Six

8.4K 993 30
                                    

jangan lupa vote dan comment <3

---

Tahun 2005.

Roseanne yang berseragam putih biru tua mengayuh sepeda barunya yang merupakan hadiah kelulusan sekolah dasar setengah tahun yang lalu. Sepulang dari sekolah ia akan selalu bersemangat mengayuh sepeda merahnya menuju rumahnya yang tidak terlalu jauh dari tempat ia bersekolah.

Ketika berbelok ke gang kecil yang merupakan jalan tikus yang membuatnya lebih cepat sampai ke rumahnya, ia mendapati segerombol anak laki-laki berseragam abu-abu lusuh berjumlah lima orang menghadang sepeda merahnya, Roseanne kecil takut. Selama ini gang kecil itu aman-aman saja hanya saja saking sempitnya jalan orang melewatinya.

"Ada cewek manis nih"

"Mau lewat mana neng?"

"Cantik banget woe"

"Masih SMP udah mayan aja bodynya"

Rose diam tak menjawab, kedua kakinya pelan-pelan memundurkan sepeda. Sayangnya ia tidak bisa mundur lagi lebih jauh karena terdapat seseorang memegangi bangku boncengan sepedanya.

"Mau kabur? Main dulu yuk sama abang" Rose masih dengan diamnya, ia memutar otak bagaimana caranya supaya ia bisa pergi dari situ. Lalu ia merasakan ada tangan mengusap lengannya yang tertutup jaket, spontan mendapat tepisan dari Rose.

"Jangan" ujar pelan Rose yang sudah benar-benar merasa takut, lalu ia turun dari sepedahnya

"Jual mahal ternyata"

"Masih kecil udah jual mahal aja lo"

kelima anak lelaki itu semakin mendekati Rose yang hampir saja menjatuhkan sepedanya. "Tolong!" Teriak Rose sekuat tenaga, yang malah mendapat tawa dari kelima bocah itu, terus-terusan Rose berteriak meminta tolong walaupun ia yakini tak banyak orang mendengar teriakannya di gang kecil tersebut.

"Lama-lama berisik juga nih bocil"

"Tolong!" Rose menangis keras masih sambil teriak dan mendorong orang-orang yang mendekatinya dengan tas sekolahnya, "Jangan!" Tas Rose dirampas dan dilempar sembarangan lalu Rose tidak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya, ia hanya bisa berteriak dan melindungi diri dengan kedua tangannya.

"ALLE!" Suara berat khas masa pubertas menghentikan kekejaman lima bocah yang mengganggu Rose yang hampir terduduk di tanah.

"Wah adik kesayangan gue mau jadi pahlawan nih" pemilik suara berjalan mendekati gerombolan, sedangkan pemimpin geng semakin terlihat menyombongkan diri berbeda dengan anggota lain yang ketakutan dan tak jauh beda dengan pengecut

"Gue cabut aja deh,"

"Gak berani nolong kalo adek lo lawannya"

"Gue cabut"

"Sorry Le"

Keempat temannya berlari mengambil tas masing-masing, lalu berlari meninggalkan Alle si ketua geng yang menjadi marah tak kala ditinggalkan sendiri untuk menghadapi lawan.

Bocah pemilik suara berat, masih menggunakan seragam yang sama dengan Roseanne, menyunggingkan senyuman miring. Pecundang memang teman-teman kakaknya ini. Lalu melihat kearah korban, ia mematung.

Gadis itu penuh air mata dan sangat menyedihkan terduduk lemas dengan jaket dan seragam yang berantakan.

"BRENGSEK LO!"

pulang • jaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang