10

726 89 6
                                    

"Kakek...!!"

Aku lihat di layar iPadku wajah kakek sedih sekali.

'Kenapa kakek tidak diberi tahu, Cloudy?'

"Kakek, kakiku sudah sembuh. Ini aja aku sudah mau berangkat ke kampus."

'Kenapa mereka bisa sampai mendorongmu? Apa petugasnya disana tidak disiplin?!'

"Mereka itu sangat gembira, kek. Jadi tidak lihat kalau ada aku."

'Seandainya aja kakek tahu, akan kakek tuntut mereka semua!'

"Kakek, jangan kasih tahu Om Rama ya."

'Kakek juga tidak sudi berhubungan lagi dengannya.'

"Kek, aku berangkat dulu ya. Soalnya Felix sudah datang."

'Hati-hati, Cloudy. Salam sayang dan kangen dari kakek untukmu.'

"Dahhh, kakek."

Om Gerald keluar dari dalam rumah. "Hari ini pulang jam berapa?"

"Jam dua atau tiga, om."

"Pagi, om."

"Pagi, Felix."

"Udah yakin mau ke kampus nih?"

"Kalau aku gak masuk terus, kan rugi uang bayaran kuliahku yang mahal itu, Felix."

Om Gerald memeluk sambil mencium kepalaku. "Felix, jangan ngebut dan jangan pergi kemana-mana."

"Siap, om..!"

"Kalau Gilbert datang dan mengajak Ody pergi ke mall atau kemana, larang atau segera beritahu om. Paham?!"

"Gilbert kan lagi syuting di Raja Ampat, om. Ini aku ada foto-fotonya."

Saat aku menunjukkan fotonya, Om Gerald malah menyuruhku segera naik ke mobilnya Felix.

"Masih sakit?" Felix meremas tanganku.

"Enggak kok. Kamu kenapa mau antar jemput aku, Felix?"

"Karena aku lagi pdkt sama kamu. Boleh kan?"

"Aku kan bodoh dan pendek."

"Kalau kamu bodoh, gak mungkin orang-orang satu kampus gak kenal sama yang namanya Cloudy. Seorang mahasiswa bermata biru, yang selalu mendapat IP 4 sempurna selama dua semester berturut-turut."

"Kamu lihat gak, kepalaku sudah beruban?"

"Mau beruban atau enggak, Cloudy adalah tetap Cloudy. Kamu tidak akan pernah berubah di mataku."

Hapeku berdering. Gilbert meneleponku sepagi ini.

"Halo, Gilbert."

'Ody, lihat! Aku lagi mau menyelam dong!'

"Asyiknya. Aku juga nanti mau menyelam di bath tub kalau sudah pulang kuliah."

'Ini beda, Ody. Aku langsung menyelam di laut! Aku bisa lihat ikan-ikan dan terumbu karang.'

"Kamu sangat beruntung. Hati-hati dimakan siluman buaya ya, Gilbert."

'Bye, Ody. Semoga kamu sama Felix jadi pacaran.'

Aku menoleh ke arah luar. Ucapan Gilbert barusan membuat aku malu sekali.

"Jangan di dengar ya, Felix. Soalnya Gilbert kalau bicara suka asal."

"Aku malah senang. Itu artinya, dia mendukung hubungan kita."

Aku tatap Felix. "Kamu kaya dan punya mobil bagus. Aku gak punya apa-apa. Kamu juga cakep dan keren. Aku pendek dan lamban."

CLOUDY 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang