang sedang duduk bertiga itu adalah teman-teman baruku di kelas. Namanya Ita, Rio, dan Bagas. Aku gak tahu kenapa sejak dosen terakhir keluar ruangan, mereka duduk sambil kasak-kusuk.

"Aku mau makan siang soalnya, Ita."

"Kan kita janjian mau makan siang juga, sambil piknik ala-ala di taman barat, Ody."

Ucapan Ita langsung mengingatkanku akan sebuah janji. Janji suci yang telah aku ikrarkan kepada ketiga temanku itu.

"Gimana ya...? Hmmm..." Mungkin aku harus minta pendapatnya Gilbert dulu.

Tttuuuttt...

Klik.

"Halo, Gilbert."

'Ody, hhhhh --- kamu --- hhhhh --- di kampus?'

"Kamu kenapa ngos-ngosan, Gilbert?"

'Aku lagi --- yeammpphhh --- dikit lagi om ---'

"Haloo, Gilbert ---"

Aku jadi cemas saat mendengar suara Gilbert seperti itu. Apa mungkin dia lagi sakit demam dan gak ada yang merawatnya?

'Aku keluar, om...!!'

Gilbert benar-benar aneh. Daripada aku makin cemas, lebih baik aku matiin aja teleponnya.

"Gilbertnya lagi demam parah. Besok aja ya kita pikniknya."

"Yahh, Ody ---" Bagas kelihatannya kecewa sekali.

"Jangan sedih Bagas. Soalnya pipimu makin besar."

Aku cepat-cepat turun ke lobi utama fakultas. Tapi aku malah bingung. Sebab, aku kan gak tahu nomer teleponnya Felix. Ditambah lagi aku gak tahu dimana gedung fakultasnya dia.

Mungkin, kalau aku duduk di bangku taman depan gedung, Felix akan bisa menemukanku. Setidaknya aku juga gak capek berdiri terus disini, seperti tiang lampu merah.

Tlululut ----

Hah, bunyi hapenya siapa tuh?

Aku terus mendengarkan bunyi nada dering hape yang datangnya dari bawah kursi yang sedang kududuki saat ini.

"Loha. Ini siapa?"

'Sorry, ini hape gue. Lo siapa ya?' Suara cowok rupanya.

"Aku Cloudy anak hukum. Tapi Gilbert sahabatku lagi sakit demam di rumah."

'Owhh, oke. Gue otw kesana.'

Belakangan ini memang banyak sekali orang aneh. Contohnya aja orang yang barusan berbicara denganku lewat telepon. Apa maksud dia mau otw kesana...?

Kesana itu kan banyak tujuannya. Misalnya aja ke Bogor, Puncak, Bandung atau ke --- apartemennya Om Rama yang kayak kapal pecah itu.

Tlululut ---

"Aloha ---"

"Cloudy ya?" Orang itu bikin kaget aku aja. "Itu hape gue."

"Foto kamu pakai kacamata biru. Kayak ultramen. Nih --"

"Gimana beibh, ketemu hapenya?" Cewek dengan cardigan kuning itu mungkin pacarnya cowok bermata sipit itu.

"Ketemu nih."

"Yuk langsung cabut aja. Panas nih ---"

"Thank's ya."

Aku mengangguk. Mungkin cowok itu adalah jelmaan Om Rama waktu masih muda dulu. Soalnya dia suka pakai kacamata besar dan hidungnya lancip banget.

CLOUDY 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang